Sebelah kaki Yudha terayun mendorong badan pintu hingga tertutup, kedua tangannya sibuk menangkup pipi murid kesayangannya yang terus memburu bibirnya dengan ciuman rakus penuh nafsu. Tampaknya pemuda ganteng itu sudah nggak kuat menahan gairah yang membuncah, langsung menyosor kesetanan begitu badannya tersembunyi dalam flat milik wali kelasnya.
Hanya butuh waktu sebentar bagi Yudha untuk mengimbangi tempo permainan bibir muridnya yang liar. Guru muda itu membalas, balik melumat. Nggak kalah liar bahkan sedikit lebih ganas. Kedua insan itu kini benar-benar dibakar nafsu membara.
Matt mulai kewalahan saat Yudha menyelipkan lidah menjelajahi rongga mulutnya. Maklum saja dia masih amatiran dalam urusan kissing, nggak seperti Yudha yang jam terbangnya tinggi. Badannya sesekali bergetar, diiringi desahan demi desahan yang terlepas dari mulutnya saat lidah Yudha mengait lidahnya, mengunci sambil dihisap-hisapnya lembut.
Matt dibuat mabuk kepayang. Setiap lumatan dan lincahnya permainan lidah guru muda itu membuat jiwanya melayang-layang. Sungguh nikmat rasanya. Jantungnya pun berdegub lebih kencang seirama dengan nafasnya yang mulai memburu. Nafsunya terus naik dan mulai nggak terkontrol, membuat batang kejantannya tersentak menyesakkan sempaknya.
Matt mendorong dada Yudha yang terus mendominasi panasnya ciuman sesama pria kekar, menggiringnya hingga ke tepi sofa ruang tamu. Dia ingin mendominasi sex pertamanya. Nggak selamanya top yang harus memegang kendali permainan.
Yudha pasrah saja saat tubuhnya dihempaskan ke atas permukaan sofa hingga pagutan bibirnya terlepas. Cinta yang besar membuat dirinya bertekuk lutut. Dia hanya ingin menyenangkan murid kesayangannya dengan menuruti segala kemauannya.
Yudha menatap lekat pemuda yang kini beranjak merambati pelan tubuhnya yang terlentang di atas sofa. Dia melempar senyum genit saat pemuda itu berhenti merangkak naik dan duduk di atas perut ratanya. "Kamu benar-benar nakal, sayang!"
Matt menyeringai buas, lalu merendahkan punggungnya, mengendusi liar badan kekar Yudha yang masih terbalut kemeja slim fit. Aroma parfum maskulin bercampur keringat yang menguar dari tubuh Yudha sungguh membuat birahi makin menguasai otaknya. "Saya bisa lebih nakal daripada ini, Mas..." bisik pemuda ganteng itu saat endusannya berakhir pada pangkal telinga Yudha.
"Egghh..." guru muda itu mendesah sambil memejamkan mata saat Matt menjilati bagian belakang telinganya. "As you wish, Matt... mmhh..."
Gawat, sinyal pasrah Yudha barusan membuat Matt makin menggila. Bibirnya langsung menciumi leher Yudha penuh nafsu, sementara kedua tangannya sibuk meremas-remas dada kekar Yudha yang membusung dari balik pakaiannya. Kedua kakinya yang tertekuk mengapit pangkal paha Yudha, segera dia julurkan hingga sejajar dengan ujung kaki Yudha. Membuat tubuh pemuda itu menindih sempurna gurunya yang ganteng.
Matt perlahan menggesek-gesek selangkangannya, beradu dengan gundukan di bawahnya sambil terus menciumi leher Yudha. Badan pemuda itu menegang akibat sensasi luar biasa saat batang kejantannya menggesek penis Yudha dari balik celana. Lenguhan nikmat nggak terelakkan lagi, lolos silih berganti dari mulut kedua insan yang kini tengah dikuasai hawa nafsu.
Dengan beringas, jemari Matt membongkar kasar kancing kemeja Yudha. Membuat beberapa butirnya terlepas berserakan di atas lantai, persis sama seperti tempo hari. Mungkin ada baiknya lain kali Yudha mengenakan kaos saja bila ingin bercinta dengan Matt, jika nggak ingin stok kemeja di lemarinya menipis. Pemuda ganteng itu selalu nggak sabaran dan terlalu bernafsu ingin menelanjangi tubuh gurunya yang super sexy.
Matt segera membuang sekenanya kemeja berwarna khaki yang berhasil dia tanggalkan dari tubuh Yudha ke atas lantai. Kedua matanya langsung membidik sepasang tonjolan imut berwarna coklat terang yang menggoda, bertenger di tengah dada kekar guru tercinta. Dengan cepat, mulut pemuda itu sudah melahap salah satu nipple yang membuatnya makin horny, menyesapnya kuat-kuat hingga si empunya menggelinjang menahan nikmat.
KAMU SEDANG MEMBACA
BMKG (BL)
Teen FictionEits, ini bukan berita tentang banjir, gempa bumi, gunung meletus, ataupun tsunami. Tapi ini adalah sebuah kabar baik yang nggak akan membuat air mata berlinang gegara bencana alam diatas. Ini adalah cerita tentang pemuda yang nyaris sempurna tengah...