Chapter 25

770 100 6
                                    

Mobil milik Sehun berhenti di sebuah tempat di mana tempat tersebut menjadi tempat favoritnya sejak Sehun menginjak sekolah menengah pertama.

Ia membuka pintu mobil dan berjalan ke arah pintu mobil yang lain. Sehun membantu istrinya keluar dari mobil. Mereka berjalan mendekati tempat tersebut.

"Duduklah..." ujar Sehun dengan membantu Eunji duduk di tepi lapangan. Lapangan?

Mereka berada di lapangan basket di mana Sehun menjadikan tempat yang mereka kunjungi sebagai tempat favoritnya.

Sehun berlari ke sudut lapangan dan mengambil bola basket yang ada di sana.

Sehun mulai mendribble dan mulai mendekat ke arah Eunji.

"Sehun-ah...jangan memaksakan kakimu..." Eunji khawatir dengan kaki suaminya. Sehun pernah mengalami kecelakaan 2 tahun yang lalu setelah ia berhasil menyelamatkan seorang nenek yang hampir saja tertabrak.

Eunji sangat ingat saat Sehun harus kehilangan keahliannya bermain basket.

Eunji tetap berdoa agar Sehun tetap bisa bermain basket. Seperti hari ini.

"Jangan khawatir eoh? Aku baik-baik saja..." ujar Sehun dengan fokus ke arah ring dengan posisi siap shoot. Masuk!

Eunji memberi tepuk tangan melihat suaminya yang masih jago berbasket.

"Kau hebat, Sehun-ah!!" Puji Eunji. Eunji benar-benar kagum melihat suaminya yang masih memiliki keahliannya seperti dulu.

"Sudah kubilang aku baik-baik saja. Jangan khawatirkan aku eoh? Aku sudah pulih seperti dulu," ujar Sehun dengan membuktikan kakinya baik-baik saja dengan melompat berkali-kali.

"Ne...aku percaya kalau kau baik-baik saja," pekik Eunji tersenyum.

"Benarkah?"

Sehun dan Eunji menolehkan kepalanya ke sumber suara setelah seseorang menyahut pembicaraan mereka.

"Kai-ah!!!" Sehun benar-benar tak percaya teman baiknya menghampirinya saat ini.

"Kurasa kau harus membuktikannya dengan battle denganku," ujar Kai, teman baik Sehun.

"Kai-ssi!" Panggil Eunji.

"Annyeong Nyonya Oh...sepertinya kau baik-baik saja," Eunji menganggukkan kepalanya senang.

"Aku senang kau di sini," Kai tersenyum sekilas.

"Sepertinya Sehun menjagamu dengan baik. Dan...kurasa seorang malaikat akan muncul di keluargamu," Eunji menundukkan kepalanya dan mengusap perut buncitnya.

"Ne...Sehun memang menjagaku dengan baik," ujar Eunji menyetujui.

"Ah ne...apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Eunji. Kai berkacak pinggan sambil melihat Sehun yang masih saja melakukan shoot.

"Aku melihat mobil Sehun berhenti di sini...kebetulan rumahku ada di sekitar sini,"

"Gurae? Kau pasti sering ke sini..."

"Mmm...aku sering ke sini dengan suamimu," ujar Kai menyetujui.

"Kami sering duel basket. Terkadang kami lupa waktu sampai kedua orangtua kami menjemput kami," Eunji terkekeh mendengar itu.

"Dia sangat menyukai basket. Ia tak bisa dipisahkan dari dunia basket," Eunji mulai serius mendengar cerita dari Kai.

"Dulu...kami pernah berjanji suatu saat nanti kami akan menjadi pelatih basket profesional. Namun...setelah kecelakaan menimpa Sehun...kurasa janji itu tak pernah terkabulkan..." Eunji sedih mendengar itu. Ia kembali ingat saat Sehun masih belum siuman dengan kaki yang terbalut gips.

Marriage without DATING (FINISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang