• 14 •

37 7 5
                                    

Bahagiamu, bahagiaku. Begitu janjiku. Dulu. Saat pertama kutatap matamu.

Nyatanya, aku ingkar. Luka demi luka kutorehkan. Air mata demi air mata kuteteskan. Janji hanya jadi sekedar janji. Tak jua kutepati.

Kupentingkan bahagiaku di atas segala. Kuabaikan apa yang dapat bahagiakanmu. Padahal kamu dan aku tentu tahu, bahagiamu terlampau sederhana.

Namun, dengan hal luar biasa sederhana seperti itu pun aku masih saja mengabaikannya. Aku masih saja hanya memikirkan diriku sendiri.

Maafkan aku. Aku memang egois. Meski tahu diri ini hanya menyakitimu berulang, aku tetap ingin menahanmu di sini. Aku tetap ingin menaksamu menetap bersamaku.

Maafkan aku. Aku terlampau mencintaimu, meski saat ini aku juga masih terlampau menomorsatukan diriku.

Kumohon, tunggu beberapa saat lagi. Aku akan mencoba lagi dan lagi agar bahagiamu jadi nomor satu dalam daftarku.

Teruntuk bidadari yang terpaksa,
menjadikanku cinta pertamanya.

Aksara HampaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang