Chapter 5

1.2K 140 1
                                    

Sehun tengah menunggu Eunji keluar dari ruang ganti. Kini keluarga Oh dan Nyonya Jung tengah menunggu anak mereka untuk foto wedding mengingat pernikahan mereka yang sangat sederhana.

Tirai besar terbuka dan menampakkan Eunji dengan gaun mewahnya. Mereka terpaku melihat penampilan Eunji.

Sehun terpesona melihat penampilan Eunji.

Sungguh cantik, batinnya.

Gaun putih besar yang menutupi tiga perempat tubuhnya dan membiarkan bahunya telanjang dan rambut yang diikal di bagian bawah dengan mahkota kecil menghiasi puncak kepalanya. Tak lupa dengan sarung tangan yang menutupi setengah lengannya.

Sungguh cantik.

Begitu juga dengan Sehun. Tuxedo putih yang menghiasi tubuhnya dengan bunga mawar bertengger di saku kirinya dan sarung tangan putih menutupi tangannya. Kini mereka siap untuk foto wedding.













Sampai di rumah, Eunji mengeluarkan bahan makanan dari dalam kulkas dan mengolahnya menjadi masakan untuk makan malam mereka.

Sehun tengah membersihkan tubuhnya dan segera menuju meja makan. Lagi-lagi Sehun melihat Eunji tak berada di ruang makan.

Apa ia makan terlebih dulu? Batinnya.

Ia memilih memakan makan malamnya sebelum dingin.








Hari pertandingan basket

Sehun POV

Hari ini adalah hari di mana timku bertanding dengan tim basket SOPA. Aku tengah menyiapkan barang-barang untuk kubawa ke sana.

"5 menit lagi kita berangkat. Bersiaplah kapten!" seru Baekhyun dengan menepukku. Aku menepuk tangannya.

"Kau juga hyung!!" kuangkat tasku dan kulangkahkan menuju mobil di mana mobil tersebut akan membawa timku menuju SOPA.











Timku sampai di SOPA. Kulihat bangunan sekolah ini yang megah. Banyak siswa yang masih berkeliaran di dalam sana. Aku mengajak timku untuk segera menuju ke lapangan dalam.

Sampai di sana semua siswa meneriaki kami. Aku melihat para penonton yang prioritas wanita.

Tunggu...

Siapa wanita itu?

Kenapa dia mirip dengan istriku?

Wanita itu melihat dengan tatapan kosong. Kulihat lagi dia dan aku melihat sebuah cincin melekat di jari manis kanannya.

Dia istriku.

Hendak menyapa, tapi aku ingat, aku tak akrab dengannya.

Bagaimana bisa aku langsung menyapanya?

Kubiarkan saja.











Sehun POV end

Pertandingan dimulai. Seluruh siswa berteriak setiap gerakan para pemain basket. Sehun melambaikan tangannya kepada timnya dan ia mendapatkan bolanya. Ia mendribble bolanya dan Sehun berhasil mencetak angka. Sehun bertepuk kepada timnya dan mulai fokus bertanding.

Eunji melihat pertandingan bola basket dengan diam, hanya melihat. Ia tak menyadari Kyungsoo sudah berada di sampingnya.

"Hey!"

"Oh Kyungsoo-ya..." ujar Eunji.

"Apa kau benar-benar melihat?" tanya Kyungsoo.

"Hm... " ujar Eunji dengan menganggukkan kepalanya.

"Siapa yang menang?" tanya Kyungsoo.

"Ne? Oh... " Eunji berpikir berapa skor saat ini.

"Sudah kuduga kau melamun," Kyungsoo mengulurkan minuman yang ada di tangan kirinya kepada Eunji.

"Gomawo..." ujar Eunji dengan menerima minuman dari Kyungsoo.

"Ah Kyungsoo-ya, kenapa kau tak ikut?" tanya Eunji.

"Hm... Gwenchana..." ujar Kyungsoo.

Eunji kembali melihat pertandingan basket. Ia mengerutkan keningnya setelah ia melihat seseorang yang mirip dengan suaminya.

Benar, ia melihat suaminya bertanding basket dengan tim sekolahnya. Ia melihat betapa lincah Sehun mengumpan, menangkap, dan menembak bola. Tak disadari sudut bibir Eunji tertarik ke atas untuk beberapa detik.

"Kyungsoo-ya, aku pergi dulu ne!" pamitnya dengan berlari meninggalkan Kyungsoo.










Sehun kembali mencetak skor. Timnya mengungguli skor. Sehun melihat dikursi penonton. Ia tak melihat keberadaan istrinya.

Di mana dia? Batinnya. Sehun kembali fokus pada pertandingan.

Tak disadari pertandingan telah selesai. Tim Sehun berhasil mengalahkan tim SOPA. Sehun dan beberapa anggotanya memilih untuk istirahat sebentar.

Sehun mengambil minuman di tasnya dan ia terkejut setelah ia melihat sebuah minuman yang sebelumnya tak ia beli. Ia tarik secarik sticky note yang ada di botol itu.

Fighting! (Tulisan yang ada di kertas tersebut).

Sehun tersenyum sekilas.

"Ada apa denganmu Sehun-ah? Sepertinya dirimu bahagia," ujar Kai yang membuat Sehun terkejut dan menyembunyikan kertas tersebut.

"Oh, ani. Sudahlah, ayo kita kembali," ujar Sehun. Semua tim basket Kirin kembali menuju sekolah Kirin.













"Hyungdeul, chingudeul, terima kasih atas kerja keras dan kerjasamanya selama ini. Aku ingin meminta maaf jika aku banyak salah ke kalian. Mulai besok aku sudah tidak di sini lagi. Sekali lagi terima kasih dan minta maaf," ujar Sehun dengan memberikan penghormatan terakhir kepada teman-temannya. Semua temuannya bergantian berpelukan dengan Sehun.

"Kalau begitu kalian boleh pulang," ujar Sehun. Mereka dengan perlahan meninggalkan Sehun dan Kai yang masih berada di markas.

"Aku akan tetap mengenang ini, Kai-ya," ujar Sehun dengan melihat beberapa fotonya dengantimnya yang sedang berbahagia, foto kemenangan, dan fotonya sebagai kapten basket.

"Jangan lupakan kami dan berbahagialah dengan istrimu," ujar Kai. Sehun menganggukkan kepalanya dan berpamitan kepada Kai.

















TBC

Marriage without DATING (FINISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang