ZackTaa [TAMAT]

eps'10

Angkasa Dwi Pratama👆

🎀

LOLA POV

Semuanya salah.

Benar-benar salah.

Harusnya aku tidak bersikap seperti itu pada Kak Zacky. Ingat Lola! Dia cuma Kakak kelasmu, yang kejam! Dan sepertinya dia sedikit berbahaya.

Mungkin sekarang aku harus menjaga jarak dari Kak Zacky. Dia itu berandalan! Dia bisa ngelakuin apapun sesuka hatinya!

Karna Papa bilang, Papa mau aku punya pasangan yang baik-baik saja sikapnya. Bahkan kalau bisa, aku dapat lelaki yang taat pada agama dan baik prilakunya.

Tapi bagaimana kalau hati ini berkata lain?

"Sial! Kok gue nggak bisa fokus sih?!" Aku mengerang frustasi, karna sudah hampir dua jam, PR-ku belum selesai satu pun.

Ck! Kenapa aku kepikiran Kak Zacky terus sih? Ingat Lola, kalian beda! Kak Zacky anak club, aku bukan. Kak Zacky suka rokok, aku benci. Kak Zacky anak berandalan, aku... Bukan.

Kita beda!

Aku menepok jidatku, dan berusaha untuk fokus lagi. Namun gagal, karna suara ponselku yang membuyarkan segalanya.

"Bego!" Aku mengumpat sambil mengambil ponselku yang tergeletak di atas kasur.

"Halo!" ucapku sewot sambil mendekatkan ponsel ke telingaku.

"Halo. Ini Lola 'kan?"

Aku mengernyit, "Ini siapa, ya?"

"Ini Kak Lian. Gue dapet nomor lo dari Kezya."

"Oh, Kak Lian. Kenapa Kak?"

"Besok lo sama dua temen lo ke aula pulang sekolah. Anak OSIS mau dikenalin sama ketua OSIS."

"Ketua OSIS-nya siapa Kak?"

"Angkasa Dwi Pratama."

Namanya bagus sih. Orangnya? "Waktu kemaren ada nggak?"

"Waktu lo dihukum sama Zacky sih nggak ada. Angkasa-nya lagi ada tugas sama kepala sekolah. Makanya Zacky main hakim sendiri."

"Oh gitu. Ada lagi Kak?"

"Gak ada sih. Save nomor gue ya."

"Sip Kak. Ya udah gue tutup ya."

"Oke. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam," Aku menaruh kembali ponselku di kasur, dan kembali kepada PR yang menumpuk di atas meja belajar.

🎀

"Messs, Cepet! Udah di ujung nih! Lambat banget sih?!" Aku berlari di koridor sambil berjingkrak-jingkrak menahan kencing.

"Sabar dong. Gue 'kan pake rok! Susah lah jalannya!" Messy mulai sewot sambil berlari kecil.

Sial! Nggak tahan lagi gue!

Aku berlari terbirit-birit meninggalkan Messy di belakang. Saat sudah sampai di pertigaan koridor, aku tidak sengaja menabrak seseorang, hingga kertas yang dibawa orang itu terjatuh ke lantai.