eps'15

5.8K 286 1
                                    

Author POV

"Duh. Korannya jatoh satu lagi!"

Lola menyusuri koridor untuk mencari korannya yang terjatuh.

Setelah ia membaca koran itu di lantai tiga, ia langsung turun karna bel sudah berbunyi 5 menit yang lalu. Namun karna korannya hilang satu, ia terpaksa mencari dulu.

"Ya elah! Kenapa harus ilang sih?!" Lola yang sudah frustasi langsung membanting korannya ke lantai. Entah ia bego atau oon, ia malah duduk di kursi yang ada di depan kelas 11-IPS-7. Dan sudah jelas sedang ada guru di dalamnya.

"KAMU! KENAPA KAMU ADA DI SINI?! MAU BOLOS HAH?!" Sesuai dengan perkiraan, guru itu melihat Lola dan marah besar. Lola yang menyadari guru itu marah langsung salah tingkah dan mencoba mencari alasan yang logis.

"E... Itu... Saya... Saya... Disuruh Miss Gina nyari korannya yang jatoh, Ma'am!" Lola langsung bernafas lega setelah menemukan alasan yang lumayan logis. Lumayan.

"Ya sudah! Jangan buat keributan! Ini jam pelajaran!" Ma'am Bilah pun masuk kembali ke dalam kelas.

Lola mengambil korannya lagi, dan berlari kecil meninggalkan koridor.

🎀

Zacky, Ferry, Gio, dan Kevin sudah duduk di balkon apartemen Zacky sambil membersihkan luka mereka.

"Lo semua nyadar nggak sih kalau si Zacky bego?" Kevin mengeluarkan suaranya setelah sekian lama diam.

"Kaga. Emang kenapa?" tanya Gio sambil melirik Kevin.

"Awalnya dia niat nolongin Ferry, tapi pas Divo udah sekarat, dia ninggalin Ferry. Bego banget 'kan?!"

Ferry langsung tertawa karna ucapan Kevin ada benarnya. Zacky yang awalnya ingin menolong Ferry, malah meninggalkannya. Dan tidak sadar kalau Ferry sudah babak belur.

"Kali ini gue setuju sama lo Kev!" Gio memberikan jempol pada Kevin yang nyengir kuda.

Zacky hanya diam dan memilih mendengarkan pembicaraan ketiga temannya yang membicarakannya secara terang-terangan.

"Tapi omongan lo tadi bener Zak?" Kevin mulai bicara pada Zacky.

"Yang mana?" tanya Zacky sambil menyipitkan matanya bingung.

"Lo mau ngejauhin Papa lo."

"Hm."

Ferry langsung membelalakan matanya tidak percaya.

"Zak. Itu malah membuat hubungan lo sama Papa lo semakin renggang!" pekik Ferry dengan geram.

"Siapa peduli," Zacky langsung bangun, dan berjalan masuk kedalam kamarnya.

"Tuh. Si Zacky dari dulu nggak pernah berubah, gitu mulu, bosen gue," ucap Gio sambil melempar kapasnya ke tong sampah.

"Lo mau Zacky jadi apa? Sepidermane? Susupermane? Apa babie?" Ferry berkata dengan dilebai-lebaikan.

"Masih sempet aja lo ngelawak!" Gio menimpali sambil melempar kapas pada Ferry, namun karna ada angin, kapasnya malah berbalik lagi padanya.

"Bego dipelihara!" umpat Ferry sambil tertawa kecil.

"Kalau Om Jaya nggak selingkuh, gue yakin, Zacky nggak akan berurusan sama orang kayak Divo. Dan dia nggak akan jadi berandalan gini," gumam Kevin dengan pelan dan lirih membuat Ferry dan Gio semakin penasaran dengan masa lalu Zacky.

ZackTaa [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang