Bab. 15

3.2K 40 4
                                    

SEJAK TERJADI bentrokan sebanyak empat kali melawan musuhnya. Secara tiba-tiba Liu Leng poo menemukan bahwa tenaga dalam yang dimilikinya tiba-tiba saja melemah sampai tiga bagian, kejadian ini kontan saja membuat hatinya amat terkesiap.

Dia lantas teringat kembali dengan perintah suara dingin kaku dari belakang gedung yang memerintahkan nikoh setengah umur itu menghadapinya dengan teknik mematahkan, jangan-jangan kepandaian tersebut merupakan semacam ilmu siasat yang aneh dan amat lihay? Begitu perhatiannya terpecah, mendadak nikou setengah umur itu menyingkirkan sepasang tangannya dan menerobos masuk ke dalam seperti seekor burung kecil, dua gulung desingan angin tajam langsung saja menyergap tubuhnya.

Liu Leng poo sudah berpengalaman amat luas di dalam menghadapi serangan musuh sekalipun, dia dibuat terkejut oleh tindakan musuhnya namun tak sampai kalut pikirannya, cepat-cepat dia mengeluarkan jurus Air Mengalir Di balik Tirai untuk melindungi dadanya kemudian sambil menjejakkan kakinya ke atas tanah, dia segera menyurut mundur ke belakang.

Siapa tahu sepasang tangan Nikon setengah umur yang mengancam jalan darah Ji keng-hiat di bawah sepasang payudaranya itu hanya sebuah serangan tipuan belaka. Dengan cepat dia menarik kembali tangan kirinya kemudian tangan kanannya menyapu ke depan, segulung desingan angin serangan meluncur ke bawah dan persis menotok jalan darah Tiong tok-hiat di atas kaki kiri Liu Leng poo.

Pada waktu itu Liu Leng poo melompat mundur ke belakang belum sempat badannya mencapai tanah, lutut kirinya sudah kaku hingga badannya sempoyongan dan hampir ia terjerembab ke atas tanah.

Namun bagaimanapun juga dia adalah murid kebanggaan Thian Sat nio, kepandaian silat yang dimiliki juga merupakan kepandaian yang luar biasa, sementara masih sempoyongan, kaki kanannya segera menjejak tanah dan sekali lagi dia melejit ke udara.

Bersamaan waktunya ketika ia melejit kedua tangan kirinya menepuk ke bawah dengan cepat untuk membebaskan pengaruh totokan tersebut, tubuhnya lalu meluncur sejauh satu kaki lebih dari posisi semula.

Berhasil dengan serangan totokannya itu, sudah barang tentu nikou setengah umur itu takkan menyia-nyiakan kesempatan yang ada, sepasang bahunya bergetar lalu dia mendesak lebih jauh untuk melakukan pengejaran.

Sepanjang pertarungan berlangsung, Wi Tiong-hong cuma menonton jalannya pertarungan itu dari sisi arena, mimpipun dia tidak menyangka kalau Liu Leng poo dengan kepandaian silat yang begitu tangguh ternyata menderita kekalahan di tangan lawannya dalam beberapa gebrakan saja.

Menjumpai Liu Leng poo masih sempoyongan dan kakinya seperti sudah terluka sedangkan nikou setengah umur itu bagaikan bayangan saja mengejar terus hatinya menjadi terkejut, dia segera membentak sambil mengayunkan tangannya melepaskan sebuah bacokan ke hadapan nikou setengah umur itu.

Di dalam gelisahnya, serangan tersebut dilancarkan dengan ilmu Siu lo to, semacam ilmu pedang tanpa wujud yang amat disegani oleh umat persilatan di dunia ini. Begitu serangan dilancarkan di tengah, segera berkumandang suara desingan memanjang yang ringan tapi seakan-akan hendak membelah udara menjadi dua bagian.

Bersamaan dengan serangan tersebut, suara dingin kaku yang berada di ruang belakang itu kembali berkumandang:

"Cepat mundur muridku!"

Waktu itu si nikou setengah umur tersebut sedang mendesak ke depan, dia baru terkejut setelah mendengar suara bentakan dari gurunya, cepat dia melompat ke belakang.

Tapi angin serangan yang dilancarkan Wi Tiong-hong itu sudah membacok tiba di sisi tubuhnya.

Di dalam gerak mundurnya itu, tiba tiba-saja tangan kanannya diayunkan ke depan dengan jurus Gi san tian hay atau menggeser bukit membendung samudra.

Persekutuan Pedang Sakti - Qin HongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang