Part 15 {Revisi & Republish}

350K 14K 110
                                    

Pagi ini, dirumah dua manusia yang baru saja membangun ceritanya terlihat begitu berantakan.
"Claretta! dasi gue mana?" teriak Keo dari lantai atas. Sedangkan Letta sendiri masih sibuk memakai sepatunya.

"Gatau," teriak Letta balik.

"Cariin," rengek Keo yang sudah di samping Letta

"Ck! Cari sendiri bisa kali. Lagian kenapa sih pake dasi segala? Lo kan badboy. Sok-sokan patuhi peraturan segala. Peraturan itu dibuat untuk dilanggar," Ketus Letta sambil memasukan buku pelajaran di tasnya.

"Gue berubah juga demi anak kita. Biar sifatnya nggak ngikut kaya kita. Diantara kita harus ada yang ngalah jadi baik. Ya jadi gue mau berubah aja," kata Keo

"Maksud lo gue gak baik gitu?!"

"Ya, gak gitu juga,"

"Rese ya lo ih. Sana cari sendiri aja. Males gue. Gue berangkat duluan. Assalamualaikum," ketus Letta lalu berlalu keluar rumah.

Keo hanya menggelengkan kepalanya kesal "Waalaikumsalam,"

"Mampus dasi gue!" teriak Keo lalu berlari menuju kamarnya lagi.

***

#sekolah

Letta melewati koridor dengan santai sambil memasang headset di telinganya.
"Letta," panggil seseorang yang membuat Letta menghentikan langkahnya dan menoleh.

"Eh, elo?" Jawab Letta datar.

"Lo gimana keadaanya? Udah baik? Kemarin kan lo pingsan," cerocos Glenn.

"Biasa aja," kata Letta sambil terus berjalan, menghiraukan Glenn.

"Pulang bareng yuk," ajak Glenn. Laki-laki itu masih berusaha menyamai langkahnya dengan Letta.

"Nggak,"

"Please ya, ya, ya. Ada yang mau gue bicarain sama lo," kata Glenn serius.

"Nggak, makasih." ketus Letta lalu berjalan lebih cepat ke kelasnya. Glenn hanya mendengus melihat punggung Letta yang semakin menjauh

Fyi, Glenn naksir Letta dari kelas X. Tapi Letta gak pernah nganggep Glenn. Jadi ya Glenn terus ngejar-ngejar Letta.

***

"Morning, Letta!" sapa anak laki-laki di XI MIPA 3 serempak.

Letta hanya memutar bola matanya malas sambil berjalan ke arah tiga temannya.
"Woish! Nyonya Achilles udah dateng guys," kata Ria. Tentu dengan nada pelan.

"Gausah bikin muntah. Gue udah morningsick tadi pagi. Gausah ditambahin," ketus Letta

"Hahaha. Iya, iya bumil yang lagi sensitif percaya." sahut Mesha

"Eh, pak botak dateng! Pak botak dateng!" teriak Selena sambil berlari menuju mejanya.

"Pagi anak-anak," sapa pak Agus guru fisika yang killer itu.

"Pagi pak," serempak semua anak menjawab. Letta yang sudah tidak bisa menahan kantuknya karna semalam suntuk tak bisa tidur, akhirnya menelungkupkan kepalanya di antara lipatan tangannya.

"Claretta, sedang apa kamu?!" Teriak pak Agus. Membuat Letta mendongak.

"Tidur pak," kata Letta polos lalu kembali menelungkupkan kepalanya.

"Letta ini sedang pelajaran saya. Dengarkan! Bukan malah tidur!" Bentak pak Agus sambil menggebrak meja.

"Pak saya ngantuk! Semalem suntuk gabisa tidur. Masa iya saya gaboleh tidur?! Tidur kan manusiawi pak." Gerutu Letta

"Berani kamu ya, keluar! Berdiri dan hormat di depan tiang bendera. Sampai jam saya habis.  Sekarang!"

"Pak jangan! Ntar Letta pingsan gimana?" larang Nella cepat.

"Biarkan saja, biar dia kapok,"

"Tap-" belum sempat Mesha angkat bicara, Letta sudah berdiri dari duduknya.

"Letta lo ngapain? duduk nggak!" Perintah Ria

"Gapapa. Gue juga udah biasa," kata Letta santai lalu keluar dari kelas menuju lapangan.

"Letta cantik tapi bego! Gimana kalo kenapa-napa sama janinnya?! Gak mikir apa dia?" Umpat Mesha dengan nada pelan.

"Kasih tau Keo cepet!" perintah Ria. Baru mengeluarkan ponsel dari sakunya, ponsel Nella langsung direbut pak Agus.

"Mau apa kamu?!"

"Bentaran doang elah pak. Mau kasih kabar temen,"

"Gak ada! Mesha, Ria, mana ponsel kalian?"

"Mau buat apa pak?"

"Cepet!" Ria dan Mesha pun mengeluarkan ponselnya.

"Ponsel kalian saya sita! Jangan bermain di pelajaran saya!" Tegas pak Agus lalu kembali ke mejanya.

"Alamat dapet semprot Keo nih. Semoga aja ada yang nolongin dia," ucap Ria

----------------------------------------

Vote vote

*Revisi Kedua : 19 Oktober 2016
*Revisi ketiga : 31 Mei 2019
*Revisi keempat : 13 Juni 2019

Mommy in 17 [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang