Chapter 24

762 90 9
                                    

4 bulan kemudian...

Usia kandungan Eunji telah menginjak bulan ke-4. Perut Eunji juga tidak sedatar awal kehamilan. Perut besarnya dan badannya yang sedikit gemuk tidak mengurangi rasa cinta Sehun terhadap Eunji.

Mereka tengah terlelap mengingat hari sudah malam. Eunji membuka matanya dan ia melihat suaminya yang terlelap.

"Sehun-ah...kau dengar aku?" Sehun menggeliat dan mengusap wajahnya.

"Ne...chagi-ah...aku mendengarmu..." ujar Sehun dengan suara seraknya. Ia menyalakan lampu tidur dan menatap Eunji yang sepertinya menginginkan sesuatu.

"Aku ingin sup jamur dengan sayuran pahit buatan ibuku..." Sehun meraih ponselnya dan melihat waktu masih tengah malam.

"Ne? Tapi..." Sehun tak bisa ke sana mengenai kehamilan Eunji.

"Kau akan menuruti permintaan bayi ini kan?" Tanya Eunji dengan mengusap perut buncitnya.

"Aku akan ke sana, Eunji-ah...aku harus menuruti permintaan anakku," Eunji tersenyum.

"Aegi-ah...appa pergi dulu ne...appa akan membawa makanan yang kau inginkan eoh?" Pamit Sehun dengan mengusap perut buncit Eunji.

"Jaga dirimu eoh? Tidurlah sambil menunggu," Sehun mengecup bibir Eunji dan mengusap puncak kepala Eunji.

"Berhati-hatilah, Sehun-ah..." Sehun menganggukkan kepalanya. Sehun menyambar jaketnya dan keluar dari kamarnya.

Sehun menekan remote mobil dan segera masuk ke mobilnya. Ia menguap sejenak dan mulai menyalakan mesin mobil.

"Aku harus ke pasar untuk membeli bahannya," Sehun mulai melajukan mobilnya keluar dari area rumahnya.











Sampai di pasar, dengan keadaan setengah sadar Sehun melangkahkan kakinya menuju tempat tujuannya untuk membeli bahan-bahan.

Sehun telah sampai di kediaman kedua orangtuanya. Ia melangkahkan kakinya ke arah pintu dan mulai mengetuk pintu.

Cuaca dingin membuat rasa kantuknya datang. Tak kunjung dibuka, Sehun kembali mengetuk pintu sampai.

KREK

"Sehun-ah..." ujar Nyonya Jung, ibu mertua Sehun.

"Oh...annyeonghaseo eommoni...maaf mengganggu malam eommoni," ujar Sehun dengan membungkukkan badannya.

"Masuklah...cuaca sangat dingin," Sehun menganggukkan kepalanya dan mereka pun masuk.

"Ada perlu apa sampai kau datang di tengah malam seperti ini?" Tanya Nyonya Jung dengan memberikan segelas minuman hangat kepada Sehun.

"Aku ingin sup jamur buatanmu, eommoni..." celetuk Sehun.

"Ne? Sup jamur?" Sehun menganggukkan kepalanya.

"Kau bisa memintanya nanti, nak. Ini masih malam,"

"Tapi aku sangat menginginkannya, eommoni..."

"Baiklah...ibu akan membuatkannya untukmu," Sehun memberikan bahan-bahan yang sudah ia beli kepada Nyonya Jung.

"Kau sudah membelinya?" Sehun menganggukkan kepalanya.

"Eommoni...tambahkan sayuran ini ke dalam supmu,"

Marriage without DATING (FINISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang