LAN SIM-HU sendiripun merasakan betapa kuatnya tenaga dalam yang dimiliki nikou setengah umur itu, ternyata tubuhnya digetarkan pula sehingga mundur sejauh satu langkah.
Tiba-tiba hatinya bergetar keras, menyusul kemudian kepalanya menjadi pening sekali, tahu-tahu badannya roboh ke atas tanah.
Dalam hati kecilnya ia mengetahui dengan jelas apa yang terjadi, cepat-cepat ia merogoh ke dalam sakunya dan mengeluarkan sebutir pil yang segera dijejalkan ke mulut, kemudian sambil pejamkan mata dia duduk tak bergerak di tanah dan mulai mengatur pernapasan.
Kiu tok kaucu yang menyaksikan kejadian tersebut menjadi sangat terperanjat, ia tahu dengan jelas sampai di manakah kemampuan yang dimiliki Lan Sim-hu, mustahil kalau ia tak mampu menerima sebuah pukulanpun dari si nikou setengah umur itu.
"Soh gwat, hadiahkan juga sebuah pukulan kepadanya," perintah Tong hujin dengan suara dingin.
"Tecu terima perintah?"
Tiba-tiba ia mendesak maju ke depan dan melepas sebuah pukulan langsung ke dada Kiu tok kaucu dengan jurus 'menyembah langsung pintu langit.'
"Sekarang tiba giliranmu!" hardiknya.
Semenjak melihat Lan Sim-hu roboh terduduk akibat serangan lawannya, Kiu tok kaucu sudah mulai was-was dan menaruh curiga kalau di balik serangan nikou tersebut terselip hal-hal yang tidak beres, sudah barang tentu ia segan menyambut serangan mana dengan kekerasan.
Cepat badannya melompat ke samping lalu tangan kanannya digerakkan dan menyapu pinggang nikou setengah umur itu dengan jurus 'merintangi jalan seribu li'.
Nikou setengah umur itu tertawa dingin mendadak ia berubah jurus di tengah jalan, sebuah pukulan yang disertai tenaga penuh dan menggunakan jurus 'Tiang emas melintang di atas' membacok tongkat bambu lawan.
Seandainya seseorang tidak yakin bisa mengungguli tenaga dalam yang dimiliki nikou setengah umur itu masih setingkat lebih rendah daripada Kiu tok kaucu, tidak heran kalau Kiu tok kaucu sendiri pun dibuat tertegun setelah menyaksikan perbuatan lawannya.
Kedua belah pihak sama-sama turun tangan dengan gerakan yang sangat cepat, apa yang terjadi pun berlangsung dalam sekejap mata ketika telapak tangan kanan nikou setengah umur itu hampir menyentuh tongkat bambu itu, tiba-tiba tubuh bagian atasnya berputar ke kanan sementara telapak tangan kirinya secepat kilat melepaskan pukulan.
Begitu sepasang telapak tangan saling beradu, terjadinya suara benturan yang sangat keras. "Blaaammm!"
Tahu-tahu ujung tongkat itu sudah tercekal kencang bahkan dengan suatu gerakan yang amat cepat mendorongnya pula ke depan berbalik menghantam dada Kiu tok kaucu.
Gerakan semacam ini pada hakekatnya tidak mirip sebagai suatu jurus serangan, kalau dipaksakan hendak dikatakan sebagai gerak serangan, maka serangan itu merupakan serangan mengawur.
Sejak melepaskan serangan, berganti jurus, mengadu tangan sampai menggunakan tongkat dari Kiu tok kaucu untuk menyerang dada serta lambung lawan, semuanya dilakukan nikou setengah umur itu dengan kecepatan luar biasa.
Agaknya Kiu tok kaucu tidak menyangka kalau pihak lawannya sebagai seorang nikou setengah umur ternyata memiliki ilmu silat yang begitu luar biasa, tanpa terasa menjadi terkesiap dan bergidik sendiri.
Ketika menjumpai tongkat bambunya dicengkeram sepasang tangan lawannya, dia pun tak berani untuk berayal lagi, serta merta tenaga dalamnya disalurkan ke dalam pergelangan tangan kanannya lalu digetarkan dengan sepenuh tenaga sambil bentaknya keras-keras: "Enyah kau dari sini!"
Di dalam anggapannya, dengan getaran yang begitu keras dari pancaran tenaga dalamnya yang sempurna, paling tidak ia berhasil melemparkan tubuh nikou setengah umur itu ke belakang sehingga berjumpalitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Persekutuan Pedang Sakti - Qin Hong
ActionDalam kisah terakhir cerita "Pedang Karat Pena Beraksara" diceritakan Ban-kiam Hweecu berhasil membekuk Sah Thian Yu. Namun dalam pembicaraan selanjutnya dikatakan kalau Ban-kiam hweecu telah menerima sepucuk surat yang ditanda tangani oleh seseoran...