8. fiance

11.1K 618 11
                                    


Mereka bilang sepatu yang indah akan membawamu ketempat yan indah pula, tapi lain halnya jika Dave yang memberikan sepatu itu, masih dengan menggunakan kemeja kerja berwarna hitam yang lengannya sudah digulung hingga ke siku, Dave memasuki kamarku seperti orang kesetanan sambil menenteng 3 paperbag bertuliskan merek merek terkenal dunia.

"Cepat bersiap, 1 jam lagi kita berangkat!" Dave mengatakan itu dengan wajah dingin tak ada senyum sedikitpun, apa dia akan membunuhku setelah ini?

"Kita mau kemana?" tanyaku masih dengan tangan yang memegang sebungkus snack

"Pernikahan rekan kerjaku, cepatlah bersiap, jangan hanya makan yang kau fikirkan" untuk pertama kalinya semenjak pernikahn kami 3bulan yang lalu, Dave memanggilku dengan sebutan kau, membuat aku merasakan sesuatu yang mengganjal didadaku.

"Jika kau ingin cepat, ajaklah orang lain, lagi pula aku bisa membuatmu malu karna otakku yang selalu memikirkan makanan" ketusku kembali menyompol kripik dan fokus kembali ke TV series America yang aku setel di macbook.

"Tidak bisakah kau lansung mendengarku tanpa membantah Stephanie Aurellia Gibson?" bentak Dave , suaranya naik beberapa oktaf, wajahnya semakin dingin , ya tuhan , bahkan sebelumnya Dave tidak pernah membentakku seperti ini.

"Setidaknya jika kau ingin didengarkan gunakanlah bahasa yang lebih sopan, dasar sinting, bodoh" teriakan Dave membuatku terkejut , mulutku tak bisa ditahan lagi untuk ngoceh mengeluarkan unek unek ku , jangan fikir karna dia kaya dan sedikit tampan bisa memerintahku seenaknya.

Setelah mengeluarkan unek unekku aku lansung mengambil bathrobe dan berjalan memasuki kamar mandi dikamarku. Air terus mengali , membasahi kepalaku lalu punggung ku, turun dengan derasnya kepinggangku dan jatuhlah kelantai dimana kakiku berada.

Otakku masih terus memutar bagaimna Dave dengan emosi dan sikap dinginnya memanggilku "kau" sedangkan jika aku yang memanggilnya dengan sebutan seperti itu dia lansung akan memarahiku, dasar pria aneh.

Tidak butuh waktu lama untuk mandi, kini aku tengah mengeringkan rambut menggunakan hair dryer sambil menatap kaca, setelah itu aku membuka 3 paperbag yang Dave bawa tadi , didalamnya berisi red gown Dior, sepatu satin berwarna maroon dari Christian Loubution , dan yang terakhir clutch berbentuk burung merak berwarna putih dan hitam dibagian ekor dari Judith Lebier , aku akui semua yang Dave berikan sangat cantik dan mahal.

Aku memoles wajahku dengan makeup yang sesuai lalu ku poleskan lipstick merah darah dari Chrstian Loubution , terakhir rambutku ku sanggul lalu memasang anting-anting kecl di telingaku.

"Jangan buat dirimu terlihat memalukan Fanny" aku berbicara sendiri menatap cermin

"Perfect" gumamku lagi lalu tersenyum.

Baju keluaran brand ternama ini memang terlihat simpel sekaligus terlihat mewah, bagian lengannya hanya menutup sebagian punggungku , aku suka modelnya sangat elegan dan nyaman untuk dipakai. Setelah siap dengan gaun, aku pun memasang sepatu satin itu dikakiku , hal yang selalu membuatku bingung adalah Dave selalu pas jika memberikanku sebuah barang, ukurannya tidak pernah melenceng sedikitpun.

Aku mematut dirriku dikaca sebelum keluar dari kamar

"Kau tampak indah Fanny" Aku memuji diriku sendiri ,lagi pula Dave tidak akan memujiku.

Dave sudah berdiri menghadap jendela kaca dengan tuxedonya , tangan yang dimasukkan kedalam saku, dari belakang saja sudah terlihat tampan.

Getting Married With EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang