eps'4

8.8K 498 24
                                    

Lola POV

Hah? Tadi Kak Lian bilang apa? Aku dijagain Kak Ferry? Nggak salah tuh? Tapi kalau Kezya sih sudah pasti. Tadi saja respon Kak Gio ke Kezya sudah ada manis-manisnya gitu.

Aku menatap Kak Lian dengan pekat. Namun Kak Lian hanya membalas dengan seulas senyuman.

"Kak, maksudnya apa?" tanya Kezya pada Kak Lian.

"Nanti kalian tahu jawabannya kok," jawab Kak Lian.

Aku mengerutkan keningku sambil menatap Kak Lian. Namun, yang aku temukan hanyalah rahasia di balik senyumnya.

"Kak---"

"Sudah ya. Gue mau pergi dulu. Pulang ini harus ke tempat kerja. Byee."

Ucapanku terpotong oleh Kak Lian yang sudah berdiri, dan berjalan menjauhi kami. Tapi, itu terkesan seperti menghindar. Dan bukan karna Ingin bekerja. Tapi ya, nobody care. Toh, itu urusan orang.

"Kak Lian kenapa?" tanya Messy sambil menatapku.

Aku hanya mengedikkan bahu, lalu meng- shut down laptopku. "Eh, guys! Sore, lo berdua tunggu di halte yang dekat rumah Kezya, ya?" tuturku pada Kezya dan Messy.

"Emang mau ngapain?" tanya Messy.

"Temenin gue ke toko buku yang ada di Mall Grand Field. Itu loh, yang deket club malam," jawabku.

"Nah! Bagus tuh! Gue pengen ke Mall! Lagi butuh pencerahan hidup!" keluh Kezya dengan dramatis.

"Lebay lo! Pencerahan buat apaan?" bantah Messy sambil menoyor kepala Kezya, yang membuatnya tersentak kaget.

"Pencerahan. Karna Tuhan sudah memberiku cobaan yang begitu berat. Dimasa SMP-ku, aku selalu beruntung. Tapi sepertinya, masa SMA-ku, tak akan seindah masa SMP ku... Hiksss," jelas Kezya yang semakin mendrama, dan juga memperagakannya di depanku dan Messy.

Aku dan Messy saling pandang, lalu melemparkan tatapan geli pada Kezya.

"Geli bego!"

"Tau! Alayers banget lo!"

Messy dan aku membantah Kezya. Sedangkan Kezya membuat tampang bego dan tidak bersalahnya.

"Astaga! Lo berdua nggak bisa gitu lihat sahabatnya bahagia? Hayati nggak bisa diginiin bangg, sakittt," ucap Kezya sambil memegangi dadanya. Kali ini, aku yang menoyor kepalanya sambil tertawa.

Sakitnya tuh di sini, di dalam hatiku. Sakit... Sakit... Sakitnya tuh disini...

Kezya bernyanyi seakan-akan ia adalah Idol terkenal. Sambil memegang botol sebagai mic-nya. Spontan aku dan Messy terbahak-bahak. Bukan karna Kezya yang menjadikan botol sebagai mic-nya, tapi karna suara Kezya yang bisa dibilang kurang bagus (jelek) dan banyak fals di mana-mana, membuat lagunya menjadi aneh. Dan tidak karuan. Lirik di mana, syair di mana.

Kezya Chaeryna. Lahir di Jakarta, 18 maret. Punya hoby, bernyanyi. Tapi karna suaranya yang kurang bagus, jadi itu tidak bisa dibilang hoby. Kezya itu benar-benar peduli terhadap fashion-nya. Mau acara apapun, ia pasti mendahulukan penampilannya. Dari mulai rambut, baju, acara yang akan didatangi, dan wedges yang selaras dengan bajunya. Super repot! Apalagi, kalau harus menunggu Kezya make up. Bisa jadi sampai 1 jam. Poles ini lah, poles itu lah, tabur ini lah, itu lah, pokoknya banyak and ribet deh! Kalau aku sih ogah! Mendingan natural.

Cewek natural itu lebih menarik dibanding cewek polesan.

Cause all of me, loves all of you, love your curves and all you edges, all your perfect imperfections.

Lagu All Of Me- John Legend dari ponselku menghentikan tawa kami. Aku segera mengambilnya, dan melihat nama yang terpampang di sana "Papa".

"Halo," aku menempelkan ponsel di telinga kananku.

"Sayang, kamu di mana?" terdengar suara lembut di seberang sana.

"Lagi ngerjain tugas sama temen di sekolah Pa. Kenapa?"

"Pulang ya. Jangan lama-lama di sana. Mama bilang, katanya kamu belum pulang sampai jam segini."

Aku melirik jam tanganku. Benar saja, ini sudah jam dua siang. "Iya Pa, aku juga mau pulang kok. Tadi ada sedikit tugas yang nggak bisa ditunda."

"Ya udah, Papa tutup ya?"

"Iya Pa. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Setelah sambungan benar-benar terputus, aku menyimpan kembali ponselku.

"Bokap lo, La?" tanya Kezya yang membuatku menatapnya. Aku hanya mengangguk, dan langsung menyelempangkan tasku di pundak.

"Guys, gue pulang duluan, ya. Nyokap udah nyariin," ucapku sambil berdiri, hingga Messy dan Kezya mendongak menatapku.

"Sip!"

"Oke!"

Aku menganggukkan kepala, dan berjalan meninggalkan belakang sekolah, yang memang jarang terjamaah oleh guru ataupun siswa. Karna tempatnya yang berantakan.

🎀

"Woi! Lo di mana?" tanyaku sambil menempelkan ponsel di telingaku.

"Halte. Gue pake baju biru dongker. Kezya pake dress pink. Lagi berdiri di depan halte. Cepat dongg! Pegel nih gue!"

Aku membawa mobil sport merahku ke tepi jalan, lalu melihat Kezya dan Messy tampak berbincang-bincang di depan halte. Aku mengeluarkan kepalaku lewat kaca mobil, dan meng-klakson mobilku pada mereka berdua.

"Woi! Sampe kapan lo berdua mau diam di situ terus?" teriakku yang membuat mereka langsung menatapku dengan terkejut.

Mereka berjalan menghampiriku, dan duduk di kursi belakang.

"Astaga! Gue kaya sopir banget dehh! Satu kek yang di depan," gerutuku sambil melihat wajah mereka dari kaca.

"Gue aja." Messy langsung keluar, dan masuk lagi. Namun ia duduk di kursi sebelahku.

"Gila! Gue nggak tahu lo bisa bawa mobil, La!" takjub Kezya diiringi dengan decakan sekilas.

Aku tak menjawabnya, dan menjalankan mobilku nenuju gramedia.

"La, bukannya kita mau lewatin club malam yang ada di dekat kali, ya?" tanya Messy.

"Iya," jawabku sambil terus fokus pada jalanan.

"Kenapa kita nggak stalk Kak Zacky and gerombolannya aja?" tanya Messy dengan tenang, namun membuat otakku melayang jauh entah ke mana.

Pertanyaan itu sontak membuat berbagai macam hal terlintas fikiranku . Kalau saja Messy dan Kezya tidak berteriak, aku pasti sudah menabrak anak kecil yang sedang menyebrang.

"So-sorry La, gue nggak bermaksud ngagetin lo. Sorry---"

"Nggak pa-pa. Ini juga salah gue. Gue terlalu kaget sama omongan lo. Ya udah, nanti kita omonginnya pas udah sampe gramed aja."

Aku melajukan mobilku lagi, dan segera menuju gramedia. Melewati club-club, tempat para muda-mudi menghabiskan liburannya dengan clubbing sampai tengah malam.

Tapi berbeda denganku. Aku lebih memilih membaca novel atau komik saat malam minggu. Dan biasanya, kalau benar-benar sudah merasa bosan, aku akan mengeluarkan buku diary-ku. Dan mencurahkan segala isi hatiku di sana.

Yahh, aku hanyalah seorang wanita yang terobsesi dengan cerita di novel. Dan tidak tertarik 'pacaran'. Karna, itu lebih baik, dan tidak melenceng aturan agama.

🎀












Hai,>_>>_> jangan lupa vote ya kawan-kawan😄😄😄😄

Love,

Tania❤

ZackTaa [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang