jangan lupa buat vote dan comment ya
baca juga cerita pertama aku "Whistle"
Sudah 6 hari aku menikah dengan Dave , dan selama 6 hari itu aku dan Dave sepakat untuk tidak membicarakan yang namanya honey moon karena aku yang merasa hal itu adalah hal nonsense dan Dave yang lebih sangat mementingkan pekerjaannya .
Dave adalah tipikal orang yang workaholic pakek banget , waktu kita baru pulang dari Bali habis resepsi pernikahan aja dia lansung masuk keruang kerjanya dan meninggalkan aku sendiri di penthouse mewahnya dan yang membuatku terkejut adalah saat aku masuk kekamar yang kata Dave adalah kamar ku karna aku yang selalu merengek untuk pisah kamar dengannya .
Kamar itu sangat luas serba putih dan punya walk in closet yang membuatku tercengang saat aku masuk kedalam, karna walk in closet itu sudah penuh dengan baju – baju bermerek , tas dan sepatu branded , awalnya otakku lansung berfikir negative dan lansung marah marah masuk kekamar kerja Dave dengan tuduhan Dave memberikanku barang bekas para wanitanya, dan itu berhasil membuatku Dave marah karna barang - barang tersebut semuanya masih baru dan setelah ku cek ternyata semuanya masih ber price tag dan saat itu lah aku benar- benar merasa berasalah dengan Dave dan memutuskan untuk diam tanpa berkomentar dengan harga barang-barang bermerek yang harganya setinggi langit itu.
Dave selalu berkomentar dengan cara ku berbicara padanya karna aku selalu menggunakan kata "kau" dan menurutnya itu hal yang sudah tidak layak untuk pasangan suami istri, dan saat ini dia kembali memarahiku dan berceramah singkat
"Berhenti memanggilku dengan sebutan "kau" Stephy ! aku ini suamimu , panggil aku sayang , honey atau setidaknya panggil aku dengan sebutan kamu !" aku hanya diam karna saat ini aku sedang membuat sarapan dengan menu cerewet Dave
"Kalo aku lagi bicara jawab Stephy !"tuntutnya lagi , Dave selalu menjadi cerewet saat menunggu sarapan, mungkin karna faktor perutnya lapar.
"Iya"jawabku singkat sambil membawakannya nasi goreng kampung yang hampir tiap pagi dia minta ,Dave memang cerewet dan mempunyai selera makan yang tinggi.
"Kamu selalu menjawab iya , tapi hari berikutnya kamu akan memanggilku lagi-lagi dengan sebutan "kau" , aku rasa kamu orang yang salah mengartikan kata iya" Dave kembali.
"Oke fine , i will call you "kamu" David Alexander Mallard , so shut up your mouth please! , and eat your breakfest because its already 07. 15 o'clock and you have to go to your office and i have too!"
"I am a CEO , okay ?" katanya sombong yang mengartikan 'gue itu yang punya perusahaan , mau gue datang jam berapa juga gak akan ada yang marah'
"o ya , Stephy i wanna eat your fried chicken for lunch !" ucapnya penuh nada perintah , dasar diktator.
"Dave , can't you just buy somethin' for your lunch ? it has been a long way from my office to this penthouse , and it takes an expensive charge only for a taxi" rengekku sambil mengunyah makanan sedangkan Dave sudah menghabiskan makannanya.
"I have given you a car Stephy , just use it ! jangan buat aku kaya orang gak mampu karna kamu yang selalu merengek tentang biaya yang harus kamu hemat , and one more thin' i can't buy somethin' for my lunch because you always tell me to be thrifty" Dave memang selalu menang dalam perdebatan , kemenangannya selalu mendominasi kekalahanku.
Setelah menang berdebat, Dave begegas pergi tapi beberapa menit kemudian lalu kembali kemeja makan lalu mengecup pipiku disertai seringaian
"DAVE!" teriakku menggosok gosok pipiku sebelah kanan tepat tempat bibir mesum Dvae mendarat dengan, dasar mesum ,Dave selalu mencari kesempatan untuk menggodaku , dan godaannya itu selalu mesum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Getting Married With Enemy
RomanceAku tahu kita menikah karna alasan bodoh, tapi aku ingin memperjuangkan kamu, sebagaimana Edelweis yang berjuang untuk hidup didataran tandus dengan bunga kecilnya. Aku ingin kita sama-sama memulai kahidupan baru, yang jauh dari kata gengsi untuk me...