ada yang penasaran gak sama cerita ini T.T ?
oke , semoga cerita ini gak garing buat kalian
jangan lupa ya buat jadi pembaca dermawan
aku tunggu vote , comment , kritik dan sarannya
baca juga cerita pertama aku "Whistle"
Aku dan Dave sudah selesai berpakaian dan didandani sekarang jam sudah menunjukkan pukul 19.00 , sudah waktunya bagiku dan Dave untuk keluar dari kamar hotel menuju pantai untuk menyambut para undangan . Wedding party kami dilaksanakan di pantai , sebenarnya aku tidak begitu menyetujuinya karna aku selalu berfikir dengan kemungkinan terburuk yaitu hujan , tapi bukan Dave namanya yang tidak bersikeras dengan keputusannya , dia selalu bersikap seolah – olah dia adalah seorang Alpha.
Aku dan Dave berjalan beriringan , aku menggandeng tanganya , dia menggunakan tuxedo berwarna darkblue membuatnya serasi dengan gaun ku.
"Tersenyumlah jangan memasang raut kekalahan seperti itu" Dave berbisik ditelingaku mungkin orang yang melihatnya akan menganggap hal itu romantis , tapi tidak bagiku , ini adalah hal yang menakutkan.
"Aku sudah tersenyum dari tadi bodoh hingga mulut ku hampir robek"
"Sayang jaga perkataanmu itu , aku ini suamimu" jawabnya sambil mengelus pipiku dan menyeringai , seringaian khas Dave.
"Oh baiklah suamiku , bisakah kau diam" dia hanya terkekeh didekat telingaku .
Kami berjalan menyapa satu persatu undangan yang kebanyakan adala rekan kerja Dave , sahabat SMA dan keluarganya, aku tidak mengundang rekan kerjaku , karna kau tidak ingin mereka membuat presepsi aneh mengenaiku , kalian tahu lah mulut orang – orang yang sangat pandai berspekulai dalam gosip mereka.
"Fanny kau terlihat sangat cantik !" pekik kakaku Niken yang tengah menggendong Lena salah satu anak kembarnya yang sedang tertidur.
"Tentu saja aku cantik , buakankah aku ini adikmu , kemana suamimu ?" tanyaku sambil mencari cari Richard suami Niken
"Dia tengah mengambil makanan bersama Lirga dan Ligo" jadi anak Niken itu kembar tiga umurnya baru 4 tahun.
"Hai , Niken" Sapa Dave sambil tersenyum sok terbar pesona
"Hai , Dave kalian terlihat sangat serasi !"
"Tentu saja , kami memang sangat serasi Niken , bukankah dia terlihat sangat cantik malam ini ?" Dave menggodaku saat ini.
"Matamu memang tidak salah menilai Dave , adik iparku memang cantik !" sanggah Richard yang kini membawa dua buah piring dengan Ligo dan Lirga yang menggunakan tuxedo , mereka terlihat imut sekali.
"Hai , Richard" sapa Dave
"Hai , Tuan Mallard" jawab Ricard dibarengi senyuman
"Aku harap kalian cepat menyusul kami" Niken berkata riang
"Tentu saja , aku akan membuatnya malam ini , aku akan menjadikannya kembar seperti anak – anak kalian" Dave menjawab sambil mengedipkan matanya padaku sedangkan aku hanya bisa melotot tidak percaya dengan perkataanya , dasar otak mesum.
"Aku tunggu kabar baiknya Dave" Richard menggodaku , dasar kurasa Richard dan Dave memang bersekongkol.
"Kalau begitu kami tinggal dulu , aku harus menyapa mereka semua"
Lalu kami meninggalkan Niken dann keluarga kecilnya , menyapa satu persatu rekan bisnis Dave , rata – rata mereka memuji kami adalah pasangan yang serasi dan mengatakan aku cantik yang lalu Dave balas dengan semakin mempererat rangkulannya dipinggangku saat mendengar pujian itu , entah apalah maksudnya , mungkin dia berniat pamer mempunyai istri yang cantik sepertiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Getting Married With Enemy
RomanceAku tahu kita menikah karna alasan bodoh, tapi aku ingin memperjuangkan kamu, sebagaimana Edelweis yang berjuang untuk hidup didataran tandus dengan bunga kecilnya. Aku ingin kita sama-sama memulai kahidupan baru, yang jauh dari kata gengsi untuk me...