10.Cheating

9.7K 533 5
                                    

Terimakasih atas kalian semua yang sudah sudi membaca ceritaku

terus baca ceritaku ya, aku harapkalian gak bosan.

jangan lupa buat vote dan commentnya


Author POV

Sudah dari jam 5 Fanny berkutat didapur untuk memasak sarapan sekaligus makan siang untuk Dave, walaupun dia sdang kesal tetap saja kewajibannya menyiapkan makanan untuk Dave. Yah siang ini Fanny berencana menolak makan siang bersaam Dave, Fanny lebih memilih membuatkan Dave bekal, terserah Dave akan dimakan atau tidak, rasa ketidak perduliannya semakin bertambah karna sikap menyebalkan Dave.

Hidangan sudah tertata rapi dimeja makan, kotak bekal sudah Fannya siapkan sedimekian rupa, tidak lupa dia menuliskan sesuatu di sticky note lalu menempelkannya diatas kotak bekal tersebut.

"Selamat menikmatai makananmu Dave" gumam Fanny lebih kepada dirinya sendiri karna memang tidak ada ornag didekatnya saat ini, Dave masih dikamarnya seakan mengurung diri.

Jam setengah 7 Fanny sudah keluar dari penthouseny menuju kantor menggunakan taxi, sedangkan Dave baru keluar dari kamarnya dan sudah berpakaian rapi, Dave sedikit kesal karna Fanny yang biasa membangunkannya sekarang tidak.

"Stephy' panggil Dvae namun hening tidak ada sahutan

"Stephy" panggil Dvae lagi sambil berjalan masuk kedalam kamar Fanny, namun kosong mata Dave tidak menangkap sosok itu.

"Apa dia menghindariku?" keluh Dave lalu menghembuskan nafas kasar

Dave berjalan kearah dapur dan indranya tertuju kepada hidangan Fanny, bibirnya melengkung senyumnya merekah. Dengan cepat dia membuka penutup makanan tersebut , dan seketika senyumnya memudar berganti tatapan horor, dahinya mengerut.

"Stephy benar-benar marah padaku" rengeknya.

Bagaimana tidak mengeluh, Dave yang notabanenya member anti sayur saat ini tengah Fanny sugukan dengan makanan serba sayur. Jus wortel yang warnanya oranye kemerahan,salad sayur dengan potongan ikan tuna, dan bekal makal siangnya yang belum Dave buka.

>>>>>>>>>

Fanny tengah duduk di kursi kerjanya, pekerjaannya tengah sanati sata ini, karna projek yang sudah dia selesaikan 4 hari yang lalu. Jari Fanny terlihat terlatih diatas keyboard komputerny ternyata dia sedang memainkan game.

Tok tok tok

Suara ketukan pintunya terdengar, dari pintu kaca terlihat Reta yang tengha mengetuk pintu sambil membawa majalah ditangannya.

"Masuk Ta!" suruh Fanny tanpa sadar sedikit berteriak.

"Gue gak budek kali Fan" celoteh Reta saat sudah masuk keruangan Fanny dan berdiri tepat didepannya.

"Sapa juga yang bilang lo budek ih?" ejek Fanny masih asik dengan gamenya membuat Reta merengut kesal tapi tidak berlansung lama, karna beberapa detik kemudian dia teringat tujuannya datang menemui Fanny.

"Fanny gue ada kabar bahagia" pekiknya tertahan dengan sneyum sumringah menapilkan gigi putih yang berbentuk seperti gigi kelinci itu..

"Kabar bahagia apa?" tanya Fanny, kini perhatiannya sudah sepenuhnya dia berikan pada Reta yang tengah tersenyum senang.

Reta memberikan majalah tersebut ke Fanny dan saat itu juga mata Fanny mebulat berbinar, raut wajahnya menampilkan wajah bahagia dan lansung memeluk Reta.

Getting Married With EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang