Lola berguling-guling di atas kasurnya, mencari posisi ternyaman tidurnya. Entah mengapa ia merasa gelisah malam ini. Ia takut terjadi sesuatu di rumah Zacky, karna Yura juga ikut pulang ke rumah mereka. Ia meraba nakasnya, lalu mengambil ponselnya, dan menelpon Zacky. Namun bukannya Zacky yang menyahut, malah operator yang berbicara, menandakan ponsel Zacky tidak aktif.
"Kenapa nggak aktif sih?" gumam Lola dengan khawatir.
Tak lama pintu kamarnya terbuka, dan menampakkan sosok Ibunya tengah berjalan sambil membawa nampan berisi cemilan tengah malam.
Lola langsung duduk di atas kasurnya, dan tersenyum pada Ibunya. "Tumben Mama belum tidur. Ada apa, Ma?"
Ranti menaruh nampannya di atas kasur, lalu mengusap kepala Lola dengan sayang, "Mama juga nggak tahu, La. Tiba-tiba Mama keinget kamu, terus Mama buatin kamu makanan. Ternyata kamu memang belum tidur."
Lola tersenyum, lalu mengambil kue yang ada di atas nampan. "Makasih, Ma."
Ranti tersenyum. "Iya sayang."
Lola berhenti mengunyah saat pikirannya teringat pada Yura yang juga memanggilnya dengan sebutan sayang. Ia menghela napasnya, memikirkan bagaimana keadaan di rumah Zacky sekarang.
Ranti menatap bingung pada Lola yang tampak memikirkan sesuatu. Ia mengelus lengan Lola dengan tatapan penuh kasih sayang, "Lola, ada apa, sayang?"
Lola menoleh pada Ranti, ia tersenyum kecut penuh kekhawatiran. "Ma, Om Jaya bawa Tante Yura pulang lagi ke rumahnya. Aku khawatir ada sesuatu yang terjadi di sana."
Ranti tersenyum pada Lola, ia mengusap rambut Lola dengan lembut, "Udah, sekarang kamu tidur dulu. Besok kita ke rumahnya. Sekalian Mama mau silaturahmi sama Jaya."
"Tapi aku nggak bisa tidur, Ma!" rengek Lola manja.
Ranti mengangkat nampan yang ada di atas kasur, lalu menaruhnya di atas nakas. Ia membaringkan tubuhnya di kasur Lola dengan tubuh menyamping pada Lola. "Sini, tidur sama Mama. Mama kangen udah lama nggak peluk kamu lagi."
"Emang Papa nggak marah, Ma?" tanya Lola bingung.
Ranti tersenyum, "Nggak bakal, kok."
Lola tersenyum lebar, lalu membaringkan tubuhnya di samping Ranti. Lengannya memeluk pinggang Ranti, dan kepalanya sudah tenggelam di dada Ranti. Ia sangat rindu situasi seperti ini. Situasi yang jarang sekali bisa ia nikmati di saat remaja ini. Rasanya sangat nyaman, sampai ia tak sadar sudah masuk ke alam bawah sadarnya.
Ranti tersenyum saat menyadari Lola sudah terlelap. Ia mengelus kepala Lola, lalu mencium keningnya. Ia memejamkan matanya, berusaha menenangkan pikirannya.
🎀
Lola, Messy, Kezya, dan Ranti berjalan beriringan menuju rumah mewah yang bernuansa serba putih itu. Hari ini mereka akan mengunjungi keluarga Zacky, sekedar untuk silaturahmi.
Tapi dibalik semua ini ada rencana yang sudah disusun oleh Lola matang-matang. Semuanya sudah rapi, hanya tinggal menunggu waktu mainnya saja.
Tangan Lola terulur untuk mengetuk pintu, namun suara jeritan dari dalam langsung mengejutkan mereka yang berdiri di luar.
Lola segera menerobos masuk tanpa mengetuk pintu, takut terjadi apa-apa di dalam. Messy, Kezya dan Ranti menyusul di belakang Lola, mengikuti langkah gadis itu.
Suara tangis dan jeritan semakin kuat, dan terdengar dari dapur. Lola terbelalak saat melihat apa yang ada di depan matanya. Beling berhamburan di mana-mana. Jaya sudah terjatuh ke lantai dengan kepalanya yang dipenuhi darah. Zacky terdiam mematung karna Dinda tak membiarkannya mendekat. Sedangkan Yura, wanita paruh baya itu terus memundurkan langkahnya karna Dinda menyodorkan pisau padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZackTaa [TAMAT]
Teen FictionLolita Fransiska, cewek yang pecicilan tapi cantik. Iya, cantik menurut Zacky Leonard Sutandinata, salah satu The Most Wanted di SMA Pramata. Mereka ingin memperbaiki masalah, sedangkan mereka sedang dihujani banyak masalah. Akankah mereka dipersatu...