School Of Performing Arts Seoul
Eunji menginjakkan kakinya kembali di sekolahnya setelah 4 hari absen. Ia melangkahkan kakinya menuju kelasnya.
Sampai di ambang pintu, seisi kelas terkejut melihat kedatangan Eunji. Setelahnya mereka senang karena Eunji hadir kembali di kelas. Ia langkahkan kakinya menuju tempat duduknya.
"Selamat hadir kembali di kelas, Eunji-ya," ucapan hangat dari Kyungsoo membuat Eunji tersenyum.
"Bagaimana kabar suamimu?" Bisik Kyungsoo.
"Dia sudah sadar. Terima kasih karena kau sudah menanyakan kabarnya," jawab Eunji.
"Bagaimana kabarmu?"
"Seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja," Kyungsoo terkekeh setelah melihat Eunji yang menunjukkan dirinya bahwa ia baik-baik saja.
"Pak Kim mencarimu, nanti temui beliau di ruang guru,"
"Mm..." Eunji menganggukkan kepalanya paham.
Bel istirahat, Eunji berjalan menuju ruang guru dengan ditemani Kyungsoo. Perlahan Eunji membuka pintu ruang guru dan ia melihat Pak Kim sedang sibuk dengan konputer. Eunji menutup pintu ruang guru dan menghampiri Pak Kim.
"Selamat pagi, Pak Kim," sapa Eunji dengan membungkukkan badannya memberi hormat.
"Eunji-ah, kau sudah hadir?" Pak Kim tersenyum setelah melihat anak didiknya yang 4 hari absen.
"Ne..." jawab Eunji.
"Kajja," Pak Kim berdiri dari tempat duduknya dan mengajak Eunji ke ruang konseling.
"Bagaimana keadaan Sehun?" Tanya Pak Kim.
"Dia baik-baik saja, dia sudah sadar," jawab Eunji.
"Kau tahu, aku tak menyangka bahwa kau dan Sehun telah menikah," Eunji menundukkan kepalanya.
"Apa kau merasa terbebankan?" Eunji hanya diam.
"Aku tahu ini adalah hal yang berat. Di usiamu yang masih muda, kau harus melanjutkan kehidupanmu di pelaminan,"
"Tapi kau jangan patah semangat. Masa depan masih menunggumu. Kau harus meraih terlebih dahulu apa yang kau inginkan sebelum kau menjadi seorang ibu. Kau mengerti?" Eunji menganggukkan kepalanya.
"Selama statusmu terkunci rapat, kau akan menjadi seorang siswa di sini,"
At Hospital
Sehun merasa bosan di ruangannya seorang diri. Ingin berkeliling, namun naas. Kakinya patah. Ia menghembuskan nafasnya kasar dan berpikir apa yang dapat menghiburnya.
Sebuah ponsel bergetar di nakas. Segera ia ambil ponselnya dan mendapat sebuah videocall dari teman-teman sekolah lamanya.
Sehun-ah!!!!
Teriak seseorang dari dalam panggilannya.
"Oh...annyeong yeorobeun..." sapa Sehun dengan melambaikan tangannya.
Aku dengar kau sudah siuman. Bagaimana kabarmu?
"Aku baik-baik saja, Baek-ah,"
Yak!! Minggir! Aku juga ingin melihat Sehun!! Sehun tertawa kecil melihat tingkah konyol teman-temannya itu.
Sehun-ah!! Kau tahu kami merindukanmu!
Yak kenapa hanya kau yang terlihat?
Hei Bacon, kau yang pertama memegang ponsel Kai. Dan kau sedari tadi menguasainya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage without DATING (FINISH)
Фанфікиdua remaja yang harus menikah karena keinginan sang ayah di ambang kematian tanpa ada rasa suka, bahkan mengenalpun tidak kisah Cinta yang tumbuh dan datang terlambat