Jung Family's house
Sehun harus absen hari ini karena ia harus mengurus beberapa tamu yang datang ke rumah Eunji untuk persembahan terakhir.
Terdapat banyak panggilan tak terjawab dan pesan masuk di hpnya, namun ia sama sekali tak menyentuh hpnya. Ia membantu ayahnya untuk memberi hormat kepada tamu yang berdatangan.
Eunji masih terduduk di tempat persembahan ayahnya. Ia melihat foto ayahnya yang berada di tengah karangan bunga. Ia lihat foto ayahnya yang tersenyum.
Air mata lolos turun dari pelupuk mata Eunji. Ia masih tak rela ayahnya pergi meningalkannya. Dilihatnya cincin pernikahannya pemberian ayahnyabuntuk terakhir kalinya.
Secara resmi ia adalah istri dari Oh Sehun, orang yang bahkan tak ia kenal.
Eunji melihat ibunya yang mengepak pakaiannya. Eunji menghampiri ibunya dan menghentikan aktivitas ibunya.
"Eomma mau ke mana?" tanya Eunji.
"Eomma akan tinggal dengan orangtua Sehun. Kau akan tinggal di sini dengan Sehun. Tuan Oh sudah membawakan pakaian dan juga barang-barang Sehun ke sini. Sehun akan menggunakan kamar ini," ujar Nyonya Jung.
"Eomma..." lirih Eunji.
"Eomma tahu kalian tidak saling kenal. Eomma harap, kalian bisa menjadi dekat dengan seperti ini. Turuti permintaan suamimu dan jangan pernah menyusahkannya. Jadilah istri yang baik," ujar Nyonya Jung. Eunji menganggukkan kepalanya dan memeluk ibunya.
Malam harinya, Sehun mulai menata kamar barunya. Mulai dari memasang sprei, meletakkan barang-barangnya pada tempatnya, sampai memindahkan baju-bajunya ke lemari. Ia mendengar suara getaran di meja belajarnya. Ia segera meraih hpnya dan melihat panggilan masuk dari ibunya.
"Ne eomma,"
[Besok ikutlah dengan Eunji dan minta bantuan Eunji untuk membantumu pendaftaran sekolah]
"Eomma... Apa aku harus pindah sekolah? Shirreo... Aku sudah nyaman di sekolah lamaku," ujar Sehun.
[Apa kau lupa kalau kau sudah mempunyai istri? Kau bisa menjaganya jika kau satu sekolah dengannya]
"Eomma... Yeoboseyo?" ujar Sehun setelah mendengar panggilan terputus.
"Oh Tuhan... Apa aku harus mengabulkan permintaan ibuku?" bingung Sehun. Ia memilih keluar dari kamar dan pergi menuju dapur untuk sejenak mengambil air putih.
Di dapur, ia tak sengaja melihat Eunji yang sibuk memasak. Ia memilih untuk diam sejenak dan melihat Eunji dengan teliti.
Setelah memasak, Eunji memilih meninggalkan meja makan dan membiarkan Sehun untuk makan malam.
Mungkin dia masih belum mengenalku, batinnya.
Ia memilih untuk menuju meja makan dan mencicipi masakan Eunji.
Enak, batinnya.
Ia melanjutkan makan malamnya tanpa mengganggu Eunji. Setelah makan, ia beralih menuju tempat mencuci piring untuk mencuci piring bekas makanannya.
Eunji masih terjaga di kamarnya. Ia masih membayangkan kepergian ayahnya di mana ia telah menjadi istri Oh Sehun. Ia menangkup wajahnya dan menangis. Sesekali ia memanggil ayahnya dan juga ibunya.
Paginya, Eunji bangun lebih cepat dan segera membersihkan dirinya. Ia tak lupa menyiapkan sarapan untuknya dan juga pria yang menjadi suami sahnya.
Dengan hati-hati ia menyiapkan sarapan karena ia tak ingin mengganggu suaminya yang masih tertidur. Ia makan dalam diam dan ia membereskan sisa makanannya sendiri.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage without DATING (FINISH)
Fanfictiondua remaja yang harus menikah karena keinginan sang ayah di ambang kematian tanpa ada rasa suka, bahkan mengenalpun tidak kisah Cinta yang tumbuh dan datang terlambat