Waktu. Lima huruf berjuta makna. Berjuta kenangan. Berjuta mimpi dan impian.
Aku mencintaimu bersama waktu. Berada di sampingmu seiring waktu. Aku pun melepasmu karena waktu.
Waktu membawamu padamu. Namun waktu pulalah yang pada akhirnya merenggutmu dariku.
Jiwa dan ragamu, kini bukan milikku. Meski memang sejak awal tak pernah menjadi milikku.
Waktu menyuguhkan pesonamu padaku. Waktu membisikkan namamu di telingaku. Waktu menantangku untuk mencintaimu.
Tetapi kau pun tahu, bukan? Waktu tak selamanya berpihak padaku. Mungkin sejak awal, waktu memang tak ingin memihakku.
Pada akhirnya waktu perlahan menghapus bayangmu dari ingatanku. Waktu melenyapkanku dari harimu. Waktu menghempaskan hasratku yang tersisa untukmu.
Jika aku bisa kembali, aku ingin meminta waktu hentikan detaknya. Aku ingin waktu berpihak padaku sekali saja. Aku ingin bersamamu tanpa waktu. Tanpa lelah. Tanpa perpisahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Hampa
PoetryJangan percaya begitu saja pada matamu. Mata yang kau pikir memandang kejujuran itu kadang menipumu, terselimuti kabut dusta. Apa yang kau lihat, tak selalu itu yang terjadi. Apa yang kau dengar, tak selalu itu yang terucap. Apa yang kau ucap, tak s...