Bab. 1

8.3K 89 1
                                    

DALAM KISAH TERAKHIR CERITA "Pedang Karat Pena Beraksara", diceritakan Ban kiam hweecu berhasil membekuk Sah Thian yu.

Namun dalam pembicaraan selanjutnya diketahui kalau Ban kiam hweecu telah menerima sepucuk surat yang ditandatangani pula oleh seseorang yang mengaku bernama Sah Thian yu.

Kejadian ini tentu saja menimbulkan kecurigaan bagi pihak Ban kiam hweecu, tapi disambut rasa keheranan oleh Sah Thian yu sehingga tanpa terasa ia bergumam seorang diri:

"Aneh, siapakah orang ini? Yaa... siapakah orang ini?"

Sebelum dia berhasil menemukan jawabannya, sambil tersenyum Ban kiam hweecu telah berkata lagi:

"Kau tak usah memusingkan siapakah orang itu, siaute hanya berharap kau mengerti kalau kami sama sekali tidak acuh terhadap ancaman kalian, sebab racun yang mengeram dalam tubuh orang-orang kami telah berhasil dipunahkan semua, bahkan siau te pun berhasil membereskan si penghianat tersebut."

Berbicara sampai disitu, sorot matanya lantas dialihkan ke wajah Sah Thian yu.

Sebagai manusia licik tentu saja Sah Thian yu dapat menduga jalan pemikiran orang, dalam hati kecilnya dia lantas berpikir:

"Sudah jelas kau berusaha untuk mencari berita dari mulutku, heee.. heee.. memangnya kau anggap aku orang she Sah mudah tertipu?"

Belum lagi lawannya berbicara, Ban kiam hweecu telah berkata lebih jauh:

"Perkumpulan kami betul-betul ketimpa musibah besar, Chin Tay seng congkoan dari pasukan pedang berpita hitam rupanya berniat menghianati perkumpulan dengan menyebarkan racun ke dalam air minum kami, masih untung Thian melindungi kami semua bangsat itu berhasil siaute bekuk, sedang masalah racun yang mengeram dalam tubuh kami pun tak usah kau kuatirkan, Bila saudara tidak percaya, silahkan kau lihat benda apakah ini?"

Dari sakunya dia mengeluarkan Lou bun si dan pelan-pelan diletakkan ke atas meja.

Berubah hebat paras muka Sah Thian yu setelah menyaksikan benda tersebut, dia tertawa paksa, kemudian ujarnya:

"Ternyata Lou bun si sudah terjatuh ke tangan Hwee cu... tak heran kalau..."

"Itulah sebabnya siaute perlu menerangkan kepada saudara Sah bahwa anggota perkumpulan kami selain tidak keracunan lagi, penghianat pun berhasil dibekuk, sehingga pada hakekatnva kami tak usah menanggapi ancaman dari pihak Tok seh sia. Sekarang siaute sengaja mengundang kehadiran saudara Sah, sesungguhnya tak lain berharap bisa membicarakan suatu kerja sama dengan dirimu."

Dengan perasaan tak tenang dan tidak percaya Sah Thian yu berkata lagi.

"Hwee cu tidak usah takut dengan ancaman itu berarti kalian benar-benar berkeinginan untuk bekerja sama dengan pihak kami?"

Berkilat sepasang mata Ban kiam hwee cu setelah mendengar ucapan tersebut dia tertawa nyaring:

"Haaa...haaa... pihak Tok seh sia merencanakan suatu gempuran secara besar-besaran pada malam ini, kujamin malam ini mereka tak usah pulang dalam keadaan utuh. Mengapa siaute mesti bekerja sama dengan mereka? Siaute hanya ingin mengajak saudara Sah pribadi mau bekerja sama dengan kami."

Sah Thian yu tertawa kering.

"Hweecu bersedia memandang tinggi aku orang she Sah, sungguh kejadian mana membuat siaute merasa bangga."

Ban kiam Hwee cu tertawa dingin.

"Heeeh... heeehh.. . heeehh .. apabila saudara Sah bersedia untuk bekerja sama dengan perkumpulan kami, tentu siaute pun akan membantumu untuk menawarkan pengaruh racun jahat dari isi perutmu."

Persekutuan Pedang Sakti - Qin HongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang