Part 23 {Revisi & Republish}

315K 13.2K 26
                                    

Bel masuk sudah berbunyi dari setengah jam yang lalu. Tapi keempat laki-laki ini masih duduk dengan santainya di rooftop sekolah sambil menghisap putung rokok yang mulai menipis.
"Bro, gimana sama Letta?" Tanya Aldo sambil menepuk bahu Keo.

Keo melirik sekilas lalu membalas.
"Baik. Perutnya udah mulai keliatan agak besar. Dan gue suka itu," kata Keo sambil tersenyum.

"Loh? Bukanya baru sebulan ya?" Tanya Bobby

"Iya. Mereka twins," kata Keo lalu nyengir. Tentu saja ucapannya itu sukses membuat ketiga temannya melongo.

"What the hell, Keo! Anak lo kembar?! Anjir, Sumpah lo?!" umpat Aldo kesal, tapi senyum tetap menghias bibirnya.

"Gila! Gue keduluan Keo banget," sahut Bobby. Keo hanya tersenyum bangga mendengar ucapan kedua temannya.

"Selamat yo, bro! Gue doain sehat sampe lahiran," ucap Tristan. Diantara ketiga temannya memang Tristan yang paling waras.

"Thanks ya," kata Keo tanpa menghilangkan senyum merekah diwajahnya.

"Ke?" Panggil Tristan. Ketiga temannya langsung menoleh ke Tristan yang sudah memasang wajah serius. Keo menaikkan seblah alisnya bertanya.

"Lo udah tau siapa yang masukin obat perangsang ke minuman lo?" Tanya Tristan.  Keo hampir melupakan hal itu jika saja Tristan tidak bertanya.

"Belum. Gue malah hampir lupa, siapa ya?" Gumam Keo sambil mengetukan jari kedagunya.

"Ada orang yang lo curigai mungkin?" Tanya Aldo. Keo menggeleng lalu mengadahkan kepalanya.

"Gue gatau," gumam Keo pelan

"Kayanya gue tau," kata Tristan yang langsung membuat ketiga temannya memandangnya dengan horor.

"Apa?" Tanya Tristan polos.

"Kok gabilang sih?!" sungut Bobby yang lebih kepo.

"Gue aja baru tau tadi," ketus Tristan.

"Ceritain!" Cecar ketiganya membuat Tristan memutar bola matanya malas dan mulai membuka suara untuk bercerita.

*flasback on

Pagi ini Tristan berangkat lebih awal dari teman-temannya karena harus mengembalikan buku di perpustakaan yang sudah ditagih sejak dua minggu lalu.

Saat Tristan melewati koridor di lantai dua, samar-samar ia mendengar suara dari ruang olah raga. Tadinya dia tak terlalu menggubrisnya, tapi saat nama Keo di sebut sontak saja membuat langkahnya terhenti dan tergiur untuk menguping.
"Eh bro, lo mau tau nggak apa yang udah Glenn lakuin sama Keo?" Ucap salah seorang laki-laki. Tristan mengerutkan keningnya

'Emangnya apa yang Glenn lakuin?' batin Tristan.

"Keo si BadBoy itu?" Tanya temannya menyakinkan.

"Iyalah, siapa lagi?" ucap cowok tadi yang Tristan mulai sadari itu adalah suara Agam.

"Emang Glenn ngapain Keo?"

"Waktu pesta sweetseventeen Kathrine. Glenn kasih Keo obat perangsang. Gila gak tuh? Tapi itu sumpah keren banget si," ucap Agam lagi lalu tertawa.

Kenyataan itu membuat Tristan tercengang. Pasalnya Glenn adalah salah satu orang yang tidak pernah membuat masalah dengan Keo cs. Malah cenderung mendukung.

"Hah?! Serius lo Gam? Anjir gila. Hahaha terus gimana tuh nasib si Keo?"

"Haha iya. Glenn udah rencanain ini dari jauh-jauh hari. Dia juga udah sewa kamar hotel sama orang buat jebak Keo. Tapi sampe sekarang kita gatau siapa yang ditiduri sama Keo. Gak mungkin kan gak ada yang dijadiin pelampiasan Keo?"

"Wah, sayang banget. Kalau tau kan bisa bikin Keo tambah malu. Ye gak?"

"Yoi. Tapi gini juga udah cukup. Biar itu cowok sadar diri aja,"

"Tapi by the way, keknya Keo lagi deket sama Letta ya? Bukanya Glenn udah ngejar Letta dari kelas X?"

"Iya sih. Tapi menurut gue Glenn gak mungkin diem aja. Dia pasti lagi rencanain sesuatu,"

"Haha, bagus deh. Pertunjukan seru." ucap temannya lalu mereka berdua tergelak bersama.

*flasback off

Keo sudah mengepalkan tangannya. Rahangnya mengeras karena marah. Ia tidak menyangka Gleen yang ada di balik semua ini. Sial! Ia sudah tertipu selama ini.
"Kenapa dia lakuin ini sama gue?!" Desis Keo marah. Teman-temannya hanya meringis bingung melihat Keo semarah ini.

"Udah lah. Kita pikirin buat ngebales Glenn nanti. Yang lo harus pikirin sekarang keselamatan Letta sama anak-anak lo. Gue yakin setelah diantara Glenn atau Rawnie tau tentang kehamilan Letta. Mereka gak mungkin tinggal diam," gumam Aldo. Keo memejamkan matanya sembari menghembuskan nafas berat mengatur emosinya. Laki-laki itu lalu mengangguk pelan.

-------------------------
'MI17'
Vote and comment
Maaf kalo ganyambung
😆

*Revisi kedua : 23 Oktober 2016
*Revisi Ketiga : 1 Juni 2019

Mommy in 17 [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang