Part 21 {Revisi & Republish}

340K 13.6K 317
                                    

Letta bergerak gelisah di tempat tidurnya. Jam sudah menunjukam pukul 00.30, tapi perempuan itu belum juga bisa tidur.

Entah keinginan baby-nya atau bukan. Ia ingin sekali tidur dengan Keo malam ini. Memang sih ia sudah berdamai dengan Keo. Tapi ayolah? Masa ia harus tidur dengan Keo.

Kedekatanya dengan Keo saja masih belum bisa menutupi beberapa kecanggungannya.
"Argh!" Letta menggeram sembari terbangun dari tidurnya. Karena lapar juga mendominasi, akhirnya ia beranjak turun kebawah untuk sekedar mencari camilan.

keadaan luar yang sudah gelap membuat sedikit bulu kuduknya meremang. Tapi perutnya mengalahkan ketakutanya. Ia meraba dinding mencari saklar. Dan saat menemukanya, Letta hampir saja menjerit kalau saja kesadaranya tidak segera kembali.

"Keo ngapain sih?! Ngagetin tau nggak!" Sungut Letta sambil mengatur nafasnya.

"Kamu kok belum tidur?" dengan wajah watadosnya itu Keo bertanya sembari mengucek matanya.

"Laper," jawab Letta lalu melewati Keo berjalan menuruni tangga dan menuju dapur. Keo tetap mengekori Letta.

"Mau makan apa? Biar aku buatin," ucap Keo akhirnya setelah berhasil mengumpulkan kesadarannya.

"Nggak usah, aku cuma mau ngemil kok." cegah Letta sambil membuka kulkas. Perempuan itu mengeluarkan roti biskuit dan botol jus lalu menuangkanya pada gelas yang sudah disediakan Keo.

"Kamu kok belum tidur?" Tanya Letta akhirnya setelah duduk di kursinya.

"Kebang-" belum sempat Keo menyelesaikan ucapanya, Letta sudah berlari menuju kamar mandi. Keo yang tau, langsung menyusul istrinya itu. Dengan sigap Keo memijit tengkuk Letta.

'Huek....huek'

Setelah dirasa cukup, Letta membasuh wajahnya. Ia lalu berbalik dan memeluk Keo, menenggelamkan kepalanya di ceruk leher suaminya.

Keo sudah hafal Letta. Setelah muntah
Claretta tidak bisa menahan berat tubuhnya lagi karna terlalu lemas. Jadi Keo membiarkan Letta memeluknya dan malah menggendongnya seperti menggendong Koala sambil berjalan keluar kamar mandi menuju kamar mereka. Saat sudah sampai depan pintu kamar Letta, perkataan Letta mengintrupsi pergerakan Keola.

"Ke?" Panggil Letta masih kelihatan lemah.

"Ya? Masih mual?" Tanya Keo

Letta menggeleng lemah sambil menyandarkan kepalanya didada Keo
"Aku tidur sama kamu ya," ucap Letta pelan yang membuat Keo mengerutkan keningnya.

"Kok tumben?" tanya Keo

"Takut tidur sendiri," gumam Letta

"Yakin mau tidur sama aku? Nanti kalo aku kelewatan gimana?" Tanya Keo yang memang sudah khawatir. Bagaimanapun ia lelaki normal yang tertarik dengan wanita. Apalagi tidur sekamar, seranjang pula.

"Bodo amat. Aku takut Ke!" rengek Letta.

Akhirnya Keo pun membawa Claretta ke kamarnya dan membaringkan wanita itu di ranjang king size-nya lalu ia ikut berbaring di sebelah Letta.

Keo sudah memejamkan matanya, tapi Letta masih saja bergerak gelisah.
Keo pun akhirnya menarik Letta mendekatinya dan memeluknya. Letta yang masih shock hanya bisa diam membeku.
"Udah tidur ya. Gak ada apa-apa. Aku disini," Gumam Keo sambil mencium puncak kepala Letta. Claretta sendiri hanya mengangguk pelan.

 Claretta sendiri hanya mengangguk pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ini ilustrasinya ya readers)

***

'Huek...huek...huek'

Suara Letta yang sedang mengalami morningsick membangunkan Keo dari tidurnya. Laki-laki itu bergegas menghampiri Letta dikamar mandi.
"Gausah sekolah dulu aja ya Ta," ucap Keo khawatir, karena wajah Letta yang pucat.

"Gamau. Mau sekolah. Aku udah biasa kek gini kok," kata Letta sambil mengatur nafasnya.

Sungguh Keo tak habis pikir bagaimana seorang perempuan bisa tahan muntah-muntah seperti itu setiap harinya. Ia jadi kepikiran untuk meminta maaf pada ibunya karena selalu membuatnya marah.

"Bener?"

"Iya bener. Aku mau mandi dulu," ucap Letta lalu keluar menuju kamarnya. Keo hanya menghela nafas lalu mengambil handuknya dan melalukan kegiatan rutin paginya. Mandi.

---------------------------------
'MI17'
Vote and comment please 😊

*Revisi kedua : 23 Oktober 2016
*Revisi ketiga : 1 Juni 2019
*Revisi keempat : 13 Juni 2019

Mommy in 17 [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang