Sampai di rumah, ia melihat Eunji yang sedang menyiapkan makan malam untuknya. Seperti biasa, selesai menghidangkan ia pergi menuju kamarnya.
Sehun yang melihat itu hanya bisa memaklumi. Sehun berjalan menuju sofa dan istirahat sejenak. Entah kenapa ia merasakan kantuk di matanya dan ia memejamkan matanya.
Eunji terbangun dari tidurnya dan ia memilih untuk pergi membersihkan dirinya. Ia keluar dari kamarnya dan membuat sarapan.
Eunji melihat Sehun yang masih tertidur. Ia memilih menghampiri Sehun sejenak. Ia melihat selimut Sehun sudah berada di lantai.
Eunji mengambil selimut tersebut dan menyelimutkannya kepada Sehun.
Tangannya ia arahkan ke kepala Sehun untuk membelai rambut Sehun, tapi ia urungkan niatnya. Ia memilih untuk sarapan dan pergi ke sekolah.
School Of Performing Arts Seoul
"Eunji-ya," panggil Kyungsoo dengan membalikkan badannya dari tempat duduknya.
"Ne?"
"Bisakah kau mengajarkanku tentang ini?" tanya Kyungsoo dengan menunjuk soal yang menurutnya sulit.
"Gurae," dengan senang hati Eunji menerima permintaan Kyungsoo.
"Seonsaengnim datang!" seru teman sekelasnya membuat seisi kelas gempar dan segera kembali ke tempat duduk mereka masing-masing.
"Perhatian!" seru ketua kelas.
"Beri salam," semua siswa memberikan hormat kepada wali kelas di tempat duduk mereka.
"Baiklah anak-anak, kali ini kita kedatangan teman baru. Dia pindahan dari sekolah Kirin. Haksaeng, silakan masuk,"
Wali kelas memberi izin kepada siswa tersebut untuk masuk. Siswa tersebut sudah berdiri di depan. Semua siswa wanita berteriak histeris melihat siswa baru tersebut.
"Silakan perkenalkan dirimu," ujar wali kelas.
"Ne, annyeonghaseo. Naneun Oh Sehun imnida. Saya pindahan dari sekolah Kirin," ujar siswa tersebut, Sehun.
"Ne, annyeonghaseo. Naneun Oh Sehun imnida. Saya pindahan dari sekolah Kirin,"
Eunji terkejut mendengar nama itu. Ia mendongakkan kepalanya dan melihat siswa baru itu. Benar, dia adalah Oh Sehun, suami sahnya.
Kenapa dia pindah ke sini? Batinnya heran.
"Baiklah Oh Sehun, kau bisa memilih tempat duduk yang kosong," ujar wali kelas.
Sehun melihat 3 bangku kosong di belakang. Tak sengaja matanya melihat Eunji yang sedang menatapnya.
Tatapan mereka bertemu untuk beberapa menit. Sehun melihat Eunji yang duduk sendirian.
Kesempatan untukku, batinnya.
"Seonsaengnim, bisakah saya duduk di sebelah wanita itu?" ujar Sehun dengan menunjuk Eunji. Eunji dibuat terkejut oleh Sehun.
"Silakan Oh Sehun,"
Sehun berjalan menuju bangku Eunji dan duduk di sebelahnya. Ia mendengar beberapa gumaman siswa mengenai dirinya.
"Annyeong, nan Oh Sehun. Neo?" tanya Sehun dengan tersenyum.
Aku akan mulai menyukaimu, Eunji-ya, batin Sehun.
Sehun mengulurkan tangannya kepada Eunji. Eunji mengulurkan tangannya dengan ragu.
"N-nan... Jung Eunji... " gagap Eunji.
Kedua kalinya aku mendengar suaranya, batin Sehun.
Kenapa aku gugup di depan suamiku? Kenapa dengan diriku? Mungkin aku belum mengenalnya dengan baik, batin Eunji.
Mereka tak menyadari tangan mereka masih melekat.
"Yak Haksaeng!"
Sehun terkejut dan langsung melepas tangannya. Sehun mulai mengeluarkan bukunya dan mulai mengikuti pelajaran.
Sementara Eunji, ia mengatur nafasnya karena ia terlalu gugup.
Bel istirahat berbunyi. Eunji berlari keluar dari kelas dan pergi entah ke mana.
Sehun yang melihat itu segera mengejarnya namun ia kehilangan jejaknya. Ia tak tahu harus pergi ke mana berhubung ia siswa baru.
"Hei haksaeng," sapa seseorang. Sehun menoleh dan ia melihat seorang siswa dengan mata bulat tersenyum ke arahnya.
"Nan Do Kyungsoo, kau pasti tidak tahu mau ke mana," ujar pria itu, Kyungsoo.
"Ah... Itu... "
"Maukah kau berjalan-jalan?" tawar Kyungsoo.
"Ini adalah perpustakaan SOPA. Terdapat berbagai macam buku yang tersedia di sekolah ini. Ruang membacanya luas dan sunyi. Jadi kau bisa membaca buku dengan nyaman," jelas Kyungsoo. Sehun memanggutkan kepalanya.
"Pasti menyenangkan membaca di sini," ujar Sehun.
"Kau suka membaca?" tanya Kyungsoo.
"Mmm... Sangat suka,"
"Kau sama persis seperti sahabatku,"
"Nugu?"
"Eunji," Sehun terkejut.
"N-n-nugu?" tanya Sehun untuk memastikan.
"Eunji. Jung Eunji, kau tidak mengenalnya? Dia teman sebangkumu," ujar Kyungsoo.
"Ah...benar, aku lupa. Tadi aku berkenalan dengannya," ujar Sehun dengan terkekeh.
"Mari kita ke lapangan depan," Sehun menganggukkan kepalanya dan mereka berjalan menuju lapangan depan.
"Ini depan gedungnya. Terlihat megah dan indah. Di atas terdapat atap sekolah. Kebanyakan siswa jika mereka merasa frustasi karena pelajaran, mereka akan pergi ke atap untuk melepas penat mereka dengan menghirup udara segar. Lihatlah, Eunji sedang menikmati udara segar di sana,"
Sehun mendongakkan kepalanya dan melihat Eunji yang sedang berdiam diri di sana
"Aku dan Eunji sering pergi ke atap untuk menikmati kesejukan di sana. Udaranya sangat segar di sana," ujar Kyungsoo.Sehun memganggukkan kepalanya.
Aku akan tahu banyak tentang istriku, batinnya.
"Ah, kau lapar? Ayo kita ke kantin,"
Bel pulang berbunyi. Eunji tengah membereskan buku-bukunya dan persiapan pulang. Sehunpun begitu. Ia juga membereskan buku-bukunya untuk pulang.
"S-s-sehun-ssi..." Sehun terkejut Eunji memanggilnya. Ia menolehkan kepalanya dan melihat Eunji yang gugup.
"Ne? Waeyo?" tanya Sehun.
"I-i-itu...kenapa...kau pindah..." tanya Eunji lirih.
"Hm...hanya saja...aku harus mengawasi istriku di sini," ujar Sehun. Eunji mendongakkan kepalanya. Ia cukup terkejut dengan jawaban Sehun.
"N-ne?"
"Sudahlah...ayo kita pulang," ujar Sehun. Ia senang karena istrinya yang pertama membuka pembicaraan setelah seminggu lebih mereka diam.
"Aku...pulang sendiri..." pamit Eunji lirih dengan meninggalkan Sehun di kelas. Sehun mengerutkan keningnya.
Apa ia salah?
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage without DATING (FINISH)
Фанфикdua remaja yang harus menikah karena keinginan sang ayah di ambang kematian tanpa ada rasa suka, bahkan mengenalpun tidak kisah Cinta yang tumbuh dan datang terlambat