Chapter 4

1.1K 145 1
                                    

Sehun terbangun dari tidurnya. Ia baru menyadari bahwa semalam ia tak menggunakan selimut. Ia beranjak dari tidurnya dan membersihkan dirinya.

Sehun keluar dari kamarnya dan ia terkejut rumah sudah dalam kondisi kosong.

Apa dia sudah berangkat? Batinnya.

Sehun melihat beberapa makanan sudah terhidang di meja makan. Sehun menuju meja makan dan mulai menyantap masakan Eunji.

Benar-benar enak, batinnya.

Sehun segera membereskan sisa makanannya dan segera berangkat menuju sekolah.











"Yak Sehun-ah!! Ke mana saja kau kemarin? Kau tahu, pelatih mencarimu," ujar Kai, sahabat karibnya dan juga teman sebangkunya.

"Mian, aku ada urusan mendesak," ujar Sehun dengan mengeluarkan buku pelajarannya.

Kai tak sengaja melihat jari manis kanan Sehun yang dihiasi oleh cincin.

"Sejak kapan kau memakai cincin?"

Sehun yang menyadari itu langsung menutupi tangan kanannya.

"Bukan apa-apa," ujar Sehun dengan mulai fokus membaca buku.

"Apa yang kau sembunyikan dariku, Sehun-ah? Tidak biasanya dirimu seperti itu," ujar Kai.

Kai dan Sehun berteman sejak SMP. Kai hafal dengan sifat Sehun. Sehun menatap Kai dengan serius.

"Ada hal yang ingin kusampaikan ke anggotaku," ujar Sehun serius.

"Apa itu?"















School Of Performing Arts Seoul

Eunji tengah bersandar di bawah pohon setelah bel istirahat berbunyi. Kyungsoo melihat Eunji yang sedang memejamkan matanya.

"Eunji-ya!" panggil Kyungsoo. Eunji membuka matanya dan melihat sahabatnya tersenyum ke arahnya.

"Ah Kyungsoo-ya..." ujar Eunji dengan mengajak Kyungsoo untuk duduk di bawah pohon yang rindang.

"Aku turut sedih mendengar kabar bahwa ayahmu meninggal," sedih Kyungsoo.

"Hm...gwenchana Kyungsoo-ya. Terima kasih telah perhatian kepadaku," ujar Eunji. Eunji kembali menutup matanya.

"Eunji-ya...jangan sedih...aku akan selalu ada untukmu..."

Eunji membuka matanya setrlah mendengar ketulusan Kyungsoo kepadanya.

"K-kyungsoo-ya..." lirih Eunji. Kyungsoo tersenyum.

"Jika kau ada masalah, kau bisa cerita kepadaku. Aku akan setia mendengarkan curahanmu..." ujar Kyungsoo.

"Gomawo...Kyungsoo-ya," ujar Eunji.












"Mwo?!!" semua anggota Basket Kirin terkejut setelah mendengar pernyataan Sehun. Mereka bahkan tak percaya apa yang dikatakan Sehun.

"Tapi...kenapa kau pindah Sehun-ah?! Bukankah 6 hari lagi kita kompetisi?" protes Baekhyun.

"Dengarkan aku dulu hyung..." pinta Sehun.

"Selama 6 hari ke depan aku akan tetap ikut berpatisipasi. Setelah pertandingan, aku keluar dari sekolah..." ujar Sehun.

"Tapi kenapa harus pindah Sehun-ah? Kita akan kesusahan mencari kapten," protes Chanyeol.

"Mianhae...aku akan menceritakan jika sudah waktunya," ujar Sehun.

Semua anggotanya masih tercengang dengan perkataannya.

"Baiklah, ayo kita latihan. Kapten sudah hadir," seru Suho.

Para anggotanya mulai keluar dari markasnya, kecuali Kai. Kai menatap Sehun dengan tatapan penasaran.










Selang beberapa menit, Kai dan Sehun mulai keluar dari markas basket.

Sehun mulai berlari ke tengah lapangan dan mulai memberi komando kepada anggotanya.

Kai masih terdiam.

Ia masih mencerna penjelasan Sehun tadi.

Flashback

"Apa yang terjadi? Kenapa kau pindah? Bukankah kau pernah bilang kalau kau sangat nyaman di sekolah ini?" tanya Kai.

"Aku harus pindah Kai-ya..." ujar Sehun.

"Wae?" tanya Kai.

"Ada hal yang ingin kukatakan padamu..." ujar Sehun.

Sehun mengangkat tangan kanannya dan menunjukkan cincin yang ada di jari manisnya.

"Aku sudah menikah, Kai," Kai membulatkan matanya tak percaya.

"Mwo?! Hal konyol apa yang kau katakan Sehun-ah? Kau menikah?!"

Kai tertawa tak percaya.

"Kai-ya...aku tak pernah berbohong kepadamu. Aku mengatakan yang sebenarnya," ujar Sehun penuh keyakinan.

Kai mendengar keyakinan dari Sehun.

"Tapi... Kenapa... "

"Aku tahu ini bukan saatnya aku menikah. Kedua orangtuaku menjodohkanku dengan putri temannya. Kemarin aku tak bisa latihan karena ayah mertuaku sekarat, dia ingin melihat putrinya menikah di saat terakhirnya,"

Mendengar hal itu Kai mulai percaya dengan sahabatnya.

"Lalu kau akan pindah ke mana?" tanya Kai.

"Di sekolah istriku," ujar Sehun. Kai menepuk bahu Sehun.

"Maafkan aku... Aku bahkan tak tahu mengenai hal ini. Maafkan aku... " ujar Kai.

"Gwenchana... Aku memang sengaja tidak membocorkan hal ini kepada siapapun, tapi kau berhak mengetahui ini," ujar Sehun dengan membalas tepukan ke bahu Kai.

"Kalau begitu ayo kita latihan," Sehun tersenyum dan mulai keluar dari markas.

Flashback end

Kai tak menyadari teman-temannya melambaikan tangannya. Kai tertawa dan langsung latihan basket.














TBC

Marriage without DATING (FINISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang