SAMBIL mengangkat bahu sitikus berjalan dibawah tanah Thio Khing menyahut:
"Majikan kami pernah berkata, satu-satunya tindakan yang paling tepat saat ini adalah membekuk Kiu siang poo dalam keadaan hidup-hidup serta memaksanya untuk membebaskan jalan darah mereka yang tertotok itu."Kam Liu cu memandang sekejap ke arah Liu leng poo, kemudian bertanya:
"Sam sumoay, bagaimana menurut pendapatmu?""Yaa, terpaksa harus berbuat begitu."
Lak jiu im Thio Man menjadi sangat terkejut, segera teriaknya tertahan :
"Enci Liu, apakah kau hendak mencekoki mereka dengan bubuk pembingung yang kau bawa itu?" tanya Lak jiu dengan keheranan."Yaa, aku ingin mencekokinya dengan obat pembingung sukma ini!"
Kakek Ou segera menyahut:
"Sekalipun di dalam kitab Siu khi keng peninggalan dari majikan tua tercantum kepandaian tersebut, namun majikan tak pernah melatihnya, aku rasa hal ini juga percuma. Apalagi sekalipun majikan bisa membebaskan pengaruh totokan tersebut, untuk kembali ke Lam hay pun rasanya kita tak akan keburu sampai."Sementara itu Liu leng poo telah menerima botol berisi bubuk pembingung sukma itu dari tangan Kam Liu cu, kemudian sambil diserahkan ketangan Liong Hian kun, katanya:
"Bubuk pembingung sukma merupakan obat yang dibuat oleh ayahmu, aku rasa kau tentu mengetahui berapakah takaran yang dibutuhkan setiap orangnya.Bagaimana kalau tugas ini kubebaskan saja kepada nona?"Dengan senang hati Liong Hiang kun segera menerima botol obat tersebut.
Sebaliknya Lak jiu im eng Thio Man yang melihat Liu Leng poo meminta Liong Hiang kun yang memberikan bubuk pembingung sukma tersebut kepada semua orang, dengan cemas segera berseru :
"Enci Liu, biar aku saja yang membagikan obat tersebut kepada mereka."Liu Leng poo segera tertawa :
"Adik cilik, kau tidak usah kuatir, nona Liong harus bekerja sama dengan kami agar bisa menolong ayahnya, jadi kita dapat mempercayainya sepenuh hati."Lak jiu im eng Thio Man merasa agak sungkan untuk berbicara lebih jauh, maka dia pun membungkam diri dalam seribu basa.
Liong Hiang kun segera menundukkan kepalanya dan mulai mencekoki orang-orang yang kehilangan pikiran itu dengan bubuk penghilang sukma...
Saat ini hampir semua perhatian para hadirin ditujukan ke arah Wi Tiong hong sekalian, menanti Ma koan tojin ikut berpaling, tiba-tiba saja dia menemukan kalau si tikus berjalan dibawah tanah telah pergi tanpa bekas entah sedari kapan.
Segera timbul kecurigaan di dalam hatinya dengan suara tertahan serunya:
"Kam tayhiap, si tikus berjalan dibawah tanah telah pergi tanpa pamit, kita jangan sampai termakan oleh tipu muslihatnya."Dengan cepat kakek Ou berpaling, benar juga, si tikus berjalan dibawah tanah telah pergi entah kemana. Dengan gusar ia segera mendengus, teriaknya:
"Kurang ajar benar manusia macam tikus pun berani bermain gila dihadapanku!!! hmmnn! Kalau sampai ketemu lagi besok, pasti akan kuhajar dia sampai hancur berantakan!"Buru buru Kam Liu cu berkata seraya tertawa:
"Orang itu paling senang kalau bermain gila-gilaan, tapi menurut pendapatku dia tak sampai akan menjebak kita dengan permainan busuk."Selang berapa saat kemudian, terdengar Liong Hiang kun berkata kepada Liu leng poo:
"Sekarang sudah lewat seperminum teh lamanya daya kerja bubuk pembingung sukmapun sudah mulai menyebar... Liu lihiap dapat membebaskan jalan darah mereka yang tertotok.""Biar aku saja yang melakukan tugas ini!!" seru Kam Liu cu sambil melangkah ke depan.
"Tunggu dulu!" tiba-tiba Liong Hiang kun berseru lagi. "Bubuk pembingung sukma ayahku dapat membuat kesadaran seseorang pulih kembali sebagian kecil, oleh sebab itu diantara kalian mesti ada seorang yang bakal memberi perintah dan petunjuk kepada orang-orang itu, dan orang tersebut biasanya adalah orang pertama yang akan mengajak mereka berbicara setelah daya kerja obat bubuk itu menyebar ke dalam tubuh mereka. Dewasa ini, jalan darah penting mereka masih tersumbat akibat pengaruh totokan Ciang liong ci, karenanya sebelum diberi obat racun itu, sulit rasanya untuk menyadarkan mereka, namun setelah jalan darah mereka dibebaskan nanti harus ada satu orang yang memerintahkan mereka, entah siapakah diantara kalian yang akan memikul tanggung jawab tersebut?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Persekutuan Pedang Sakti - Qin Hong
ActionDalam kisah terakhir cerita "Pedang Karat Pena Beraksara" diceritakan Ban-kiam Hweecu berhasil membekuk Sah Thian Yu. Namun dalam pembicaraan selanjutnya dikatakan kalau Ban-kiam hweecu telah menerima sepucuk surat yang ditanda tangani oleh seseoran...