• 8 •

67 8 2
                                    

Tersenyumlah wahai gadisku. Kusimpan belasan potretmu dalam kubus lima inci di genggamanku. Kutatap tiap malam sebelum terpejam mata lelahku. Kuratap tiap pagi, kurindukan sapa manjamu.

Kau boleh maki aku. Kau boleh caci aku. Kau boleh teriakkan pada dunia bahwa aku khianatimu, khianati kita.

Tetapi aku, tetap teguh pada pendirianku. Aku ingin kita tak lagi ada antara kau dan aku. Biarlah aku hanya jadi kenangan selintas dalam ingatanmu. Biarlah aku hanya jadi sesosok bayang yang akan segera sirna dari hidup bahagiamu.

Menangislah wahai gadisku. Relakan air matamu. Relakan segala angan tentangku. Aku bukanlah aku seperti yang kau harap. Percuma memupuk asa, kita tak kan pernah bersama.

Tersenyumlah wahai gadisku. Nikmati pedih yang menyayat hatimu. Kelak kau akan lupa hati pernah tersayat perih karenaku.

Lambaikan tanganmu wahai gadisku. Aku akan segera pergi dari hatimu. Bahkan harimu kalau perlu.

Aksara HampaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang