"Ah, sorry... sorry kalau sudah membuatmu menunggu lama, Mat," ucap Yudha merasa nggak enak setelah mendaratkan pantatnya di jok sebelah pengemudi.
Matt menoleh, lalu melepas headset yang menemani kesendiriannya selama menanti kehadiran Yudha di dalam Lexus miliknya. "It's OK, Mas," balasnya sambil tersenyum. "Hmm... Mas kelihatan keren lho, kalau pakai baju seperti itu. Makin ganteng, hehehe..." puji Matt kemudian setelah mendapati penampilan Yudha yang terlihat berbeda setelah berganti baju di locker guru. Baru kali ini pemuda itu bisa melihat sisi lain wali kelasnya yang nggak seformal biasanya. Tampak begitu memesona dalam balutan kaos polo berwarna biru langit yang membungkus apik badan kekarnya, dipadu dengan celana jeans navy dan snakers putih tulang.
"Aduh... kamu jangan berlebihan seperti itu, Matt. Mas kan, jadi malu," kata Yudha setengah tersipu sambil terkekeh kecil. "Oh iya Matt, apa kamu membawa baju untuk mengganti seragammu itu?" tanyanya kemudian yang langsung dibalas gelengan kepala oleh Matt. "Wah kebetulan, Mas sudah bawain baju ganti buat kamu, nih..." sambungnya lagi seraya tangannya menyodorkan sebuah t-shirt warna hitam miliknya yang terlipat rapi dan belum pernah dipakai sebelumnya ke arah pemuda yang duduk di jok sebelahnya. "Kelihatannya sih, ukuran baju Mas cocok dengan badanmu."
"Lho? Kenapa saya harus pakai ganti baju segala sih, Mas? Bukannya kita cuma mau pergi makan doang?" tanya Matt sedikit bingung.
"Hmm... kamu lupa yah, tadi Mas kan sudah bilang kalau sisa waktu Mas hari ini itu buat kamu semua. Jadi Mas nggak mau dong, cuma sekadar makan sebentar terus pulang. Mas sih kepinginnya jalan-jalan, nonton, atau ngapain lah, yang penting hanya berdua sama kamu. Kan, selama ini sepertinya Mas belum pernah mengajakmu pergi kencan selayaknya orang berpacaran saja gimana. Tapi ya semua itu terserah kamu saja sih, mau atau nggaknya."
"Hah, apa Mas? Apa saya nggak salah dengar, nih? Mas mau mengajak saya kencan? Hahaha..." Matt sedikit kaget lalu tergelak membungkus sindiran. "Sejak kapan Mas jadi seromantis ini? Biasa juga sebentar-sebentar Mas ngilang entah kemana kalau dapat sebuah panggilan ajaib di HP Mas."
"Tchh... please Matt, jangan mulai lagi. Bisa nggak sekali-kali kamu itu nggak usah sinis gitu."
"Yah mau gimana lagi, Mas. Saya masih takut kena PHP lagi, hehehe..."
"Ok... ok... kamu itu memang paling pintar kalau urusan merusak suasana. Ya sudahlah kalau begitu, lupakan... Mas anggap kamu menolak tawaran Mas barusan," ucap Yudha pura-pura kecewa sambil menarik perlahan tangannya yang sedang memegang t-shirt miliknya untuk Matt menjauh.
"Eits... tunggu dulu, siapa yang bilang saya nggak mau," potong Matt sambil secepat kilat menyahut kaos berwarna hitam dari tangan Yudha. Dia tentu nggak mau kehilangan kesempatan berkencan dengan pria dewasa yang sangat dicintainya itu, yang entah kapan bisa datang kembali.
Yudha pun tersenyum sedikit gemas melihat tingkah anak didiknya itu. Semuanya persis seperti yang sudah diperkirakannya sebab dia yakin Matt juga menginginkan hal yang sama seperti dirinya, yaitu memiliki quality time lebih banyak hanya berduaan saja.
Namun sayangnya, terdapat satu hal yang sama sekali di luar skenario guru muda itu. Secara nggak sadar, Yudha sudah terperosok makin dalam pada hubungan terlarang yang nggak semestinya dia jalani dengan muridnya itu karena dirinya sudah nggak single lagi. Api yang seharusnya hanya untuk bermain-main pada awalnya, kini perlahan mulai menghanguskan batinnya. Perasaan cinta pada pemuda itu semakin mengakar kuat dalam hatinya melebihi yang dia bisa kendalikan.
"Anyway, Mas nggak takut nih, kalau nanti ada yang melihat kita sedang berjalan berdua? Mas nggak takut image baik yang susah payah Mas jaga itu jadi jelek nantinya?" celetuk Matt dengan kepala tertunduk disaat jemarinya sibuk melepas satu-persatu kancing seragamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BMKG (BL)
Teen FictionEits, ini bukan berita tentang banjir, gempa bumi, gunung meletus, ataupun tsunami. Tapi ini adalah sebuah kabar baik yang nggak akan membuat air mata berlinang gegara bencana alam diatas. Ini adalah cerita tentang pemuda yang nyaris sempurna tengah...