At Grave
Sehun dan Eunji melangkahkan kaki mereka menuju pemakaman ayah mereka.
Sampai di sana, Eunji meletakkan bunga yang mereka bawa ke batu marmer ayahnya dan memberi persembahan kepada ayahnya.
"Appa, bagaimana kabarmu?" Tanya Eunji dengan menatap makam ayahnya.
"Appa bahagia 'kan di sana?"
"Maafkan aku, appa. Baru kali ini aku membawa suamiku kepada appa," Sehun menggenggam tangan Eunji dan tersenyum.
"Maafkan saya juga, abeonim. Pertama kali saya mengajak putri Anda kepada Anda," sahut Sehun. Eunji menolehkan kepalanya dan tersenyum.
"Saya ingat janji yang Anda berikan kepada saya untuk menjaganya selamanya. Saya ingin membuktikan kepada Anda kalau saya bisa menjaganya. Anda bisa menyaksikan kami di sana," Eunji tersentuh mendengar perkataan tulus yang diucapkan oleh Sehun.
"Saya mencintai putri Anda, sangat mencintainya," Eunji terharu mendengar kesaksian Sehun di depan makam ayahnya.
"Nado..." lirih Eunji.
"Aku juga mencintainya, appa..." tangis Eunji di depan makam ayahnya. Sehun lega mendengar itu. Ia merasa...rasa cintanya telah direstui oleh ayah mertuanya.
"Saya ingin membuktikan bahwa saya sangat mencintai Eunji..."
Sehun menghadapkan tubuh Eunji untuk menghadapnya. Ia mengulurkan tangannya untuk mengusap wajah Eunji.
"Eunji-ah...saranghae..." ujarnya dengan mnghapus air mata Eunji.
"Nado..." lirih Eunji dengan tersenyum.
CHU~
Hari Kelulusan
Hari yang sangat dinanti-nantikan para pelajar senior setelah melewati perjuangan seuneung.
Sama halnya dengan Eunji. Eunji menampakkan dirinya di cermin besar dan melihat dirinya yang sangat rapi dengan balutan seragam sekolahnya.
Sesekali ia merapikan seragamnya yang sedikit berantakan dan menata rambutnya.
"Kau akan tetap cantik walaupun berantakan,"
Mendengar itu Eunji menolehkan kepalanya dan mendengus kesal kepada seorang pria yang telah sah menjadi suaminya. Siapa lagi kalau bukan Oh Sehun.
"Aku akan dilihat banyak orang, bukan kau saja Oh Sehun. Dasar Tuan percaya diri," Eunji kembali menatap cermin besarnya dan berbenah lagi.
Sehun menghembuskan nafasnya kasar dan tetap bersabar menunggu istrinya yang sibuk dengan dirinya sendiri.
"Nyonya Oh...kita hampir terlambat,"
"Ssss..." Eunji mendesis mendengar itu.
"Aku sudah selesai. Kajja," Eunji menarik tangan Sehun dan keluar dari kamarnya.
Sehun telah sehat kembali. Ia dapat berjalan tanpa bantuan egrang, walaupun sesekali ia merasa nyeri.
Mereka tengah menunggu kedua orangtua mereka yang masih dalam perjalanan. Sesekali Eunji bersandar pada lengan Sehun dengan mendengus.
"Kenapa mereka lama sekali?" Gumam Eunji.
"Bersabarlah...mereka memang selalu seperti itu," ujar Sehun.
"Oh...kau mendengarku?"
"Tentu saja...gumamanmu sangat keras," Eunji memanyunkan bibirnya.
"Ah ne...setelah lulus, apa rencanamu?" Tanya Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage without DATING (FINISH)
Fanfictiondua remaja yang harus menikah karena keinginan sang ayah di ambang kematian tanpa ada rasa suka, bahkan mengenalpun tidak kisah Cinta yang tumbuh dan datang terlambat