Jungkook & Reader #STALKER#

27.9K 1.6K 64
                                    

Hi! Ini adalah Part pertama imagine gue... *terharu* sebenarnya gegara BTS ini gue jadi gila sampai nekat buat imagine ini. Hope you'll like it!


****

"Omo! Kau tahu, pagi ini Jungkook datang ke sekolah dengan wajah yang sangat segar! Aku pikir ia akan masuk kelas dengan wajah bantal, tapi ternyata dia seperti tidak sedang menggendong beban di pundaknya! Aaa.... Biasku!"

Aku menutup telingaku dengan kedua buku tulis. Aku sangat bosan mendengar bisikan atau teriakan teman di sebelahku yang sedang sakit jiwa ini.

Apa aku salah?! Jungkook! Aku kenal dia, dia adalah seorang anggota BTS. Boyband terkenal dan jarang masuk sekolah dengan alasan sibuk. Dan ketika ia masuk sekolah, maka satu sekolah akan berbondong-bondong memasuki kelasnya. Aku masih bersyukur dia tidak satu kelas denganku.

"(Yn), katakanlah se-

"Aku tidak peduli, kau dengar!" Tanpa sadar aku berdiri dan langsung berteriak di depan wajahnya dan membuatnya tampak ketakutan.

Entah takut dengan ekspresiku atau takut pada....

"Kau tidak peduli dengan mata pelajaranku, (Yn)?" Seketika aku merinding.

Aku menyengir lebar ketika seorang guru killer berkacamata itu menatapku dengan tatapan lasernya sambil menunjuk kearah pintu. Aku diusir. Aku tidak bisa berkata-kata lagi selain mengikuti perintah guru tua tersebut. Lihat saja, aku akan membalas temanku itu nanti!

****

Aku berjalan di koridor, sesekali menendang sampah kecil seperti orang gila. Aku tidak tahu harus melakukan apa sampai aku tidak sengaja melihat....

"Tidur di jam pelajaran. Memangnya dia pikir sekolah ini adalah rumahnya?" Desisku sinis.

Lihatlah pria berambut coklat itu. Dia memang tampan, tinggi, dan terkenal. Namun sifatnya aku yakin sangat jauh dengan yang orang-orang katakan. Kakiku yang terbalut stocking hitam berjalan menghampirinya yang sedang asyik bermimpi indah dijam pelajaran di bawah pohon taman sekolah ini.

"Ya, Jungkook! Apakah itu namamu? Atau kookie? Atau-

"Kenapa? Kau akan menceramahiku? Intropeksi diri sendirilah terlebih dahulu, aku yakin kau bisa berkeliaran bebas saat jam pelajaran seperti ini pasti karena kau sudah berbuat kesalahan bukan? Hah, kau pasti dikeluarkan dari kelas Bahasa Koreamu."

Waw! Itu kalimat terpanjang yang pernah aku dengar langsung dari mulutnya selama ini. Aku tidak pernah berbicara dengannya sebelum ini. Aku hanya pernah melihatnya beberapa kali menatap kearahku, namun aku selalu mengabaikannya. Mungkin karena aku sudah terlalu sering berbuat masalah, jadi orang yang jarang masuk seperti pria ini bisa saja tahu bahwa aku adalah seorang pembuat onar.

Jungkook berdiri dan menyisir rambutnya menggunakan jari-jarinya. Dia ingin mencari perhatianku?

"Wae? Kau terpesona?"

Aku tersedak ludahku sendiri. Ternyata selain cerewet, dia juga terlalu percaya diri.

"Darimana kau bisa tau? Tentang.. Itu." Tanyaku ragu-ragu. Entah kenapa malah aku yang gugup ketika menatapnya dengan jarak sedekat ini. Mungkin jika aku adalah fansnya, aku sudah pingsan sejak tadi.

"Memang kenapa jika aku taku? Apa kau begitu penasaran bagaimana aku bisa tahu?"

Dia benar-benar membuatku menjadi sangat penasaran. Dia berdiri sangat dekat di depan tubuhku yang hanya sedadanya. Ingatlah, kami hanya berdua di taman ini. Awas saja jika ia sampai menyentuhku bahkan hanya seujung kuku-ku.

Jungkook memasang smirknya. Teman-temanku bilang jika Jungkook hampir tidak pernah memperlihatkan smirknya di depan umum, dan sekarang pria ini sedang memperlihatkannya kepadaku.

"Kau ternyata sudah sangat penasaran rupanya." Dia berkata seolah aku adalah anak kecil. Dia harus tahu bahwa aku satu angkatan dengannya.

"Sudahlah! Aku tidak mau mengganggumu, kau juga tidak usah menggangguku lagi! Menyebalkan!"

Aku berniat meninggalkan tempat yang tiba-tiba saja menjadi sangat sesak ini, namun ia menarik lenganku dengan sangat kencang. Dia kasar sekali.

Aku menunduk untuk meredam amarahku, namun sentuhan tangannya di daguku tiba-tiba saja membuat jantungku berdegup kencang. Dia menunduk, menatapku dengan wajah datarnya.

Aku bisa melihat wajahnya dengan sangat jelas. Hye Ra benar, hidung Jungkook benar-benar terpahat dengan sempurna. Dia seperti tokoh anime. Eh, tapi....

Aku meremas lengannya yang menyentuh daguku. Baru ingat kalau aku sangat tidak suka disentuh oleh asing sepertinya. Aku akan membantingnya dalam hitungan mundur. Tiga.... Dua.... Sa-

"Apa kau ingin mematahkan lenganku? Menendang kakiku? Atau membantingku? Ahh, aku tahu bahwa kau tidak mengikuti ekstrakulikuler bela diri apapun di sekolah ini, namun kau sangat pandai melindungi diri."

Jungkook kemudian berbisik, "Tapi aku yakin kau tidak akan mampu untuk melakukannya."

"Aku ingin kau menjadi kekasihku. Dengan begitu aku bisa memantaumu lebih dekat lagi...."

Stalker?! Dia seorang stalker?! Dia membuntutiku selama ini?! Dan pernyataan macam apa itu. Dia tidak perlu jawabanku karena dia tidak bertanya, tapi bagaimana bisa jantungku menjadi sangat berdebar-debar dan.... Aku blusing!

****

Ha Ha kalo cowoknya bukan Jungkook, udah gue patahin beneran kali tangannya :v belajar menghargai dengan vote dan comment ya :)

Instagram : rizmaseptiawahyu

Facebook : Rizmaswn

BTS & YOU {ONE SHOT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang