Suga & Reader #Sleepy Romance#

8.3K 779 8
                                    

Aku mengeratkan coat hitam tebal yang kukenakan saat ini. Sedikit berlari saat memasuki sebuah gedung apartemen. Ini sudah memasuki pertengahan bulan Maret, namun cuaca masih saja tidak menentu. Aku menggenggam plastik belanjaanku dengan erat saat memasuki sebuah lift.

Tiba-tiba saja hatiku menghangat ketika mengingatnya. Tadi malam, aku mendapat kabar bahwa BTS sedang mengambil cuti untuk sementara waktu sebelum melaksanakan tour mereka, dan aku sangat yakin bahwa Yoongi oppa pasti pulang ke Daegu tahun ini.

Ya, kami adalah sepasang kekasih. Kami berpacaran hampir dua tahun dan menjalani hubungan jarak jauh dan Yoongi hampir tidak pernah pulang karena sibuk dengan pekerjaannya sebagai seorang idol. Beberapa kali aku mengunjunginya di Seoul, namun tetap saja aku tidak bisa bertemunya setiap hari karena kesibukannya tersebut.

Kami juga jarang berkomunikasi, kami memang berpacaran, namun aku masih saja canggung dengannya. Karena dia tidak pernah berkata serius denganku, entah apa maksudnya. Atau memang dia sebenarnya tidak mau mempunyai masa depan bersamaku.

Aku menggelengkan kepalaku kuat. Tidak, aku yakin Yoongi oppa bukanlah pria yang seperti itu. Mungkin karena aku tidak pernah bertanya, makanya dia tidak pernah berbicara tentang hal itu.

Aku mengetik password apartemen Yoongi dengan semangat. Sepi, itu kesan pertamaku saat melihat ruang tamu yang rapih dengan tirai jendela yang tertutup rapat. Aku heran mengapa Yoongi oppa menyukai tempat yang gelap seperti ini.

"Oppa, kau masih tidur?" Tanyaku sambil berjalan menuju dapur dan meletakkan barang belanjaanku keatas pantry.

Hanya suara penghangat ruangan yang baru saja kuhidupkan yang menjawab. Aku sudah yakin dia tidak mungkin menjawab pertanyaanku. Karena selain kamarnya yang kedap suara, Yoongi oppa tidak akan pernah menghiraukan siapapun yang memanggilnya jika ia sangat nyenyak tertidur.

Aku membuka plastik bawaanku dan mengeluarkan isinya. Beberapa buah-buahan dan sayuran aku letakkan di kulkas yang kosong dan sekarang sudah terisi penuh. Aku mengambil beberapa kantung plastik kecil dan membukanya. Aku akan membuat waffle sebagai sarapannya. Aku yakin dia pasti belum mengisi perutnya sejak tiba di Daegu.

****

"Oppa, saatnya sarapan! Aku tidak tahu apakah ini masih pagi atau sudah siang, namun jam sudah menunjukkan pukul sepuluh tapi matahari tidak menampakkan dirinya sejak musim dingin melanda." Ujarku ketika memasuki kamarnya dengan nampan yang berada di kedua tanganku.

Yoongi oppa tidak bergerak sesentipun. Benar-benar.

"Oppa, kau tidak mau menyambutku? Ya!" Aku menyingkirkan selimut tebalnya dan berteriak tepat di telinganya, membuatnya terbangun dengan dengusan kesal.

"Biarkan aku tertidur." Desis Yoongi, namun aku masih bisa mendengarnya dengan jelas.

"Ibumu bertanya mengapa kau tidak pulang kerumahnya saja, mereka merindukanmu, tahu?!"

Aku meletakkan sarapan Yoongi keatas meja nakas dan membuka tirai jendela. Membuat ruangan setengah berantakan milik Yoongi oppa menjadi lebih terang daripada yang tadi.

"Aku akan kesana nanti." Jawabnya singkat.

Aku hanya berdeham. Memperhatikannya tidur membelakangiku merupakan kebiasaanku semenjak berpacaran dengannya. Aku lebih senang jika ia tertidur, karena dia tampak begitu manis dan terlihat seperti anak kucing. Karena jika ia bangun, ia hanya akan menyuekiku dan sesekali berkata dingin. Akupun heran mengapa bisa begitu mencintainya.

"Padahal aku sangat merindukanmu, aku ingin kau memelukku. Tapi ternyata kau lebih mencintai kebiasaanmu ini, tidak apa. Jika kau mencariku, aku ada di ruang tamu. Saranghae, oppa." Aku mencium pelipisnya sebelum pergi meninggalkan ruangan yang entah kenapa terasa lebih dingin padahal penghangat ruang sudah hidup sedari tadi.

Mataku memanas, nafasku tercekat. Mengapa hanya aku yang terlalu mengharapkan hubungan ini? Sedangkan dia biasa saja, seolah menganggapku sebagai pembantu yang setelah selesai merawatnya akan langsung pulang.

Kududukan diriku di sofa ruang tamu dan menangis disana. Aku menyeka air mataku kasar. Berusaha mencari kesibukan lain agar hatiku tidak semakin sakit mengingatnya. Aku mengotak-atik ponselku, membalas setiap pesan yang masuk dari teman-temanku.

"Tidurlah bersamaku."

Grep

Tiba-tiba saja aku merasa tubuhku seperti melayang. Kulihat wajah bantal Yoongi yang sedang menggendongku. Aku hanya terdiam dan memandangnya lama sampai ia menidurkanku di tempat tidurnya, kemudian diikuti dirinya yang berbaring disampingku.

"Aku mencintai kalian berdua, namun aku lebih memilihmu." Yoongi oppa meraih tubuhku dengan tangannya yang putih seputih salju yang turun di luar sana. Dia mencium puncak kepalaku berulang kali dan memejamkan mata.

"Maafkan aku, aku tidak bisa menjadi romantis seperti mantan kekasihmu itu. Tapi sebenarnya, aku sudah menyiapkan sesuatu untukmu." Ucap Yoongi oppa.

"Apa itu?" Tanyaku penasaran. Aku memandangi wajahnya yang setengah terlelap disampingku.

Aku merasakan ada yang menggelitik jari manis di tangan kananku. Dan ketika aku melirik kebawah, air mataku jatuh seketika.

Cincin bermata berlian itu memeluk indah jari manisku, mengisi kekosongan disana. Aku menatap Yoongi oppa yang juga menatapku dengan senyuman paling manis yang ia miliki.

"Menikahlah denganku, kita akan hidup lebih baik. Aku tidak bisa berjanji, namun aku akan mengusahakan yang terbaik." Dia merengkuhku dengan lembut, seolah aku adalah makhluk paling rapuh yang bisa saja hancur jika kau menyentuhnya secara kasar.

"Terima kasih, Saranghae, Oppa.."

"Sama-sama, aku lebih mencintaimu, Chagi.."

"Ah.... Bagaimana dengan sarapanmu? Nanti dingin."

"Aku akan memakannya nanti setelah puas membuatmu menangis."

"Oppa!"

Dia mungkin manusia paling dingin yang bisa mengalahkan dinginnya musim salju. Namun dia mungkin juga bisa menjadi manusia paling hangat, mengalahkan hangatnya sinar matahari di musim semi. Dia mungkin manusia paling keras yang bisa mengalahkan kerasnya batu. Namun dia mungkin juga bisa menjadi manusia paling manis mengalahkan madu terlezat di dunia sekalipun.

****

MAAF KALAU ADA KESALAHAN PENULISAN KATA ATAU TYPO~

I don't know why...

I just love him. So much.

DON'T FORGET TO VOMENT JUSEYYO~

THANKS!

A.R.M.Y

Instagram : rizmaseptiawahyu

Facebook : Rizmaswn

BTS & YOU {ONE SHOT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang