[25]🍁Mencari Pekerjaan🍁

3.3K 252 60
                                    

Assalamu'alaikum sahabat fillah :)

Barakallah

Selamat membaca. . .
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

Sudah satu bulan lebih Ella dan Alisha tidak masuk ke pondok lagi, Ella masih larut dalam kesedihannya. Alisha masih setia menemani Ella, menghibur Ella dan bahkan
membuat Ella tidak merasa sendiri. Tak jarang Fahim dan Zahira datang ke rumah mereka, teman-teman di pondok juga bergantian datang untuk melihat keadaan mereka. Ella sudah berniat untuk tidak akan kembali lagi ke pondok.

“Kita ngak balik ke pondok lagi La?”

“Kalo kamu ingin kembali silahkan Sha, aku ngak akan kembali lagi. Siapa nanti yang akan biayain kita disana? Ibu sama bapak udah ngak ada.” Ella kembali menangis,
Alisha tidak tega melihat Ella seperti itu. Badan Ella juga sudah semakin kurus sekarang, wajahnya juga sangat pucat, sama seperti saat Alisha kehilangan Victor dan kedua orang tuanya dulu.

“Maafin aku ya La, kalo kita ngak mondok lagi, gimana kalo kita cari pekerjaan aja?
Kita butuh biaya untuk hidup, kita ngak bisa terus-terusan berlarut dalam kesedihan ini,” saran Alisha.

“Boleh juga Sha, tapi kita cari kerja dimana? Ijazah terakhir kita cuma SMA.”

“Kita cari aja sama-sama, kita bisa ngelamar jadi karyawan toko atau jadi apalah gitu yang penting pekerjaan kita halal dan bisa untuk ngebiayain hidup kita.”

“Besok kita sama-sama nyari kerja ya Sha.”

“Iya La, mendingan sekarang kita istirahat ya.”

“O iya, dulu waktu sebelum aku nerima kabar ibu bapak meninggal, Kak Anton
pesan kalo ada bingkisan buat kamu dan bingkisan itu ada sama ummy.”

“Apa bingkisan itu masih ada? Aku rasa udah enggak deh, kan udah sebulan yang
lalu juga.”

“Ummy itu sangat amanah Sha, ngak mungkin beliau akan membuang bingkisan
untuk orang lain, coba aja deh kamu tanya.”

“Biarin aja La, palingan itu bunga sama cokelat lagi dari Hamba Allah itu.”

“Hm yakin kamu ngak mau ngambil?”

“Yakin.”

“Ya udah, istirahat yuk udah jam Sembilan juga.”

Saat akan melangkah menuju kamar, ada seseorang yang mengetuk pintu rumah
mereka.

“Ada tamu Sha.”

“Siapa sih yang datang bertamu malam-malam gini?”

“Tetangga kali, Bu Sukma mungkin.”

“Ya udah, aku buka pintu dulu ya, kamu ke kamar aja duluan.”

“Aku temenin kamu aja.”

“Ya udah, yuk.”

Mereka membuka pintu itu namun tak ada seorangpun disana, mereka keluar dan
melihat siapa yang mengetuk pintu, tapi tetap tidak menemukan siapapun, diluar juga sangat gelap dan sepi lagi. Alisha melihat sebuah bingkisan besar yang terletak di teras rumah.

“Pasti dari Hamba Allah La.”

“Mungkin, siapa lagi Sha yang bakalan kasih kamu bingkisan besar kalo bukan dia.”

Mereka membawa bingkisan itu masuk dan mengunci kembali pintu rumah. Tebakan mereka benar. Bingkisan itu memang dari Hamba Allah, masih dengan isi yang sama, yaitu bunga tulip dan cokelat, juga ada secarik kertas yang berisi pesan untuk Alisha.

Ada Kemauan Pasti Ada Jalan [Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang