Part 47 {END~Revisi dan Republish}

362K 11.3K 846
                                    

Suasana di koridor rumah sakit itu sangat tegang. Letta dan Queen tak berhenti menangis. Sedangkan King hanya diam memandang kosong dinding di depannya.

"Ta, udah. Lo harus tenang. Berdoa sama Allah biar Keo gak kenapa-napa," ucap Mesha sambil memeluk Letta.

"Aunty, daddy ga enapa-napa kan? Queen akut" isak Queen

"Udah sayang jangan nangis, daddy kamu gapapa kok. Kamu berdoa ya," ucap Ria.  Queen hanya mengangguk kecil.

"Nel, kamu ikut aku bawa King sama Queen keluar. Kita ajak makan mereka aja biar mereka gak terlalu sedih," bisik Tristan

"Oke," Nella mulai mendekati Queen dan King

"Sayang, ikut aunty Nel sama uncle Tristan yuk. Kita cari makan dulu. Kalian pasti belum makan kan?" ucap Nella berjongkok di depan King dan Queen

"Gamau aunty, Queen mau ungguin daddy,"

"Hei, kalian kan belum makan dari siang, nanti kalian sakit. Nah kalo daddy bangun kalian sakit nanti daddy sedih gimana? Makan yuk,"
Queen dan King akhirnya mau dan mengikuti Nella serta Tristan.

Beberapa saat setelah Queen dan King pergi dokter keluar. Sontak semuanya langsung berdiri.

"Dokter bagaimana keadaan anak saya?" Tanya Nirmala sambil menghapus air matanya.

"Luka tembaknya sangat dalam hingga mengenai organ vitalnya. Kita harus melakukan operasi secepatnya untuk menyelamatkan nyawa pasien," ucapan dokter membuat tangis Letta semakin menjadi.

"Apa tak ada cara lain selain operasi dok?" Tanya aldo

"Maaf, tapi itu jalan satu-satunya,"

"Lakukan yang terbaik buat suami saya dok. Tolong selamatkan dia! Saya mohon," ucap Letta lirih

"Baik. Kami akan segera melakukan operasi.  k
Kalau begitu saya permisi"

Dan tangis di lorong itu pun kembali pecah.

***

Sudah tiga jam dan lampu ruang operasi belum juga padam. Semua yang ada di sana menunggu dengan perasaan yang campur aduk.

Queen sudah tertidur di pelukan Derin, sedangkan King masih asik dengan kediamannya itu. Memang sejak kejadian itu, ia jadi sangat pendiam

Beberapa saat kemudian lampu ruangan padam. Membuat semua yang ada di sana sontak berdiri. Dokter keluar dari ruangan itu dan menghampiri keluarga Keo.

"Bagaimana operasinya dok? Suami saya baik-baik saja kan?" Tanya Letta

"Alhamdulillah. Operasinya berjalan lancar.  Tapi maaf pasien mengalami koma," ucapan dokter membuat Letta benar-benar shock
Kepalanya tiba-tiba saja pusing dan mendadak semuanya menjadi gelap.

"Mommy!" Pekik King dan langsung menghampiri Letta.

"Ta, Letta! Bangun, Ta!" ucap Mesha sambil menepuk pipi Letta.

"Ya Allah, Letta." ujar Elia terkejut langsung medekati anaknya itu.

"Pelgi!! Kalian emua ahat!" Teriak King, sambil memeluk Letta

Mommy in 17 [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang