eps'9

8.4K 431 9
                                    

Siapa gambar di atas? Sebagai apa dia?

🎀

ZACKY POV

Kenapa gue nurutin kemauan nih cewek? Dan sekarang, dia malah ngajak gue ke mall! Emangnya gue cewek!

"Kakk! Temenin gue ke tempat pakean dalam yukkk!" ucapnya dengan tidak berdosa.

Gue langsung membelalakkan mata gue. Mana mungkin gue masuk ke tempat pakean cewek! Emang gue cowok apaan?!

"Nggak!"

"Yaaaahhhh... Ayo dong Kakkkk!" Lola mulai merengek sambil menggoyangkan tangan gue. Entah mengapa, rasanya gue tidak mau melepaskan tangan Lola. Dan rengekannya ini sangatlah terdengar lucu. Juga imut.

"Emang gue cowok apaan, yang mau masuk ke sana? Atau lo mau gue tiba-tiba nerkam lo di sana?"

"Eh?" Lola tampak berfikir sambil melepaskan tangannya dari tangan gue.

Sial!

"Ya ampun Kakkk?! Emangnya lo mau nerkam gue? Gue nggak ada dagingnya loh! Mending lo nerkam si Putri! Anak IPA-1 yang bohay, ndutt, sexi pula!" Lola langsung membelalakkan matanya sambil menatap gue.

Gue rasanya ingin tertawa saat dia menceritakan masalah Putri anak IPA-1. Bohay sih, tapi nggak cantik. Eh, bukan bohay deh. Tapi gendut.

Lagi-lagi gue ingin tertawa melihat ekspresinya yang polos, dan berbicara seperti anak kecil. Ujung bibir gue sudah berkedut menahan tawa.

"Ck. Pokoknya gue nggak mau. Lo aja. Gue tunggu di cafe."

"Cafe mana Kak?"

"Lo cari sendiri lah!" Gue langsung berjalan menjauhi Lola. Namun gue berbalik lagi, dan mengikuti Lola dari belakang. Gadis itu tampak memasuki toko pakaian dalam. Sedangkan gue melihatnya dari kejauhan.

Coba dia tahu, kalau hormon gue lagi naik-turun nggak jelas. Pasti dia nggak mau gue gendong tadi. Ini semua gara-gara Gio dan Kevin. Mereka berdua selalu datang ke rumah gue sambil membawa kaset biru. Dan menyetelnya di tv 31 inci gue. Mau tidak mau gue pasti mendengarnya. Kalau tidak sengaja pun, pasti terlihat. Walau hanya sedikit. Lama-lama menjadi bukit. Dan menjadi suatu pengetahuan yang amat mendalam.

Ponsel gue bergetar. Gue langsung mengambilnya, dan melihat siapa yang menelpon.

Papa

"Sebenernya mau tuh orang apa sih?! Nggak cukup dia misahin gue sama Mama?! Bangsat! Anjing!" Gue ingin berbicara seperti itu. Tapi sayang, itu cuma di dalam hati gue.

Gue memutuskan sambungan itu, dan memasukkan HP ke dalam saku celana gue.

"Loh? Katanya tadi mau nunggu di cafe? Kalo tau gitu, gue tarik aja ya, lo!" Tiba-tiba Lola sudah ada di depan gue sambil membawa kantong belanjaannya.

"Udah?"

"Udah!" ucap Lola dengan nada marah.

Tanpa aba-aba gue langsung narik tangan dia, dan kita keluar dari mall.

"Balik," ucap gue dengan dingin.

"Loh, Kok balik? Kita 'kan belum makan Kak?" Lola memajukan bibirnya beberapa senti, membuat gue gereget.

Rasanya pengen gue cium bibirnya!!

Gue langsung menepis khayalan itu jauh-jauh. Gimana pun juga, Ferry suka sama Lola. Gue sebagai sahabatnya nggak boleh nikung dia. Kata Gio, "haram hukumnya nikung incaran sahabatnya sendiri".

ZackTaa [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang