Bab. 9

3K 42 1
                                    

WI TIONG HONG DIBUAT TERTEGUN atas datangnya pertanyaan tersebut, pikirnya:

"Yaa, nampaknya jalan pemikiran Ting toako memang tidak seperti terpengaruh. Cuma...."

Walaupun timbul kesangsian serta kecurigaan di dalam hatinya, namun untuk sesaat ia tak dapat mengemukakan kecurigaan tersebut.

Sambil tertawa dingin kembali Tam See Hoa menyela:

"Paling tidak kau toh tidak mengandung maksud dan tujuan yang baik."

"Oooh, kalau begitu aku memang tidak seharusnya menolong Ting Ci Kang dari cengkeraman Chin Tay Seng di perkumpulan Ban kiam hwee?" jengek Kiu Tok Kaucu sambil tertawa seram.

Pertanyaan tersebut kontan saja membungkamkan Tam See Hoa dalam seribu bahasa.

Betul, seandainya Ting Ci Kang tidak diselamatkan oleh Kiu Tok Kaucu, maka orang yang tergeletak mati di kuil Sik Jin Tian tempo hari sudah pasti bukan wakil Congkoan pedang berpita hitam Pak Bun Siu, melainkan Ting Ci Kang sendiri.

Pernyataan tersebut segera menyusahkan dirinya, tapi diapun jelas sadar bahwa kehadiran Kiu Tok Kaucu di tempat tersebut sudah jelas mempunyai suatu maksud tertentu.

Berpikir demikian, tanpa terasa ia mendongakkan kepalanya lagi seraya berkata:

"Walaupun kaulah yang telah menyelamatkan Ting pangcu, tapi kaupun mempunyai suatu maksud tertentu atas perkumpulan Thi Pit Pang ini, yang ingin kutanyakan sekarang tak lain adalah persoalan tersebut."

Sikap Kiu Tok Kaucu masih tetap amat tenang, pelan-pelan ujarnya:

"Waktu itu Ting pangcu menderita luka yang sangat parah. Dengan penuh ketelitian dan kesabaran kuobati semua luka yang di deritanya, aku harus membuang waktu selama tiga bulan lebih untuk menyembuhkan luka-luka yang dideritanya. Betul, antara aku dengan Ting pangcu kalian memang terikat perjanjian. Setelah lukanya sembuh maka dia wajib membantuku untuk menyelesaikan suatu keinginan yang sudah lama kudambakan. Aku pun menjamin kepadanya jikalau usaha tersebut telah berhasil, bukan saja aku akan memberi banyak keuntungan kepada kalian, yang pasti aku tak akan melukai seujung rambutpun anggota perkumpulan Thi pit pang kalian. Tentang latar belakang persoalan tersebut, maaf dewasa ini masih belum dapat kuungkapkan kepada kalian."

"Kau meminta kepada Ting pangcu yang jernih belum kau pengaruhi, bagaimana mungkin ia sanggup permintaanmu itu dengan begitu saja...?" kata Tam See Hoa.

Kiu Tok Kaucu tersenyum. "Keliru besar, ucapanmu itu justru merupakan kebalikannya. Justru yang hendak kulakukan dengan bantuan Ting pangcu adalah melenyapkan kaum durjana serta manusia laknat dari persilatan. Aku tidak mempunyai niat untuk melakukan sesuatu kejahatan..."

Berbicara yang sebenarnya, Wi Tiong Hong adalah seorang pemuda yang cerdik. Semenjak memasuki pesanggrahan Ling Long San Koan, ia selalu meningkatkan kewaspadaannya untuk menghadapi segala kemungkinan yang tidak diinginkan. Apalapi setelah mengetahui dari ucapan Kiu Tok Kaucu bahwa mereka sudah menghantar diri kemulut harimau.

Tanpa terasa pikirnya dihati, "Apabila ilmu silat yang dimiliki Kiu Tok Kaucu benar-benar mampu mengungguli kami berdua, kenapa dia hanya duduk saja dikursinya tanpa berusaha untuk turun tangan? Jikalau dibilang ia tidak bermaksud untuk turun tangan terhadap kami berdua, mengapa pula dibilang kami sudah menghantar diri ke mulut harimau dan rahasianya tak bakal tersiar keluar?"

Bila dua hal tersebut dipikirkan dengan lebih seksama lagi, maka pemuda tersebut segera menemukan kejanggalan-kejanggalan di baliknya...

Mungkinkah ia sedang menantikan sesuatu?

Kesatu, tadi ia telah memberi perintah kepada Ui nomor empat dengan mempergunakan ilmu menyampaikan suara, sudah jelas ia sedang mengumpulkan jago-jago lihaynya.
Kedua, ia menyebut diri sebagai Kiu Tok Kaucu ini berarti dia pandai sekali di dalam penggunaan racun jahat. Siapa tahu secara diam-diam ia telah melepaskan racun ke dalam tubuh mereka berdua...?

Persekutuan Pedang Sakti - Qin HongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang