Aku mematung, menatap hampa pada sosok gadis berambut hitam sebahu itu.
Ragaku seakan tak berjiwa.
Bagaimana bisa hidup menjadi sekejam ini untuknya? Untuk gadis dengan lesung andalan di pipinya.
Aku tak percaya.
Gadis itu meraung meratapi takdir yang lagi-lagi permainkan hidupnya.
Harapan, mimpi, angan, semua sirna dari benaknya.
Aku hanya mematung, menunggu air matanya kering dengan sendirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Hampa
ПоэзияJangan percaya begitu saja pada matamu. Mata yang kau pikir memandang kejujuran itu kadang menipumu, terselimuti kabut dusta. Apa yang kau lihat, tak selalu itu yang terjadi. Apa yang kau dengar, tak selalu itu yang terucap. Apa yang kau ucap, tak s...