[20]🍁Ustadz Muda🍁

3.8K 235 35
                                    

Assalamu'alaikum sahabat fillah :)

Barakallah

Selamat membaca. . .
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

“Maaf, ukhty mau cari siapa?” Tanya lelaki itu pada Alisha.

“Mau nyari ummy sama buya ustad.”

“Ustad?” Sahut lelaki itu bingung.

“ Hm ummy sama buya ada ustad?”

“Ummy buya lagi keluar ukhty, baru saja pergi. Apa ada pesan?”

“Enggak ada ustad, emm apa pulangnya masih lama?”

“Mungkin ba’da maghrib baru pulang.”

“Ya udah deh, makasih ya ustad, saya pamit dulu, Assalamu’alaikum.” Alisha pergi meninggalkan rumah buya, mungkin ia akan belajar sendiri di asrama, kalo ada yan ragu, besok akan dia tanyakan pada buya atau ummy.

”Wa’alaikumsalam.” Lelaki itu menutup pintu kembali.

“Siapa Bib?” Lelaki itu adalah Habib Siddiq Nu’man, anak tunggal dari Buya Fahim
dan Ummy Zahira.

“Santri buyaku Nton. Kayaknya mau belajar,” jawab Habib pada sahabatnya Antoni, dia adalah sahabat Habib selama di pesantren dan sampai dibangku kuliah. Antoni sudah dianggap seperti saudara sendiri oleh Habib. Antoni sudah sering bermain dan bahkan menginap di rumah Habib.

“Kenapa tidak masuk?”

“Gila kau Nton, apa nanti kata orang kalau aku menyuruhnya masuk ke dalam rumah
tanpa ada buya sama ummy.”

“Memang dia siapa?”

“Dia santri putri.”

“Ya suruh masuk saja.”

“Kau ini, bisa digunduli aku di pesantren ini, membawa masuk santri putri.”

“Haha aku tak bisa membayangkan kalau kamu digunduli disini.” Antoni tertawa
melihat ekspresi Habib.

“Ah kau ini. O iya, masak dia memanggilku ustadz, memangnya aku seperti ustadz ya?” Antoni menatap Habib dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan seksama.

“Iya, kamu memang seperti ustadz Bib. Haha wajar saja dia memanggilmu ustadz.”

“Sudahlah, lupakan.”

“Memangnya dia santri putri atau putra?” Habib menjitak kepala Antoni.

“Kalau santri putra sudah aku suruh dia masuk dari tadi, bukankah tadi sudah
kubilang kalau dia santri putri, pertanyaanmu membuat aku kesal saja.”

“Cantik tidak?”

“Sekali lagi kau bertanya, aku plaster mulutmu Nton.”

“Hahahaa.”

Habib dan Antoni adalah alumni pesantren ini, mereka berdua terkenal pintar dan cerdas. Setelah tujuh tahun di pesantren, mereka melanjutkan penddikannya di Amerika Serikat. Mereka kuliah di Universitas Duke, Amerika Serikat.

Universitas yang paling bergengsi dan hanya mau menerima mahasiswa yang benar-benar ingin menuntut ilmu. Duke University adalah sebuah universitas riset swasta yang berlokasi di Durham, North
Carolina, Amerika Serikat. Didirikan oleh Methodis dan Quaker di kota Trinity tahun
1838, Universitas ini pindah ke Durham pada tahun 1982.

Mereka baru saja menjadi lulusan terbaik disana. Habib seorang lelaki yang sedikit
pendiam dan sangat cuek pada perempuan, berbeda dengan Anton yang selalu ceria tapi tetap membatasi dirinya dengan perempuan.

Ada Kemauan Pasti Ada Jalan [Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang