Namjoon menggaruk kulit kepalanya dengan gerakan yang agresif. Sembari memperhatikan kedua anak kembarnya yang sedang berusaha mengenakan popok celana mereka sendiri.
"Bagaimana cara memakainya?"
"Aku rasa seperti ini.."
Mereka berdua tertawa saat salah satu diantara mereka mengenakan popok celana mereka keatas kepala dengan sengaja. Namjoon mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya dengan kasar.
Yang Namjoon inginkan saat ini adalah agar istrinya cepat pulang. Dia sudah benar-benar menyerah menghadapi anak kembar sepasang mereka yang masih berusia tiga tahun. Bukannya Namjoon tidak ingin membantu anak-anaknya untuk mengenakan popok, hanya saja kedua anaknya it terus menolak dan ini sudah setengah jam berlalu sejak Namjoon memberikan mereka waktu untuk mengenakan popok sendiri.
"Appa.... Sepertinya Namii tidak bisa.." Keluh anak perempuannya sambil berjalan mendekati dengan menggenggam sebuah popok celana yang masih belum terpasang.
Namjoon menghela napas dan mengangguk pelan kemudian membantu anak perempuannya. Sedangkan anak lelakinya masih belum menyerah.
Namjoon menggendong anak perempuannya dan mendudukkan gadis kecil yang rambut tebalnya mulai tumbuh panjang itu duduk diatas tempat tidurnya.
"Appa...."
"Hm?" Namjoon memakaikan anak perempuannya sebuah pajama berwarna peach dengan corak unicorn pemberiannya pada liburan musim dingin lalu.
Namun Namii hanya diam saja dan itu membuat Namjoon mendongakkan kepalanya melirik kearah wajah anaknya yang lebih mirip dengannya. Kedua mata yang kecil, dan sebuah lesung pipi.
Yah, ia dan istrinya menikah lima tahun yang lalu dan memiliki anak setelah dua tahun pernikahan. Mereka sekarang memiliki anak kembar yang tidak identik dan berbeda gender. Kim Namii adalah gadis kecil dengan wajah yang mirip dengannya namun kepribadian yang lebih mengarah kepada ibunya. Dan Kim Namjoo adalah pria kecil yang memiliki wajahnya yang persis seperti ibunya namun memiliki kebiasaan buruk suka merusak barang seperti ayahnya.
"Namii ingin Eomma...." Rengek Namii dengan kedua mata yang sudah berkaca-kaca siap menumpahkan air matanya kapan saja.
Namjoon menghembuskan napasnya sekali lagi, "Appa sudah bilang, Eomma akan pulang sebentar lagi. Lagipula ada Appa disini, kan?" Namjoon seusaha mungkin menunjukkan wajah paling cerianya di hadapan Namii.
Namjoon sebenarnya merasa kecewa pada dirinya sendiri, hari-hari yang sibuk membuat dirinya jarang menghabiskan waktu dirumah sehingga wajar saja kedua anaknya lebih dekat dengan sang ibu yang bekerja di rumah dengan online shopnya dibanding dengan dirinya yang seorang produser musik.
"Appa, sudah!"
Namjoo tiba-tiba datang dengan suara paling kerasnya berteriak di belakang Namjoon. Membuat Namjoon kaget dengan suara cempreng khas anak lelaki tersebut.
"Ahh anak ini...." Namjoon menggelengkan kepalanya memperhatikan tingkah polos Namjoo yang entah sengaja atau tidak ternyata mengenakan popok celana pada badannya membuat bagian bawah popok tersebut robek.
Sedangkan sang tersangka hanya terkikik geli atas kelakukannya sendiri dan Namii yang melongo melihat tingkah kembarannya tersebut.
****
"Appa, Eomma—
Tiba-tiba saja Namjoo yang sedang berbicara sambil mengunyah makan malamnya tersedak oleh makanannya sendiri. Membuat Namjoon dan Namii yang juga sedang menikmati makanan mereka menjadi panik.