22 : Burnt with Desire

7.8K 425 81
                                    

Warning:
Man x man explicit sexual contact inside.
Di bawah 18 tahun dilarang baca.
*Jangan terlalu berharap adegannya akan hot kayak gimana karena aku bukan penulis cerita esek-esek :)

----------

Matt merebahkan tubuh kekarnya yang nggak tertutupi sehelai benang pun di atas ranjang hotel dengan posisi terlentang. Nggak lupa, dia sudah melumuri lubang keperawannya dengan baby oil yang tadi dibelinya barengan sama kondom di apotik.

Dalam pikirannya dia cuma tinggal ngangkang, lalu ditusuk Nick maju-mundur-maju-mundur... crottt... habis perkara! Setelahnya, dia sudah bisa berbangga diri karena bukan perjaka lagi di usianya yang telah lewat tujuh belas tahun. Semacam lahir baru gitu pikirnya.

Tapi ternyata semua nggak berjalan seperti yang pemuda ganteng itu skenariokan. Nggak sesederhana itu! Sebab jantungnya nggak mau diajak kompromi, malah berdegub kencang nggak karuan melawan rasa gugup yang perlahan hinggap saat menanti lawan mainnya beraksi.

Dengan kepala setengah terangkat, kedua matanya mencoba mengintip, mencari tahu sedang apa pemuda yang duduk nggak seberapa jauh dari ujung kakinya. Ah, lama-lama Matt bisa kena stroke nih, kalau disuruh terus-terusan menahan debar jantung yang mulai menggila akibat si preman kampung yang nggak kunjung mendekat dan segera menunaikan tugasnya.

Sementara itu, Nick malah terlihat sedang duduk santai sambil menyilakan kedua kakinya dengan kepala tertunduk. Kedua bola matanya terus menatap intens layar gadget yang tengah memutar adegan hot dalam genggaman salah satu tangannya, sementara tangan yang lain sibuk menyarungkan karet bening transparan pada benda keramat miliknya yang menegang sempurna kayak pentungan hansip. Sepertinya pemuda itu dalam keadaan sange berat sekarang.

"Anjing, kontol si brengsek itu gede banget!" Matt mengumpat dalam hati sambil menelan ludah saat pandangannya jatuh ke bagian tubuh bawah pemuda di hadapannya. Ukurannya sudah mirip penis-penis jumbo milik pria negro dalam salah satu bokep gay yang pernah ditontonnya.

Merasa seperti ada yang mengawasi, Nick mendongakkan kepala setelah batang kemaluannya terbalut sempurna dengan kondom yang dia terima dari Matt sebelumnya. "Sudah siap, sayang?" tanyanya sambil mengulas senyum mesum menatap pemuda yang terlentang bugil di hadapannya. Kemudian merangkak gesit bak seekor macan lapar, merangsek mendekati buruannya.

Matt mengangguk sekilas, lalu cepat-cepat menjatuhkan kepala ke permukaan bantal dengan pandangan lurus ke atas, memandangi langit-langit kamar hotel. Dia nggak kuasa menatap wajah sange pemuda yang baru kali ini terlihat begitu menawan dan nggak menjengkelkan seperti biasanya. Belum lagi body athletisnya yang sexy dan menggiurkan itu, membuat burungnya berkedut-kedut hebat sampai terasa sedikit ngilu.

Jantungnya pun ikut menambah pelik suasana, berpacu makin norak nggak terkontrol. Rasa gugup bercampur ngeri meliputi benaknya tatkala membayangkan rasa sakit sewaktu kemaluan Nick yang berukuran XXXL itu bersarang pada pantatnya nanti. Matt itu masih perawan, lubangnya masih sempit dan rapat meski dia pernah beberapa kali menusuk-nusukkan jemarinya sendiri.

Lalu sekarang kenapa harus rudal sebesar terong Belanda yang akan menjebol gawang miliknya untuk pertama kalinya, mengapa bukan yang normal-normal saja kayak timun atau wortel gitu besarnya? Andai saja dari awal Matt tahu ukuran penis Nick di atas kewajaran pemuda seusianya, dia pasti berpikir dua kali untuk meminta pemuda berandalan itu menjadi orang pertama yang memerawaninya.

Belum juga kegugupannya mereda, sebuah fakta mendadak terlintas dalam pikirannya yang membuat Matt seketika jadi merasa malu sendiri. Kenapa pula harus mantan musuh bebuyutan yang dulu dia benci setengah mati, yang akan menggagahinya untuk pertama kali? Apa nggak ada yang lain? Apa dia seputus asa dan nggak selaku itu? Ah, seandainya boleh memilih, Matt lebih menginginkan Yudha yang memecah keperawanannya untuk pertama kali. Tapi sayangnya, guru muda yang dicintainya itu mungkin sekarang sedang asyik menjebol gawang milik orang lain. Sialan!

BMKG (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang