eps'41

4.8K 219 22
                                    

Zacky membolak-balikkan map merah dengan perlahan sambil membaca keterangan yang ada di dalamnya.

Sudah map ke-8 yang ia kerjakan, dan masih tersisa empat map lagi. Matanya sudah sangat lelah membaca setiap huruf yang ada di sana.

Tok... Tok...

Zacky mengalihkan pandangannya pada pintu, "Masuk."

Pintu terbuka, dan menampakkan Pa Beni berdiri dengan map biru di tangannya.

"Zacky, sekarang kita harus terbang ke Australia. Ada rapat penting dengan client di sana," ujar Pa Beni dengan senyum ramahnya.

Zacky menghela napasnya berat. Ia memijat hidungnya untuk menghilangkan pusing di kepalanya. Zacky bangkit dari duduknya, lalu berjalan mendekati Pa Beni.

"Naik apa kita ke sana?" tanya Zacky.

"Tentu saja naik helikopter pribadi milik Pa Jaya," jawab Pa Beni dengan tawa kecilnya.

"Helikopter?" Mata Zacky sedikit melebar mendengar itu.

Pa Beni hanya menggeleng pelan, lalu menarik lengan Zacky, "Kita tidak punya banyak waktu, Zacky. Jangan sampai membuat client menunggu."

Zacky hanya pasrah, dan mengikuti Pa Beni. Mereka berjalan menuju lapangan di belakang perusahaan, dan manunggu helikopter pribadi yang akan mengantarkan mereka.

Zacky meringis kecil saat bendengar bisingnya helikopter yang mendarat di depannya.

"Pakai ini," ucap Pa Beni sambil menyerahkan headphone pada Zacky.

Zacky menerima headphone itu, "Terimakasih."

Mereka diam di tempat sambil menunggu helikopter benar-benar siap.

"Aduh, maaf saya terlambat!"

Samar-samar Zacky mendengar seseorang berteriak di belakangnya. Ia menoleh dan mendapati Oliv tengah berlari dengan map di tangannya. Tak lupa headphone berwarna pink di kepalanya.

Oliv menghentikan larinya di samping Zacky. Ia sengaja sedikit melemaskan tubuhnya ke arah Zacky. Tapi, bukannya ditangkap Zacky, ia malah nyaris ingin terjatuh karna Zacky yang sudah berjalan menuju helikopter.

"Cih, dia emang nggak peduli apa pura-pura nggak peduli sih? Masa cewek secantik aku nggak menarik bagi dia?" gumam Oliv dengan dahinya yang sedikit berkerut.

"Oliv, ayo naik ke helikopter," ajak Pa Beni sambil menepuk bahu Oliv.

Oliv tersentak, lalu menoleh ke sampingnya. Ia hanya mengangguk kikuk, lalu berjalan pada helikopter yang sudsh siap terbang. Ia duduk di samping Zacky.

"Duduk di belakang. Saya atasan anda," tutur Zacky dengan nada dinginnya.

Oliv memanyunkan bibirnya, lalu pindah ke tempat duduk di belakang Zacky. Memang helikopter yang sedang dinaiki Zacky ini bisa menampung empat orang penumpang, dan satu Pilot. (Bener nggak sih?)

Helikopter perlahan terbang, meninggalkan udara yang sedikit tercemar dan bising yang masih terdengar.

🎀

Helikopter mendarat di lapangan belakang perusahaan yang ada di Australia. Karna bunyi bising dari pesawat itu sangat memekakkan telinga, Zacky, Oliv dan Pa Beni diharuskan menggunakan headphone lagi.

Mereka turun dari helikopter setelah bising helikopter tak terdengar lagi.

"Zacky, mari kita berkenalan dengan client kita," ajak Pa Beni sambil mempersilahkan Zacky berjalan duluan.

ZackTaa [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang