Aku menghela napasku kasar. Mengepalkan satu tanganku yang bebas menggantung disamping tubuhku dengan tangan kanan memegang kantung plastic berisi beberapa kotak donat. Aku sedang menahan diriku agar tidak melayangkan tinjuku tepat di depan dua wajah sangar security yang berbadan tegap ini.
Aku kesal. Mereka mendorongku keluar dengan tidak sopannya dan hampir membuat kotak donatku terlempar dan terbuang. Hanya karena mereka berpikir bahwa aku adalah seorang fans fanatic, padahal kenyataannya tidak seperti itu!
Jung Hoseok,J-Hope, atau siapalah kau mau menyebutnya, menyuruhku kesini dan menyuruhku agar menunggu di ruang tunggu. Ketika aku telah tiba di depan pintu ruang tunggu dan berniat membuka pintu, tiba-tiba saja kedua orang ini mengusirku dan mendorong tubuhku yang lebih kecil dari mereka ini keluar.
Aku sudah beberapa kali mengatakan bahwa Hoseok adalah kekasihku, namun jawaban mereka selalu sama.
"Setiap wanita yang mengenalnya selalu beranggapan bahwa Bangtan Sonyeondan merupakan kekasih mereka, termasuk kau, nona." Ujar salah satu dari mereka setelah dia memandangku dari ujung kaki sampai ujung rambut.
"Apa kau kehabisan tiket? Sehingga kau berusaha untuk meneboros lewat sini, eoh?" Tanya Security lainnya.
Mereka memandangku remeh seolah-olah aku memang benar seperti apa yang mereka katakan. Jangan salah kira, aku bisa saja mematahkan lengan mereka saat ini. Hanya saja, aku sedang malas menambah masalah. Aku mengeluarkan ponselku dan mencari kontak Hoseok dan menunjukkannya pada mereka.
"Lihat, aku punya kontaknya," Kemudian aku menslide ponselku dan menunjukkan mereka sebuah fotoku dan Hoseok, "Lihat, aku dan dia bahkan pernah berfoto sedekat ini. Kalian masih tidak percaya?" Aku memandang mereka penuh harap. Berharap mereka percaya.
"Younseok-ah, apa kau tahu sesuatu? Banyak sekali aplikasi edit foto yang bisa mengedit dua foto terpisah menjadi satu seakan-akan mereka benar-benar dekat."
Aku memukul kepalaku dengan keras menggunakan ponselku sendiri. Tuhan, izinkan aku gantung diri saja!
"Omong-omong, berapa lama lagi konsernya akan selesai?" Tanyaku mencoba untuk bersabar.
Kulihat masing-masing dari mereka melirik jam tangan yang mereka gunakan, "Satu setengah jam lagi." Jawab mereka singkat.
Aku menyisir rambut panjangku dengan jari kebelakang. Ini bukanlah insiden yang pertama kalinya, namun ini adalah pertama kalinya Hoseok tidak mengatakan kepada siapapun bahwa aku akan datang. Akan kucincang pria kesayangan kalian itu nanti, lihat saja!
Aku sudah mengatakan padanya bahwa aku tidak menginginkan tiket gratisnya karena aku akan belajar untuk ulangan akhir semesterku, dan Hoseok mengiyakan. Tapi tadi sebelum dia naik keatas panggung, dia memaksaku untuk datang dengan kotak-kotak donat ini, atau kalau tidak, dia akan berteriak kepada seluruh fansnya bahwa dia sudah memiliki pacar seorang anak kuliahan semester awal. ya, ancamannya berhasil.
Dikenal oleh orang-orang sebagai pacar seorang idol tidaklah menyenangkan. Terakhir kali aku mendengar bahwa kekasih Jimin hampir menjadi korban penganiayaan semenjak Big Hit Ent mengkonfirmasi hubungan Jimin dengan Hana. Tentu aku tidak mau bernasib sama dengan Hana.
Tapi tadi aku sudah mengungkapkan siapa aku sebenarnya kepada mereka, dan mereka masih tidak percaya. Aku harus bagaimana? Kedua mataku mulai memanas, aku rasa aku akan menangis sebentar lagi.
Namun, aku rasa kepalaku menghangat ketika kulihat seorang cordi noona berjalan melintasi kami. Aku menarik tangannya dan menyuruhnya berhenti.
"(Yn)-ssi, aku kira kau sudah masuk daritadi. J-Hope mencarimu." Ucap Lee Eonni setelah menyadari bahwa akulah yang menarik tangannya.
"Jika tidak ada mereka, mungkin aku sudah duduk dengan nyaman sedari tadi." Jawabku lirih. Aku rasanya ingin menangis, sumpah. Aku kesal dengan Hoseok dan orang-orang ini, sangat kesal.
"Apa J-Hope tidak mengatakan apa-apa pada kalian?" Tanya Lee Eonni kepada dua security tersebut dan mereka menjawabnya dengan gelengan.
"Oke, tunggu sebentar, ne."
Lee eonni pergi meninggalkan diriku dengan sejuta rasa kesal yang perlahan memuncak di ubun-ubun kepalaku.
Tidak lama kemudian, datanglah seorang pria yang sudah aku tunggu-tunggu. Aku tunggu-tunggu untuk kusumpahi, kukutuk, kutendang, dan kupukul kepalanya, Hoseok. Namun aku tidak berani melakukannya disini, jadi aku diam saja saat dia menarik tanganku dan mengajakku pergi tanpa berkata apa-apa. Kulihat dua security itu hanya menatapku dengan tatapan bodoh mereka, aku memeletkan lidahku puas kearah mereka.
****
Plak
"Ya, kau memukulku?!"
"Eoh!"
Aku memukul kepalanya kuat sementara beberapa cordi noona membantu mengelap keringatnya dan membenarkan makeupnya. Dan dia mengaduh, itu belum seberapa. Aku bahkan hampir memukulnya dengan kotak-kotak donat itu jika saja aku lupa apa isi di dalam kotak itu.
"Hahaha, aku bisa membayangkan betapa memalukannya ekspresimu tadi." Kudengar Jungkook menertawakanku di belakang sana. Lihatlah, mulutnya yang sedang penuh dengan donat itu masih saja bisa berbicara. Aku penasaran bagaimana tanggapan fans nya setelah mereka tahu bahwa si Jungkookie ini bisa berbicara sambil makan. Ckckck.
"Uljima, (Yn)-ah." Taehyung terkekeh pelan seraya meraih salah satu donat bertoping selai coklat.
"Sudahlah, setidaknya kau sudah ada disini. Mianhae, eoh?" Hoseok mengelus rambut panjangku yang terurai bebas.
"Dengan gampangnya kau minta maaf, oppa.." Aku menatapnya dengan tatapan senduku. Jangan katakan aku cengeng, jika kalian adalah seorang wanita pasti kalian bisa merasakan bagaimana perasaanku tadi.
Hoseok memandangku lama, sebelum dia mulai angkat bicara.
"Bagaimana dengan movie marathon? Setelah ini selesai, kita akan kerumahmu dan menonton bersama, kau punya banyak kaset film terbaru yang bisa kita tonton, kan?" Hoseok tersenyum kearahku. Kedua matanya terlihat berbinar seakan menemukan sebuah ide.
Hanya saja....
"Kau pasti akan sangat kelelahan setelah ini," Ujarku seraya mengelap ujung bibirnya yang terkena whip cream donat yang ia makan.
Hoseok menggeleng, "Tidak, kita akan hanya menonton sampai pagi. Setelah itu aku bisa tidur seharian, bagaimana? Kami akan selesai satu jam lagi, kau bisa menunggu kan, Chagi?"
Aku menganggukkan kepalaku dan Hoseok tersenyum semakin lebar, memperlihatkan seluruh gigi besar dan paling rapih yang pernah ia miliki dan aku sangat iri dengan giginya itu.
See, aku selalu saja bisa menyerah hanya dengan melihatnya tersenyum. Dia adalah kelemahan dan juga kekuatanku diwaktu yang bersamaan. Selalu saja seperti itu. Saranghae, J-Hope oppa.
****
Haha, Jhope sebagai pembuka di series baru ini! Sebenernya di series baru ini gak ada yang spesial sih, cuma.... liat ntar, pasti bakal ada imagine yang dua member masuk dalam satu chap imagine, hohoho
p.s. cordi noona itu adalah cewek-cewek yng suka bantuin idol untuk bagian kostume, dll ya chingu~
JANGAN LUPA BUAT VOMENT~~~~~~
GOMAWOYO
A.R.M.Y
Instagram : rizmaseptiawahyu
Facebook : Rizmaswn