Jimin & Readers #BBF Jimin's Version#

7.2K 611 10
                                    

Aku menautkan kesepuluh jariku dengan kuat. Aku takut. Sungguh aku takut.

Semua orang akhirnya sudah mulai tahu bahwa aku adalah yeoja gila yang sangat suka menganggu Jimin sunbae. Lihatlah tatapan mereka yang seakan ingin menelanku hidup-hidup. Aku semakin mempercepat langkahku menuju kelas.

Tak

Tak

Tak

Aku bisa mendengar beberapa langkah yang mengikutiku dibelakang, namun aku tidak tahu siapa orang tersebut. Aku tidak berani untuk menengok kebelakang, aku harus sampai ke kelas dengan selamat.

Grep

"Akh!"

"Kau, dongsaeng sialan yang sangat suka menganggu Jimin kan?! Kau sangat suka memperhatikannya di lapangan kan?! Pabbo-ya, jawab aku!"

Kepalaku rasanya perih sekali ketika segerombolan wanita itu menarik rambutku yang panjang dan melempar tubuh lemahku di tengah-tengah lapangan. Badanku sakit semua.

"A-Aku tidak mengerti maksudmu, Haneul sunbaenim.." Jawabku lirih.

Kulihat orang-orang mulai mengelilingiku dan menertawakan penderitaanku. Pandanganku menjadi samar sejak kacamataku terbang entah kemana. Panas yang sangat terik semakin menyiksaku, aku tidak sanggup lagi.

Haneul dan keempat temannya tertawa sinis dan menoleh kesembarang arah setelah mendengar jawabanku. Kulihat salah satu dari mereka membawa sekotak kardus besar dan menumpahkan semua isinya diatas kepalaku. Aku tercengang melihat segala surat beserta amplop yang berada di depan kedua mataku.

"Kau terkejut? Akupun sama terkejutnya ketika pertama kali melihat surat cinta yang sangat menjijikkan ini." Ujar Haneul sinis.

Aku bersumpah aku menyesal pernah mengagumi kecantikan dan kekayaannya.

"Apa kau tidak pernah berkaca?"

"Atau jangan-jangan kau memang tidak mampu untuk membeli kaca."

"Huuuuuu!!!"

Orang-orang menyorakiku setelah Moonbaek menghinaku. Aku hanya bisa menunduk. Jujur, aku tidak pernah bermaksud untuk mengganggu Jimin sunbae. Aku selalu melihatnya yang tersenyum manis ketika membaca semua surat yang aku tempelkan di depan lokernya, jadi aku pikir dia tidak akan merasa terganggu dengan semua itu.

"Kau tidak kenal siapa aku?!"

Byur

Aku merasakan air dingin dan bau yang tidak sedap. Ji Soo menyiramku dengan air kotor, entah dari mana dia mendapatkan air tersebut. Lagi-lagi aku hanya bisa tertunduk, melawanpun tidak ada gunanya. Aku ini lemah dan miskin, berbeda sekali dengan mereka.

"Kau tahu aku ini adalah yeojachingu-nya, tapi kau masih saja bertingkah seperti jalang saat kudiamkan!"

Haneul melemparkan belasan telur busuk kekepalaku, menyebabkan segala macam bau sudah menempel di tubuhku yang sudah basah kuyup. Asal kalian tahu, aku sangat ingin menjambak rambut Haneul dengan kedua tanganku, namun aku harus berpikir ribuan kali jika harus melakukannya disini.

"Aku bukan jalang, Haneul sunbae. Aku hanya sekedar mengaguminya, tidak pernah terlintas dibenakku untuk merebutnya darimu." Jawabku seadanya.

Haneul memasang smirknya, "Tentu saja kau tidak akan bisa merebutnya dariku, tanpa perlu aku jelaskan aku yakin kau pasti tahu alasannya." Jawabnya angkuh.

"Maaf Haneul sunbaenim, tapi mengapa kau harus ikut campur? Lagipula Jimin sunbae tidak pernah merasa terganggu dengan semua surat-surat ini." Perlahan aku memberanikan diriku untuk melawannya. Bisa kulihat dari sini wajah seputih saljunya perlahan berwarna merah dan kedua tangannya mulai mengepal.

Kedua tangannya terlihat bergetar, "Aku akan membunuhmu saat ini juga, (Yn)!"

Haneul menggenggam sebuah tongkat baseball dan bersiap memukulku. Aku hanya bisa memejamkan mata, aku pasrah dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Bugh

"Apa yang kau lakukan?! Kau ingin membunuh orang yang tidak berdosa di depan semua orang?! Kemana otakmu Haneul?!"

Suara itu..

Aku tidak berani membuka kedua mataku yang memanas. Aku yakin aku pasti sudah menangis. Kenapa pukulannya lama sekali datangnya, aku ingin ini cepat selesai dan aku bisa pulang dan beristirahat atau mungkin aku bisa pulang ke akhirat lebih cepat dari yang kubayangkan.

Aku merasakan tubuh lemahku melayang. Apa aku benar-benar sudah mati? Tapi kenapa tidak ada rasa sakit sedikitpun?

"Aku akan benar-benar membunuhmu dengan kedua tanganku jika kau dan anak buahmu ini berani menyentuh (Yn) bahkan seujung kukupun!"

Aku mendengar suaranya yang sangat dekat dengan pendengaranku. Tapi aku masih tidak ingin membuka kedua mataku, hatiku terus berteriak ketakutan. Tuhan.... Aku tidak ingin berkhayal tinggi lagi, aku takut jika ini akan menjatuhkan aku lagi.

Deg deg deg

Degup jantung siapa ini? Mengapa rasanya dekat sekali?

"Kau lebih membelanya daripada yeojachingumu ini?!"

Aku membuka mataku perlahan. Aku melihat semua orang menatapku dengan tatapan yang tidak dapat aku jelaskan. Antara kaget dan takut. Haneul dan teman-temannya bahkan memelototkan mata mereka.

"Jimin sunbae?"

"Yeojachingu? Aku bahkan tidak pernah sudi berkencan denganmu, Haneul." Jawab Jimin sunbae.

Ini nyata, aku yakin 100%. Jimin sunbae sedang menggendongku dengan memelukku erat, aku yakin itu. Itu bukan mimpi lagi sekarang, tapi bagaimana bisa?

Haneul menangis, dan itu pertama kalinya aku melihatnya menangis. Aku tidak mau jahat, namun aku akui aku sangat suka melihatnya seperti itu.

"Jimin? Mengapa kau melakukan ini padaku?" Tanya Haneul dengan isakannya. Kedua bahunya bergetar hebat setelah mendengar penuturan Jimin sunbae.

Bisa kulihat dari samping, Jimin sunbae memasang smirknya. "Melakukan apa? Kau selalu berharap menjadi kekasihku. Sayangnya aku lebih memilih menjadikan (Yn) yang nerd menjadi yeojachingu-ku daripada dirimu yang berhati busuk, Haneul."

Jimin sunbae membalikkan tubuhnya dan pergi meninggalkan gerombolan orang-orang dengan rintihan Haneul yang terus memanggil namanya.

"Apa itu tidak keterlaluan? Kau menyakiti hatinya Haneul sunbae." Aku mencengkram lengan berotot Jimin sunbae. Aku tahu itu lancang, namun melihat Haneul yang sangat kesakitan seperti tadi membuatku tidak tega juga.

"Orang seperti dia memang tidak punya tempat di dunia ini, (Yn)." Jawab Jimin sunbae tanpa menoleh kearahku sedikitpun.

"By the way, apa yang aku katakan tadi, aku serius."

"Yang mana?"

"Yang aku lebih memilih dirimu sebagai yeojachingu-ku."

Ah, Tuhan! Aku tahu sekarang mengapa aku harus selalu bersabar, ternyata seindah ini hadiah yang aku dapatkan! Terima kasih!

****

MAAF KALO ADA SALAH PENULISAN ATAUPUN TYPO

Sebenernya pen ngakak sih baca judulnya, habisnya gue juga dapet inspirasi setelah nostalgia sama BBF, jadinya gini deh hasilnya...

Btw, kalian udh nonton BTS di iHeartRadio? Komuk mereka kocak banget sumpah pas Rapmon ngomong bahasa inggris, semoga tahun depan atau dalam waktu dekat semuanya bisa fasih bahasa inggris ya, minimal ngertilah beberapa kalimat.

DON'T FORGET TO VOMENT BELOW~~~

THANKS

A.R.M.Y

Instagram : rizmaseptiawahyu

Facebook : Rizmaswn

BTS & YOU {ONE SHOT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang