Aku menghela napasku dan sesekali mendengus.
Aku kesal.
Bagaimana tidak? Sudah dua bulan aku tidak bisa bertemu dengan Taehyungie-ku, namun yang datang bukanlah dirinya melainkan lipatan kertas berwarna hitam legam.
Undangan VVIP Fansign dan juga sebuah dvd album WINGS milik BTS. Entah apa maksud priaku itu, dia selalu melakukan hal-hal yang tidakku mengerti seperti ini. Iya, aku tahu maksud ia mengirim undangan ini beserta albumnya secara gratis. Dia ingin aku bisa melihatnya secara langsung di sana.
Tapi mengapa caranya harus seperti ini? Dia kan bisa memintaku untuk bertemu dengannya di back stage saja, tidak harus seperti ini. Taehyung rupanya sangat ingin aku dikeroyok oleh ARMY, sebutan Fans BTS.
Memang, sebelum aku menjadi kekasih alien itu aku merupakan seorang ARMY. Tapi itu dulu, sebelum aku dikejar-kejar oleh tugas kuliah yang menumpuk. Ditambah lagi biaya hidup di Korea tidaklah murah, aku harus bisa menghemat uang. Ahh.... Sekarang aku tidak mungkin bisa menolak lagi. Harga tiket ini pasti sangat mahal. Apa aku jual saja?
"Kau kejam sekali, (Yn)." Aku menyengir seperti malaikat jahat.
Jika aku menjual tiket ini, pasti aku kan mendapatkan uang yang banyak dan bisa kugunakan untuk keperluan lain. Tapi aku kembali berpikir,
Taehyungie-ku lebih berharga daripada harga tiket VVIP ini.
Oke, ya sudahlah. Ini demi oppa-oppa ku dan juga si Alien V tersayang. Sekarang yang harus aku pikirkan adalah mencari hadiah kecil yang mungkin bisa kuberikan kepada mereka. Aku tidak mungkin kesana dengan tangan kosong, itu akan membuatku terlalu 'dikenal' oleh mereka.
****
Awalnya aku tidak terlalu menikmati acara ini. Walau kuakui mereka semakin tampan dan dewasa, tapi tetap saja mereka tetap BTS yang kukenal akan kegilaan mereka yang mungkin ARMY tidak tahu. Aku duduk dibarisan nomor dua, memakai jaket jeans, dan memakai beanie berwarna putih. Aku sengaja menguraikan rambutku, berharap tidak ada yang mengenalku.
Aku meremas kantung plastic berisi hadiah untuk masing-masing member BTS dengan keras. Sekarang giliranku dan aku sangat benci dengan tempat ramai seperti ini.
Aku berhenti di depan meja Jin oppa. Dia menunduk, dan menegadahkan tangannya bermaksud untuk meminta albumku. Aku memberikannya dan dia mencoret sesuatu disana.
"Aku merindukan breakfast buatanmu, Seokjin Oppa."
Seketika Jin oppa mengangkat kepalanya dan memandangku kaget. Ia sangat terkejut sampai ia hampir menjatuhkan kacamata yang dipegangnya.
"Kau mengapa bisa ada disini? Kau kan mantan ARMY. Karena kau sekarang hanya mengidolakan Taehyung itu." Tanya Jin oppa sambil mencebikkan bibirnya.
Aku hanya tertawa dan mengeluarkan sesuatu dari kantung plastikku. Sebuah celemek berwarna pink dengan gambar album WINGS di tengahnya. Ia terlihat sangat senang menerimanya.
Kini aku menghampiri Suga oppa. Entahlah aku lebih suka memanggilnya Suga oppa daripada Yoon Gi oppa.
"Kau sangat cantik dengan beanie itu, seperti aku pernah melihatnya. Tapi dimana ya?"
Menyebalkan! Tentu saja ia pernah melihat beanie ini karena ini milik Taehyung. Setelah berbincang-bincang kecil dengan Suga swag oppa, aku beralih pada Namjoon Oppa.
"Aku pikir kau tidak akan datang. Mengingat kau adalah anak kuliahan sekarang." Namjoon oppa mengacak-acak rambutku gemas, dan aku membalas dengan menepuk kepalanya keras.