Assalamu'alaikum sahabat fillah :)
Barakallahulakum
Selamat membaca. . .
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•Farell dan Vianne digiring ke kantor polisi, Habib membuka ikatan Victor dan Alisha. Alisha segera memeluk Victor dan menumpahkan tangisnya, Victor membalas pelukan Alisha.
“Hust jangan nangis dek, jangan kayak gini.”
“Kakak tadi ngomong apa? Kenapa bilang kalo kakak bukan kakak kandung aku? Aku ngak mau pisah sama kakak. Kakak tadi cuma bercandakan? Aku ini adek kakak kan?”
“Kamu jangan pikirin yang macam-macam, dengerin kakak baik-baik, apapun itu, kamu ngak akan pisah sama kakak karena kamu ada disini.” Victor melepaskan pelukannya dan mengarahkan tangan Alisha tepat di hatinya.
“Ucapan kakak tadi cuma bercanda kan?”
Victor menatap Alisha dan menghembuskan nafasnya ke sembarang arah, Victor hanya diam mematung tanpa melihat ke arah adiknya.
“Kak, jawab Alisha kak, Alisha ini adek kakak kan ? kita ini saudara kandung kan kak?” alisha menggoyangkan tubuh Victor, berharap bahwa Victor akan menjawab sesuai dengan yang dia harapkan.
Victor menunduk kemudian menangkup wajah Alisha, air matanya turun menatap wajah perempuan yang ada di depannya. Habib dan Antoni hanya melihat mereka.
“Iya Sha, kamu bukan adik kandung kakak.” Bagai mendengar suara halilintar, Alisha kaget dan menjauhi Victor. Dia masih tidak bisa menyangka kalau dia memang bukan adik kandung Victor. Ini hal yang tidak dia inginkan.
“Apa lagi ini Ya Allah,” jerit Alisha dalam tangisnya, dia langsung terduduk di lantai sambil terus menangis, “kenapa begitu banyak teka-teki yang harus aku tau jawabannya? Kenapa hidup aku dibuat penuh dengan kenyataan yang tidak aku inginkan?” Alisha terus menangis membuat hati orang yang mendengarnya terasa pilu, Victor mencoba untuk mendekati Alisha dan memeluknya, namun Alisha menolak untuk disentuh Victor.
“Kakak ngak boleh peluk aku lagi, kita haram pelukan kak.”
“Alisha, maafin kakak. Kakak ngak ingin buat kamu sedih apalagi sampai menangis kayak gini dek, kakak sangat menyayangi kamu, kakak juga ngak ingin kita berpisah.”
“Alisha masih ingin bisa terus dipeluk kakak, Alisha masih ingin dimanja sama kakak. Sekarang Alisha ngak boleh lagi nyentuh kakak.” Tangis Alisha semakin menjadi begitu juga dengan Victor. Habib dan Antoni juga ikut menitikkan air mata.
“Siapa yang akan jagain Alisha lagi kak? Alisha mau ngadu sama siapa lagi kak?” Victor menoleh pada Habib dan menatap Alisha kembali.
“Habib,” Alisha mengangkat pandangannya “Habib yang akan menggantikan kakak untuk jagain kamu dek, Habib yang akan gantiin kakak buat jagain kamuu,” sambung Victor, hatinya saat ini benar-benar hancur.
“Alisha mau sama kakak, aku ingin terus sama kakak, jangan tinggalin aku kak, aku sayang sama kakak. Kenapa jalan hidup kita harus kayak ginii,” isak Alisha.
“Kamu akan terus sama kakak, hubungan silaturrahmi kakak dengan kamu tidak akan pernah putus, kakak ngak akan ninggalin kamu Sha,” kata Victor meyakinkan Alisha.
Alisha menggeleng dengan kuat, bukan hal ini yang dia inginkan.
“Kalian dari kecil terus bersama, kalian ini saudara sepersusuan,” jawab Habib.
“Tidak Bib, yang aku tau, mama mengangkat Alisha menjadi anak ketika aku sudah berusia 5 tahun dan mama tidak bisa memiliki anak lagi.”
“Aku bukan anak angkat mama sama papa kak, aku ini anak mereka, aku ini adek kamuuu,” teriak Alisha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada Kemauan Pasti Ada Jalan [Telah Terbit]
SpiritualCerita ini ana revisi lagi ya sahabat. Akan ada nama tokoh dan alur yang sedikit dirubah dan akan di publikasi secara lengkap kembali :) Jangan lupa komen dan votenya ya :) suara sahabat sangat berharga :) Meraih cita-cita tak semudah membalikkan t...