Bab. 6

3.2K 44 1
                                    

SUDAH tiga kali dia menyinggung bahwa kesabarannya dikarenakan "memandang kau sebagai majikan muda bangunan rumah ini."

Dengan suara dalam Wi Tiong hong segera membentak:

"Kalau toh demikian, akupun tak akan sungkan-sungkan lagi!"

Pergelangan tangan kanannya diputar dan sebuah serangan maut siap dilancarkan.

Mendadak dari kejauhan sana terdengar seseorang berteriak keras.

"Pui kongcu, harap tahan dulu..."

Tanpa terasa Wi Tiong hong menghentikan gerak serangannya seraya berpaling.

Lagi-lagi muncul seorang manusia berbaju hitam yang mengerudungi wajahnya dengan kain hitam, gerakan tubuhnya sangat cepat, dalam waktu singkat telah berada di hadapannya.

Diam-diam Wi Tiong hong mendengus: "Hmm, kembali komplotannya yang datang!"

Belum habis dia berpikir, manusia berbaju hitam yang datang belakangan itu sudah berkata kepada manusia berbaju hitam yang datang lebih duluan itu:

"Seng Toa ma, mengapa kau malah bertarung sendiri dengan Pui kongcu?"

Wi Tiong-hong tertegun, segera pikirnya:

"Ooooh, rupanya manusia berbaju hitam yang sedang bertarung melawan ku barusan adalah seorang wanita!"

Terdengar manusia berbaju hitam yang pertama itu berkata dengan suara dingin:

"Seandainya aku hendak bertarung melawannya, apakah aku tidak menjagalnya sedari tadi?"

"Sekarang kau boleh masuk," kata manusia baju hitam yang datang belakangan itu kemudian.

Manusia berbaju hitam yang pertama tadi tidak berbicara lagi, dia membalikkan badan dan siap masuk ke dalam ruangan.

"Berhenti," Wi Tiong hong segera membentak, "aku sudah bilang, kalau rumah ini adalah milik keluarga Pui, siapa pun dilarang mengangkanginya."

Manusia berbaju hitam yang datang belakangan segera menjura, katanya:

"Pui kongcu jangan salah paham, Seng Toa ma hanya mendapat perintah dari majikanku untuk menjaga bangunan rumah itu serta membersihkan sekitar tempat ini, dia sama sekali tidak bermaksud untuk mengangkanginya."

"Siapakah majikan kalian?"

"Ketika majikan mendengar kedatangan kongcu, sengaja aku diutus kemari untuk menyambut kedatanganmu, harap kongcu bersedia mengikuti kami".

Pelbagai kecurigaan berkecamuk dalam benak Wi Tiong hong, ia tak tahu berasal dari aliran manakah majikan mereka itu, maka tanyanya kembali dengan suara dalam.

"Majikan kalian berada di mana?"

"Tidak jauh letaknya dari tempat ini, di bawah gunung sudah kami sediakan kereta untuk kongcu."

Wi Tiong hong segera berpikir kembali:

"Entah siapa pun majikan mereka, aku harus pergi ke sana untuk melihat sendiri."

Maka kepada manusia berbaju hiiam yang datang belakangan, dia manggut-manggut sahutnya:

"Baiklah, aku bersedia memenuhi permintaanmu."

Sementara pembicaraan berlangsung, manusia berbaju hitam yang datang lebih duluan tadi dalam sekejap mata itupun sudah pergi entah kemana, rupanya disaat dia sedang berbincang-bincang dengan manusia berbaju hitam yang datang belakangan tadi, ia telah membalikkan badannya masuk ke dalam ruangan.

Maka kembali dia berpikir:

"Kalau toh dia cuma mendapat perintah untuk menjaga rumah ini, biarkan saja dia masuk."

Persekutuan Pedang Sakti - Qin HongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang