[14]🍁Nasehat🍁

3.6K 246 16
                                    

Assalamu'alaikum sahabat 😊

Barakallah

Selamat membaca. . .
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

“Alisha, kamu cantik banget pake baju itu,” puji Ella yang melihat Alisha mengenakan baju gamis hijau dan kerudung panjang, tampilan Alisha saat ini sangat syar’i. Ia tampak seperti anak-anak pesantren yang sangat anggun.

“Kamu ini bisa aja La, aku ngerasa ngak pantes make beginian.”

“Menurut aku kamu pantas kok Sha dan sangat cocok lagi, kamu terlihat sangat anggun. Semua perempuan tanpa terkecuali, memang harus berpakaian seperti ini karna sesuai dengan al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah saw. Hanya saja kebanyakan dari mereka bilang ngak siap lah, kayak ibu-ibulah, panaslah dan banyak lagi alasan mereka.”

“Makasih ya La, aku senang bisa kenal kamu dan keluarga ini, aku jadi bisa berubah deh.”

“Aku juga senang kenal sama kamu Alisha.”

“Kamu jangan tinggalin aku kalo kita udah masuk pesantren ya La, aku takut sendiri.”

“Kamu tenang aja Sha, aku ngak akan pernah ninggalin kamu kok.” Alisha sangat beruntung sekali memiliki seorang saudari seperti Ella, bukan hanya untuk kesenangan dunia yang dia berikan tapi ia juga merangkul Alisha menuju ridha Allah.

Alisha dan keluarga Darman akan berangkat menuju terminal. Hari ini Alisha akan meninggalkan kota ini. Mereka semua sudah menaiki bus jurusan Bukittinggi. Alisha duduk di dekat jendela. Ini untuk pertama kalinya dia menaiki bus kalau pergi keluar kota.

Biasanya ia selalu naik pesawat. Darman sedang mengurusi barang-barang anak-anak dan istrinya. Alisha menatap keluar jendela, ia sangat sedih meninggalkan semua kenangannya disini. Setetes buliran bening keluar dari sudut matanya.

“Ma, pa, kakak, Alisha pamit pergi ya, Alisha sayang kalian, selalu do’ain aku
supaya disana aku menuntut ilmu lebih semangat dan ilmunya bermanfaat buat aku, serta aku mendapat barokah. Alisha kangen banget sama kalian,” lirih Alisha dengan hati yang tidak tau harus digambarkan seperti apalagi.

“Aku bahagia banget Sha, karna udah lama aku ngak pulang kampung, dan aku lebih
senang lagi karna kita akan segera masuk pesantren. Kita bakalan belajar sama-sama, hafalan Qur’an sama-sama dan semuanya akan kita lakukan sama-sama. Kamu pasti juga senang kan Alisha.” Alisha hanya diam karna masih larut dalam pemikirannya sendiri, Ella melihat Alisha yang sedang bermenung dan airmata juga membasahi pipi Alisha.

“Kamu nangis ya Sha? Kamu nyesel ya ikut sama kami?” Tanya Ella, dengan cepat Alisha menghapus air matanya.

“Ah enggak kok La, aku ngak nyesel. Aku malah senang bisa ikut sama kamu. Aku
bakalan ngerasain dunia baru, hidup baru dan lingkungan yang baru.” Alisha tersenyum dengan sedikit dipaksakan. Ia tidak mau kalau Ella tau dia sedang menangis.

“Kamu bohong, aku tau kalau kamu sedih, aku paham dengan apa yang kamu rasain
saat ini Alisha. Ngak gampang untuk meninggalkan sesuatu yang sudah menorehkan banyak kenangan untuk kita.” Alisha langsung memeluk Ella, memang benar ia sangat sedih dan berat untuk pergi. Alisha menangis dalam pelukan Ella.

“Kamu harus kuat menjalani semua ini, semua ini adalah ketetapan Allah, semua
yang Allah berikan sama kamu, sesuai dengan kemampuan kamu. Allah ngak kejam sama hamba-Nya, Allah sangat tau kepada siapa ujian ini akan Dia berikan. Dalam menghadapi ujian, kita dituntut untuk terus bersabar dan ikhlas, karna hanya orang-orang yang hebat dan beriman yang mampu untuk sabar dan ikhlas.”

“Aku akan selalu berusaha untuk itu Ella, mungkin aku belum bisa bersabar dan
ikhlas tapi aku akan terus mencoba untuk mencapai keikhlasan itu.”

Ada Kemauan Pasti Ada Jalan [Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang