[32]🍁Dia Adikku, Alisha🍁

3.6K 291 76
                                    

Assalamu'alaikum sahabat fillah :)

Barakallah

Selamat membaca. . .
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

Senin pagi, suasana pesantren sangat sepi karena hari ini semua santri diliburkan. Para ustadz ustadzah beserta Fahim dan Zahira menghadiri acara pembukaan di pondok Buya Hamid.

Sekarang sudah menunjukkan pukul delapan pagi, Alisha sudah selesai menjemur pakaiannya dan membersihkan kamar. Setelah itu ia mengerjakan sholat dhuha, selesai sholat  Alisha membaca kembali kitabnya, ia menela’ah kembali apa yang sudah dia pelajari. Jika sudah belajar seperti ini, Alisha paling tidak suka jika diganggu, ia memiliki waktu untuk ngobrol dan bermain, itulah kenapa dia paling tidak suka jika waktu belajarnya diganggu.

Sudah satu jam ia menatap kitab-kitab kuning yang ada di hadapannya. Alisha merasakan kalau saat ini perutnya sangat ingin diisi, belajar itu wajib hukumnya, jika tidak makan maka tidak bisa belajar dengan baik dan fokus, jadi makan itu juga wajib. Sesuatu yang wajib jika tidak bisa dikerjakan tanpa sesuatu yang lain maka sesuatu yang lain itu menjadi wajib, seperti makan tadi contohnya.

Alisha beranjak dari tempatnya menuju dapur untuk mengambil makanan. Tiba-tiba Nelma datang dengan senyuman manisnya. Alisha menatap Nelma malas.

“Assalamu’alaikum Alisha,” sapa Nelma, tumben sekali anak ini begitu ramah pada Alisha.

“Wa’alaikumsalam,” jawab Alisha ketus.

“Mau ke dapur ya?”

“Hm.”

“Kamu lagi ngak sibuk kan?”

“To the point aja, males basa basi sama kamu.”

“Ngak boleh ngomong gitu sama yang lebih tua Alisha, kamu kan anak yang baik dan sopan.” Alisha semakin muak dengan Nelma, ia melangkahkan kakinya tapi ditahan oleh Nelma.

“Apaan sih.” Alisha melepaskan tangannya yang dipegang oleh Nelma.

“Hmm denger-denger kamu mau dilamar Kak Habib ya.” Alisha menatap Nelma tidak suka, ada hak apa dia menanyakan masalah pribadi seseorang.

“Jangan pernah mencongkel urusan pribadi orang, dasar ngak punya kerjaan.”

“Oo marah ya, aduh gimana ya reaksi dan perasaan Ulfa jika dia tau kamu bakalan jadi istrinya Kak Habib, secara si Ulfakan cinta banget sama dia.” Alisha kaget, darimana Nelma tau kalau Ulfa ada perasaan pada Habib? Tidak mungkin Ulfa yang cerita pada dia.

"Tau darimana kakak masalah ini?”

“Tau dari Ulfa.”

“Bohong, Kak Ulfa ngak mungkin cerita sama kamu.”

“Ya sudah kalau tidak percaya silahkan tanya Ulfa.”

“Kak Ulfa cerita kalau dia suka Kak Habib?”

“Iya.”

“Ngak mungkin.”

“Jadi benar ya?” Alisha merasa bahwa sekarang Nelma memancing dirinya agar bercerita dan mengorek informasi darinya.

“Enggak, dasar sok tau.” Alisha pergi meninggalkan Nelma dan beranjak ke dapur.

Sekembalinya dari dapur, Nelma sudah tidak ada lagi di kamar. Alisha memakan sarapan yang dia ambil tadi, pukul sembilan pagi dia baru sarapan. Alisha mendengar hp nya bergetar di dalam lemari, ia bergegas untuk mengambilnya, ternyata itu panggilan dari Victor. Dengan semangat dan senyuman ia angkat telfon dari kakaknya.

Ada Kemauan Pasti Ada Jalan [Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang