GUE GAK COPAST CERITA DARI SIAPA DAN DIMANAPUN YA~ KALO KALIAN NEMUIN ADA KESAMAAN, PERCAYALAH, ITU SEMUA GK DISENGAJA
****
"Seorang pria paruh baya berusia sekitar lima puluh tahunan ditemukan tewas di kamar apartemennya. Di duga, korban tidak sengaja terpeleset dan membentur ubin lantainya yang retak, hingga membuat lantai keramik tersebut pecah dan merobek wajahnya. Sampai saat berita ini diturunkan, para polisi masih mencari kemungkinan lain mengenai kematian pria tua tersebut."
Kim Namjoon mematikan televisi yang menampilkan sebuah berita dengan remote yang terletak di sampingku. Dia lalu menatap kami bergantian, kemudian menopang tubunya dengan dua tangan di atas meja.
"Dokter (Yn), bagaimana hasil otopsinya?" Tanya Namjoon. Semua orang yang berada di meja meeting ini serentak menatapku. Menunggu penjelasanku.
"Begini, dari hasil otopsi yang telah kulakukan bersama Dokter Jin, kemungkinan besar bahwa meninggalnya Tuan Yoo Jin disengaja. Kemungkinan dibunuh." Jawabku.
Semua orang tampak tersentak.
"Tapi bagaimana bisa?! Kita telah melihatnya langsung, bukan? Bahwa dia tidak memiliki musuh atau masalah kepada siapapun?!"Detektif Min Yoongi langsung melemparkan tatapan tajamnya kearahku.
Jin sunbae berdiri dari duduknya, "Luka sobek yang terdapat di wajah korban memiliki sobekan yang tidak biasa. Dimana sobekan tersebut sangat rapih, seolah kecelakaan ini disengaja oleh seseorang yang ahli dalam memegang pisau." Ujar Jin sunbae seraya membaca data yang telah ia persiapkan.
"Tidak mungkin Tuan Yoo Jin merobek wajahnya sendiri, yang benar saja!" Polisi Jung Hoseok menepuk dahinya sambil tertawa.
"Jadi kesimpulannya?" Tanya Kim Namjoon yang merupakan ketua dari rapat yang sedang berlangsung ini.
"Dia dibunuh." Jawabku tegas.
"Dan kemungkinan lain juga kami temukan. Bahwa Tuan Yoo Jin sepertinya disiksa sebelum akhirnya dibunuh, karena kami menemukan luka lebam di perut dan di lutut korban." Lanjut Jin sunbae.
"Tapi bagaimana bisa?! Kita semua tahu bahwa Polisi Jung Hoseok lah yang pertama kali menemukan mayat korban."Detektif Min Yoongi masih tidak mau kalah.
Polisi Jung Hoseok yang duduk di hadapanku mengangguk setuju. "Dan aku sama sekali tidak menemukan tanda-tanda bahwa dia telah dibunuh."
"Terkadang perkiraan seorang dokter tidak salah, karena dokter akan langsung mengetahuinya dengan melakukan otopsi. Kami tentu saja bisa membedakan mana luka palsu, maupun yang asli." Potong Jin sunbae dingin.
"Tapi-
"Baiklah, rapat kita tunda sampai kita kembali menemukan titik terang. Aku harap kasus ini cepat kita selesaikan." Potong Kim Namjoon menutup rapat dan membiarkan Min Yoongi yang mendengus kesal.
****
"Menurutmu, siapa pembununya?" Tanyaku kepada Jin sunbae ketika kami sedang duduk di salah satu kantin yang terdapat di kantor polisi yang kami kunjungi ini.
Jin sunbae menyesap tehnya, kemudian berkata, "Seseorang yang dekat dengannya?"
Aku mengangguk-angguk. "Tapi masa iya, Tuan Min Yoongi memiliki hubungan dengan korban?" Tanyaku pada diri sendiri.
Jin sunbae mengerutkan dahinya, "Pikiran darimana itu? Tidak mungkin Detektif tegas dan bijaksana sepertinya melakukan pembunuhan terhadap seorang pria tua?"
Aku menatapnya takut, "Atau Polisi Jung Hoseok? Kita bisa mencurigainya, bukan? Dia kan adalah orang yang menemukan korban pertama kali." Aku berbisik kepadanya.