[22]🍁Jalan-Jalan Sejarah🍁

3.7K 245 49
                                    

Assalamu'alaikum sahabat fillah :)

Barakallah

Selamat membaca. . .
°°°°°°°°°°°°°

Alisha, Ella, Ulfa, Tiara, Habib dan Antoni kini tengah menikmati pemandangan
panorama Bukittinggi, mumpung sekarang hari liburnya para santri di madrasah, Habib meminta izin kepada ummy dan buyanya untuk dapat mengajak Alisha dan yang lain keluar untuk jalan-jalan. Mereka semua mengitari panorama, tak banyak orang yang berkunjung pada hari itu, karna hari libur mereka adalah Hari Jumat. Mereka memasuki Lubang Jepang yang ada di panorama tersebut.

Sumpah deh, ini menakutkan, kata Tiara yang sudah menggandeng tangan Alisha.

Tapi bagus Ra, ujar Alisha.

Sejarah di Lobang Jepang ini juga kelam sih, makanya tempat ini agak ngeri, jawab Antoni.

Iya, aku waktu SMP pernah belajar mengenai sejarah Lubang Jepang ini, timpal Ella.

Boleh dong Kak Anton ceritain sedikit tentang sejarah tempat ini sama kita, pinta Ulfa.

Boleh.

Mereka berjalan menelusuri Lubang Jepang itu sambil mendengarkan Anton
menceritakan sejarahnya. Lubang Jepang berada di Taman Panorama yang berada di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Jaraknya tidak terlalu jauh dari Jam Gadang yang berada di pusat kota. Jika berjalan kaki hanya membutuhkan waktu kurang dari 15 menit.

Lubang ini dibuat atas instruksi Letjen Moritake Tanabe Panglima Divisi ke 25
Angkatan Darat Balatentara Jepang. Lubang ini adalah tempat untuk perlindungan Jepang ketika itu. Lubang perlindungan ini konon mampu menahan letusan bom seberat 500 kg. konstruksi lubang ini dikerjakan sejak Maret 1944 dan dengan total pembuatan selama kurang lebih tiga tahun dengan kedalaman mencapai 49 meter di bawah permukaan tanah.

Untuk membangun lubang ini, Jepang mempekerjakan secara paksa orang-orang yang berasal dari Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Tidak ada orang Bukittinggi yang
mengerjakan lubang ini, tutur Antoni dan didengarkan oleh yang lain.

Kenapa ngak ada orang Bukittinggi kak? Kan letaknya di Bukittinggi, tanya Alisha.

Untuk menjaga kerahasiaan tempat ini, orang sini malah dikirim ke wilayah lain
seperti Bandung dan Pulau Biak, jawab Habib yang sedari tadi hanya diam dan
menyimak.

Iya, Habib benar, itu untuk menjaga kerahasiaan tempat ini.

Antoni kembali melanjutkan sejarah tempat ini sambil terus berjalan menyusuri
lubang besar itu.

Lubang Jepang di Bukittinggi merupakan salah satu lubang terpanjang di Asia yang
mencapai lebih dari 6 km dan beberapa tembus di sekitar kawasan Ngarai Sianok, Jam Gadang yang terletak di samping Istana Bung Hatta dan juga di Benteng Fort De Kock yang masuk wilayah Kebun Binatang Bukittinggi. Saat ditemukan pertama kali pada tahun 1950, pintu lubang ini hanya 20 cm dengan kedalaman 64 meter. Lalu setelah dikelola dan dibuka secara umum oleh pemerintah setempat pada tahun 1984, mulut lubang tersebut dibuat lebih nyaman untuk dilalui. Sayangnya, dinding telah ditutup semen
dan di bagian dalam juga banyak divariasikan untuk memasang panel listrik sehingga kehilangan bentuk aslinya. Selain itu, juga banyak coretan di dinding yang dilakukan oleh pengunjung yang tidak bertanggung jawab. Coba lihat ini. Antoni menunjukkan coretan nama dan kata-kata di dinding itu.

Haha boleh juga ini, kita bikin nama juga disini Sha, ngasih tanda kalo kita pernah
ke tempat ini hehe, canda Ella yang membuat mereka tertawa.

Boleh juga tuh La, balas Alisha.

Boleh juga La, tapi khusus nama kita berdua aja ya, ujar Antoni sambil tersenyum.

Haha jangan mau digoda Anton La, dia mah tukang modus, sambar Habib di
belakang mereka.

Ada Kemauan Pasti Ada Jalan [Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang