Assalamu'alaikum sahabat :-)
Barakallah fii kum
Selamat membaca. . .
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•Victor mengemasi barang-barang yang akan dia bawa besok ke Amerika, tak lupa ia masukkan ke dalam kopernya foto Alisha. Victor tersenyum menatap foto Alisha, "Aku sangat beruntung memiliki adik sepertimu dek,” katanya lirih.
Sekarang sudah menunjukkan pukul 15.15, ini sudah saatnya Alisha pulang sekolah.
Victor pergi untuk menjemput Alisha dengan taxi karna mereka sudah tidak memiliki mobil lagi. Saat sampai di sekolah, Victor melihat Alisha sudah kepanasan menunggunya di halte bis depan sekolah. Victor menghampirinya, Alisha langsung memeluknya.“Kenapa kakak lama sekali menjemputku? Aku sudah pulang satu jam yang lalu.”
“Maaf ya dek, tadi kakak mengemasi barang-barang yang akan dibawa besok, jadi telat deh jemput kamu.” Alisha menunduk sedih, air matanya mengalir begitu saja, Victor menangkup wajah
Alisha, ia menatap dalam mata adiknya.“Jangan nangis dek,”
“Besok kakak akan ninggalin aku, walaupun cuma seminggu, tapi rasanya berat buat itu kak.”
“Kalau gitu kakak ngak usah pergi aja, gimana?”
“Jangan, kakak pergi kesana kan demi aku juga, demi kehidupan kita.”
“Ya udah, kalo gitu kamu ngak boleh nangis.”
“Aku ngak akan nangis lagi.” Alisha mengusap air matanya dan menunjukkan
deretan gigi putihnya pada Victor.“Selama kakak ngak ada, kamu harus jaga dirimu baik-baik ya.”
“Iya kak, jangan lupa sering telfon aku.”
“Siap princess kecil.” Alisha tertawa renyah.
Mereka menaiki taxi, kali ini Victor tidak membawa Alisha pulang dulu, ia akan
membawa Alisha jalan-jalan. Paling tidak, ada moment yang dia tinggalkan untuk Alisha nanti. Victor mengajak Alisha pergi ke taman, banyak sekali muda-mudi bahkan anak-anak yang menghabiskan sorenya di taman itu. Victor memilih tempat duduk yang nyaman untuk bersantai.“Tunggu bentar ya dek.”
“Mau kemana kak?”
“Beli ice cream.”
“Oke.”
Victor kembali dengan membawa dua buah ice cream di tangannya, Victor duduk di
samping Alisha dan Alisha menyandarkan kepalanya dibahu Victor. Alisha terisak, melihat Alisha seperti itu Victor tidak tega untuk meninggalkannya.“Jangan nangis lagi sayang, kakak makin berat buat ninggalin kamu. Kakak janji,
jika nanti kamu udah tamat sekolah, kakak akan bawa kamu kesana dan kamu kuliah
disana,” ucap Victor lembut di telinga Alisha, tangis Alisha semakin kuat, Victor langsung memeluknya erat.“Sekarang aja, saat kakak mau pergi bentar aku ngak kuat, apalagi jika nanti kakak
menikah, pasti kita ngak akan bisa sama-sama lagi kayak gini. Aku ngak akan bisa
manja-manja lagi sama kakak,” ujar Alisha dalam isakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada Kemauan Pasti Ada Jalan [Telah Terbit]
SpiritualCerita ini ana revisi lagi ya sahabat. Akan ada nama tokoh dan alur yang sedikit dirubah dan akan di publikasi secara lengkap kembali :) Jangan lupa komen dan votenya ya :) suara sahabat sangat berharga :) Meraih cita-cita tak semudah membalikkan t...