Disiang hari yang cerah, JHope Appa dan anak perempuannya yang berusia dua setengah tahun – Jung Dae Hee sedang dalam perjalanan menuju sebuah Baby Shop yang terletak di salah satu distrik di Seoul.
JHope dengan tenang mengendarai mobilnya sesekali mengajak Jung Dae Hee yang duduk di kursi penumpang untuk mengobrol.
"Appa, ambilkan aku marsmallow di depan sana." Jung Dae Hee menunjuk ke depan kemudi JHope.
"Dae Hee-ya, kau sudah banyak sekali makan marsmallow. Tidak takut sakit gigi?" Bukannya mengambilkan JHope terus fokus mengemudi dan tidak mengindahkan perkataan putri kecil semata wayangnya.
Jung Dae Hee hanya diam, namun kedua matanya tampak berkaca-kaca.
JHope menghela napasnya, "Baiklah, tatapan puppy eyes itu selalu ampuh." JHope akhirnya menyerah lalu mengambil satu bungkusan marsmallow, lalu membuka bungkusannya dan memberikannya pada Dae Hee.
Seketika Jung Dae Hee tersenyum senang, memperlihatkan seluruh gigi susunya yang rapih dan putih serta mungil. Membuat JHope mau tidak mau ikut tersenyum juga.
"Dae Hee-ya, kau senang akan punya adik baru?" Tanya JHope.
"Hm. Sangat." Jawab Dae Hee cepat.
JHope tertawa ringan, "Baguslah, Appa harap Dae Hee bisa mengajak adik barumu nanti untuk bermain."
Dae Hee hanya bergumam.
"Appa, mana adiknya?" Tanya Jung Dae Hee dengan tatapan polosnya menatap JHope yang sedang menyetir.
"Kau akan melihatnya nanti malam, Dae Hee-ya!" Jawab JHope.
Setelah beberapa waktu berlalu, merekapun telah sampai ketempat yang mereka tuju. JHope membuka seatbelt-nya lalu keluar dari dalam mobil, kemudian membuka pintu kursi penumpan lalu meraih Jung Dae Hee dalam gendongannya.
"Appa, apa yang akan kita beli?" Tanya Jung Dae Hee seraya mengunyah Marsmallow nya.
JHope membersihkan mulut Jung Dae Hee yang berantakan dengan jarinya, "Kita akan lihat, apa saja keperluan yang kita butuhkan untuk menyambut adik baru nanti." Jawabnya lembut.
JHope lalu menurunkan Jung Dae Hee dan membiarkan anaknya berjalan disampingnya. Sedari tadi jari Jung Dae Hee tidak pernah lepas menggenggam jari telunjuk JHope.
Mereka berdua kemudian berjalan memasuki Baby Shop tersebut.
"Jal wass-eo! Ada yang bisa saya bantu?" Baru saja mereka masuk, mereka sudah disambut hangat oleh seorang pramuniaga wanita paruh baya. (Selamat datang!)
"Annyeonghasaeyo, ne. Saya sedang mencari keperluan untuk anak kedua saya yang akan segera lahir." Balas JHope seraya menuntun Jung Dae Hee untuk membuka pintu dan berjalan masuk.
"Eoh, chughahae! Kalau boleh tau, apa jenis kelaminnya?" Tanya seorang pramuniaga tersebut.
"Lelaki. Dia anak keduaku." Jawab JHope. Tangannya terus menggenggam lengan Jung Dae Hee erat, karena dia tahu bahwa anaknya tersebut sangat susah untuk diam di tempat bahkan hanya untuk sementara.
"Appa, aku mau ini!" Jung Dae Hee menunjuk sebuah botol susu bayi yang terpajang di salah satu etalase di belakang meja kasir.
JHope dan pramuniaga tersebut serempak tertawa melihat tingkah Jung Dae Hee.
"Dae Hee-ya tidak minum susu dengan itu, kau sudah besar." Jawab JHope sabar.
Pramuniaga tersebut tersenyum, "Ah, dia lebih cantik jika dilihat langsung."
